Jenesys 2025
Omikuji di Kuil Senso-ji, Kepercayaan Masyarakat Jepang pada Sebuah Kertas Ramalan
Di Asakusa misalnya, distrik paling tradisional di Tokyo ini, memiliki beragam tempat wisata yang sayang jika dilewatkan saat berkunjung ke Jepang.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Edi Sumardi
Laporan jurnalis Tribun Timur, Fahrizal Syam dari Jepang
TOKYO, TRIBUN-TIMUR. COM - Jika Anda berwisata ke Tokyo, Jepang, ada banyak sekali destinasi wisata bisa dikunjungi.
Di Asakusa misalnya, distrik paling tradisional di Tokyo ini, memiliki beragam tempat wisata yang sayang jika dilewatkan saat berkunjung ke Jepang.
Tempat wisata itu seperti Sensoji Temple, Asakusa Shrine, Sengen Shrine, Kappabashi Kitchenware Town, dan beragam destinasi lainnya.
Dari semua itu, Sensoji Temple paling terkenal.
Dahulu, kuil ini terafiliasi dengan sekte Tendai dari Buddha Mahayana, tetapi setelah Perang Dunia II menjadi kuil yang independen.
Di dekatnya terdapat sebuah pagoda lima lantai dan kuil Shinto Asakusa.
Selain itu, masih di sekitar area kuil Buddha tertua di Tokyo itu, juga terdapat beberapa spot paling ramai didatangi wisatawan, di antaranya Omikuji atau kertas ramalan.
Baca juga: Terbang 7 Jam ke Jepang dan Menyantap Ikan Bakar di Suhu 4-0 Derajat
Pelancong bisa mencoba keberuntungannya di Kuil Senso-ji dengan kertas ramalan ini.
Caranya, pengunjung memasukkan uang 100 yen (sekira Rp10 ribu) ke dalam kotak yang disediakan.
Setelah itu pengunjung mengocok kotak yang didalamnya terdapat stik atau sumpit dengan nomor, sampai sumpit itu keluar.
Sambil mengocok, pengunjung diminta berdoa dan menyampaikan apa harapan mereka.
Setelah stik keluar, cocokkan nomornya dengan laci-laci yang di dalamnya terdapat Omikuji atau kertas ramalan.
Ambil selembar Omikuji lalu bacalah apa isinya.
Jika Anda mendapatkan kertas ramalan yang beruntung dan isinya bagus, bawa pulang kertas itu, disimpan dengan baik.
Namun Anda tidak boleh arogan dan harus tetap rendah hati.
Sebaliknya, jika kertasnya berisi ramalan kurang baik, Anda diminta tidak khawatir.
Lipat dan ikatlah kertas ramalan itu di tempat yang sudah disediakan.
"Masyarakat Jepang maupun wisatawan lainnya banyak percaya ke Omikuji ini," kata Takagi, pemandu sekaligus koordinator peserta Jenesys 2025.
Jenesys adalah program pertukaran pemuda antara Jepang dengan negara-negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
Program ini digelar setiap tahun dengan tema sosial politik, ekonomi, dan pertukaran budaya.
Tahun ini, jurnalis Tribun Timur, Fahrizal Syam, diundang khusus oleh pemerintah Jepang untuk ikut.
Selain kertas ramalan, ada dua hal lain yang jadi kepercayaan masyarakat Jepang saat datang ke Kuil Sensoji.
Pertama yakni Jakoro.
Jakoro adalah tempat dupa raksasa yang berada di depan aula utama kuil.
Dupa ini mengeluarkan asap cukup tebal dan wangi.
Para pelancong atau masyarakat Jepang melumuri tubuh mereka dengan asap dari dupa itu.
"Masyarakat percaya asap ini dapat menyembuhkan banyak macam penyakit," Juara Takagi lagi.
Kedua adalah Osuisha, berupa tempat untuk menyucikan diri sebelum memasuki aula utama Kuil Senso-ji.
Patung naga bernama "Ryushinzo" berdiri di tengah sebuah kolam kecil berisi air mengalir.
Pengunjung kemudian berkumpul untuk membasuh tangan dan kaki serta berkumur dengan air yang keluar dari mulut patung naga itu.
Masyarakat Jepang percaya, air itu dapat menyucikan diri sebelum masuk ke kuil untuk ibadah.
Itu semua hanya sebagian kecil dari banyak sekali destinasi yang dapat Anda lakukan ketika berkunjung ke Tokyo, khususnya Asakusa.
Jadi jika Anda ke Jepang, pastikan tidak melewatkan destinasi ini.(*)
Kanji Bukan Sekadar Kaligrafi, Tapi Seni Ekspresikan Diri |
![]() |
---|
Cerita Pipang Bugis, Keluarga Kecil, dan Air Mata Perpisahan dengan Warga Jepang |
![]() |
---|
Generasi Muda Jepang Mulai Enggan Nonton TV, Pembaca Surat Kabar Masih Besar |
![]() |
---|
Melihat Parlemen Hokkaido, Tak Ada Sekat untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Masalah Serius Depopulasi Jepang, Anak Muda Ogah Menikah hingga Sekolah Tutup karena Tak Punya Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.