Profil
Profil dan Sepak Terjang Muetazim Mansyur, Mantan Sopir Pribadi Menang Pilkada Jadi Wabup Maros
Profil Muetazim Mansyur Wakil Bupati Maros terpilih. Muetazim Mansyur mendampingi Bupati Chaidir Syam menang Pilkada Maros 2024.
TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah Profil Muetazim Mansyur Wakil Bupati Maros terpilih.
Muetazim Mansyur mendampingi Bupati Chaidir Syam menang Pilkada Maros 2024.
Muetazim Mansyur lahir di Ujungpandang, 20 November 1975.
Dia menjadi PNS sejak tahun 2001.
Muetazim Mansyur bukanlah orang baru pada struktur pemerintahan daerah Kabupaten Maros.
Sebelum ditunjuk menjadi pendamping Chaidir Syam, Muetazim menduduki jabatan Kadis PUTRPP Maros.
Muzt sapaan tak serta merta langsung duduk pada posisi tersebut.
Ia menaiki anak tangga secara perlahan.
Muetazim Mansyur mengawali karier di Bumi Butta Salewangan pada 1999 silam, di masa pemerintahan Andi Nadjamuddin Aminullah bersama Andi Paharuddin.
Saat itu dirinya baru saja menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknik Industri Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.
Lahir dari keluarga sederhana, Muetazim juga pernah merasakan sulitnya mencari pekerjaan dan tinggal di asrama mahasiswa selama 10 tahun.
Iya bahkan pernah menjadi penjaga salah satu apotik di Jl Faisal kota Makassar.
Hingga akhirnya ditawari menjadi honorer pada Dinas Tata Ruang Maros dan sopir Sekretaris Daerah (Sekda) selama kurang lebih 3 tahun.
“Kerja di Apotik sekitar 2 bulanan di Makassar. Diperjalanan ditawari keluarga istri pak Sekda, kebetulan saat itu Sekda Pak Andi Syahriwijaya, ada hubungan keluarga,” kata Muetazim Mansyur kepada Tribun-Timur.com, beberapa waktu lalu.
Selama satu tahun Muetazim Mansyur menjadi tenaga honorer, sembari menjadi sopir pribadi Sekda Maros.
Iya mengaku tidak sedikitpun malu dengan pekerjaan itu. Meskipun lulusan S1.
“Saya diajak Pak sekda jadi sopir, mungkin dia kasian lihat saya. Karena saya masih honor dan tinggal di asrama di Makassar," kata Muetazim Mansyur.
"Orang kaget kenapa lulusan S1 jadi sopir, saya bilang biar saja saya tidak malu yang penting saya tunjukkan,” ujarnya.
Muetazim Mansyur dikenal sebagai sosok pekerja keras dan tidak pilih-pilih pekerjaan.
Anak pertama dari lima bersaudara pasangan Ahmad Mansyur dan Hartati ini bahkan sering disuruh belanja ke pasar demi mendapatkan fee/honor.
Apalagi ayahnya meninggal dunia saat ia masih berstatus sebagai mahasiswa di tahun 1994.
Sementara ibunya pegawai golongan rendah juga harus menanggung biaya sekolah saudaranya yang lain.
Seiring waktu Muetazim Mansyur mencoba peruntungan dengan ikut tes CPNS pada Dinas Tata Ruang Maros sekitar tahun 2001.
“Saya terangkat PNS di Dinas Tata Ruang sebagai staf biasa, saya 9 tahun di Tata Ruang sebagai bendahara,” terangnya.
Di tahun 2009 Muetazim Mansyur pindah ke Dinas PU Maros, lalu diangkat sebagai bendahara selama 2 tahun.
Kemudian berlanjut ke Kasubag Program di masa kepemimpinan Hatta Rahman dan Harmil Mattotorang selama 5 tahun berjalan.
Pada tahun 2016 ia diangkat menjadi Kabid Bina Marga, kemudian menjadi sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perhubungan dan Pertanahan (PUTRPP) sampai menjabat PLT Kadis di akhir periode pemerintahan Hatta Rahman dan Harmil Mattotorang.
“Akhir periode H Hatta, saya jadi sekretaris Dinas PUTRPP sampai PLT Kadis. Satu tahun periode Pak Chaidir saya ikut seleksi terangkat jadi Kadis PUTRPP, ” ungkapnya.
Muetazim Mansyur mengaku selama kurang lebih 25 tahun di Bumi Butta Salewangan, menjadi Kabid Bina Marga Hingga Kepala Dinas PUTRPP Maros menjadi hal paling berkesan.
Pasalnya ia terlibat langsung sebagai pelaksana membangun jalan beton kurang lebih sepanjang 700 kilometer, selama masa pemerintahan Hatta Rahman dan Harmil Mattotorang.
Pembangunan jalan beton itu kata dia, belum termasuk pembangunan di periode Chaidir Syam-Suhartina Bohari.
“Pembangunan berkesan selama saya jadi kabid Bina Marga di masa pemerintahan H Hatta. Kebetulan ada program beliau membangun jalan beton 100 km per tahun saya termasuk di dalamnya,” bebernya.
Selama 6 tahun itu kata Muetazim, banyak belajar dan mendapat bimbingan langsung dari Hatta Rahman sebagai atasan.
Sehingga saat memasuki periode Chaidir Syam-Suhartina Bohari, Muetazim sisa melanjutkan apa yang perlu dituntaskan, memelihara dan membangun jalan baru yang dibutuhkan.
“Itu kepuasan saya, dan alhamdulillah Maros kemarin dapat juara 2 tingkat nasional di lomba hari jalan Kementerian, dapat dua eskavator,” ungkapnya.
Harta Kekayaan Muetazim Mansyur
Menjabat sebagai kepala dinas, Muetazim Mansyur memiliki harta kekayaan Rp 1,1 miliar berdasarkan LHKPN-nya yang dilaporkan pada 26 Februari 2024.
DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 600.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 144 m2/144 m2 di KAB / KOTA MAROS, HASIL SENDIRI Rp. 600.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 105.000.000
1. MOBIL, TOYOTA AVANZA Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp. 85.000.000
2. MOTOR, YAMAHA N MAX Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp. 20.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 75.650.000
D. SURAT BERHARGA Rp. ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 404.234.000
F. HARTA LAINNYA Rp. ---- Sub Total Rp. 1.184.884.000
III. HUTANG Rp. ----
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 1.184.884.000.(*)
Profil Amar Amrullah Asikin, Jendlap Demo PMII di DPRD Sinjai |
![]() |
---|
Profil Sertu Beni Sesean Raih Perunggu Kejuaraan Karate Dunia, Dandim 1403 Palopo Beri Penghargaan |
![]() |
---|
Tom, Hasto dan Pengampunan Presiden |
![]() |
---|
Sosok Wartawan Senior sekaligus Alumni Ekonomi Unhas Mulawarman Minta DPRD Tutup Sementara |
![]() |
---|
24 Tahun Jadi Jaksa, Jejak Karier Febriyan Putra Watampone Nakhodai Kejari Maros |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.