Opini
Membentuk Perilaku Literasi Sejak Dini
Tradisi dan kebiasaan Prabowo Subianto kembali ditunjukkan disela-sela kunjungannya ke India dan menyempatkan diri berbelanja buku
Oleh: Bachtiar Adnan Kusuma
Ketua Forum Nasional Penerima Penghargaan Tertinggi NJDP Perpustakaan Nasional RI
TRIBUN-TIMUR.COM - Ada dua hal menarik yang membuat penulis berbahagia menyakasikan tradisi dan kebiasaan sejak dulu Prabowo Subianto, Sang Presiden Republik Indonesia.
Pertama, yaitu kebiasaan dan kecintaan beliau terhadap buku selalu dibuktikan setiap berkunjung ke suatu negara, ia selalu menyempatkan diri ke toko buku langganannya, membaca dan memborong sejumlah buku-buku.
Tradisi dan kebiasaan Prabowo Subianto kembali ditunjukkan disela-sela kunjungannya ke India dan menyempatkan diri berbelanja buku, membuat penulis mengindolakannya sejak dulu.
Benarlah kata James Clear dalam bukunya bertajuk” Atomic Habit “ bahwa kebiasaan seseorang terbentuk dengan baik atas perilaku dan penghormatannya terhadap apa yang selalu dilakukan dan dianggap fositif, pada akhirnya menjadi sebuah kebiasaan.
Karena kecintaannya pada membaca dan menulis buku, membuat penulis menarik pelatuk kesimpulan bahwa masa depan
industri perbukuan nasional akan kembali berjaya dari keterpurukannya selama ini.
Nah, kita butuh contoh, figur dan pemimpin Bangsa seperti Presiden Prabowo Subianto yang meneruskan tradisi membaca dan menulis para pemimpin bangsa pendahulunya.
Misalnya saja,Presiden Soekarno yang gemar membaca dan menulis buku, Wakil Presiden Dr. Mohammad Hatta bahkan
berkata” Aku rela dipenjara, asalkan bersama buku, karena dengan buku, aku bebas”.
Kedua, perilaku, contoh dan perbuatan baik yang ditunjukkan para pemimpin daerah yaitu Bupati, Walikota dan Gubernur di Indonesia.
Penulis bersyukur karena di tengah mendorong budaya baca dan literasi di Indonesia, telah muncul tokoh-tokoh pemimpin daerah yang memiliki keberpihakan tumbuhnya ekosistem budaya baca literasi dan perbukuan di daerah.
Misalnya saja, Bupati Kabupaten Maros, Dr.H.A.S.Chaidir Syam, S.IP.M.A. adalah figur dan contoh pemimpin daerah yang punya keberpihakan besar atas tumbuhnya budaya baca dan budaya literasi di daerah yang dipimpinnya.
Chaidir Syam telah menjadi figur Bupati literasi dari Sulawesi Selatan yang selalu menjadi role model dalam berbagai even Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Apa saja yang dikerjakan Chaidir Syam selama memimpin Maros pada 2021-2025?
Chaidir Syam selain berhasil menggagas Perda Literasi Kabupaten Maros, juga telah memprakrasai membentuk Tim Pendamping Literasi Daerah Maros.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.