Unhas
Mahasiswa KKN Unhas Ajarkan Aksara Lontara untuk Pelestarian Bahasa Daerah di SDN Bontote'ne
Mahasiswa KKN Unhas ajarkan aksara Lontara dan bahasa Makassar di SDN Bontote'ne untuk melestarikan budaya lokal di kalangan pelajar.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 113 Borongloe Gowa terus memaksimalkan pengabdian kepada masyarakat.
Terbaru, mahasiswa Unhas ini mengedukasi tentang pentingnya pelestarian bahasa daerah di SDN Bontote'ne.
Indonesia dikenal sebagai negara dengan megadiversity. Keragaman budaya identik dengan suku hingga bahasa daerah.
Termasuk di Sulsel yang kaya akan bahasa daerah.
Di era modern, pelestarian bahasa daerah pada generasi muda menjadi semakin penting.
"Kami ingin memantik kecintaan siswa terhadap bahasa daerah, khususnya bahasa Makassar, serta melestarikan budaya lokal melalui penggunaan aksara Lontara," kata Mahasiswa KKN 113 Unhas Siti Hajar Putri Maharani kepada Tribun-Timur.com pada (26/1/2025).
Dari ruang kelas, mahasiswa KKN 113 Unhas kelurahan Borongloe antusias menjelaskan pentingnya penggunaan bahasa daerah.
Kelas diawali dengan mengajak para siswa mengikuti kuis berbahasa Makassar.
Kuis ini digunakan sebagai bentuk evaluasi pemahaman para siswa.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan menguji pemahaman mereka terkait kosakata, tata bahasa, dan pengetahuan mereka terkait budaya lokal.
Setelah mengetahui seberapa paham para siswa terhadap budaya lokalnya, para mahasiswa KKN 113 mengajarkan kosa kata berbahasa Makassar.
Serta mengajarkan pengaplikasian aksara Lontara.
Selanjutnya, sebagai tantangan tambahan sekaligus evaluasi tahap akhir, para siswa diberikan soal-soal yang ditulis menggunakan aksara Lontara.
"Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk menumbuhkan kecintaan siswa terhadap bahasa dan budayanya sendiri (Makassar). Dengan memahami dan menggunakan bahasa daerah, mereka tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memperkaya identitas diri," lanjutnya.
Kolaborasi antara KKN 113 Unhas dan SDN Bontote'ne ini dinilai menunjukkan komitmen bersama untuk melestarikan kekayaan budaya Indonesia.
Ke depan, kegiatan serupa dapat terus dilakukan di sekolah-sekolah lain.
Sehingga semangat pelestarian bahasa daerah semakin meluas. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz
Teliti Islam Berkemajuan dalam Praktik Sosial Muhammadiyah, Dosen Unismuh Raih Gelar Doktor di Unhas |
![]() |
---|
Antisipasi Krisis Air Bersih: Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Harga Mati |
![]() |
---|
Pembentukan BEM Unhas Dibahas Tengah Malam |
![]() |
---|
Daftar Nama Rektor Unhas dari Masa ke Masa, Kampus Merah Kini Cari Pemimpin Baru |
![]() |
---|
Sosok Prof Elly Sjattar Dekan Baru Fakultas Keperawatan Unhas, Alumni UI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.