Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemkot Makassar

Pemkot Makassar Alokasikan Rp9,5 Miliar untuk Pengadaan CCTV Lorong Wisata di 797 Titik

Pemkot Makassar alokasikan anggaran Rp9,5 miliar untuk pengadaan CCTV di lorong wisata. Sebanyak 797 titik akan dipasang CCTV tahun ini

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
ist
Warga melintas di salah satu lorong wisata di Jl Bambapuang, Kelurahan Lariangbangi, Kecamatan Makassar, Minggu (7/11/2021). Pemerintah Kota Makassar akan meluncurkan program lorong wisata di 15 kecamatan pada HUT ke-414 Makassar pada 9 November. (Dok Tribun Timur) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar akan menambah CCTV di lorong wisata. 

Program ini menjadi salah satu proyek strategis Pemkot Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Makassar Danny Pomanto.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Andi Zulkifli Nanda, mengatakan sebanyak 797 unit CCTV akan dibeli tahun ini. 

Anggaran yang disiapkan sebesar Rp9,5 miliar.

"CCTV lorong akan dipasang di 797 titik di Kota Makassar, anggarannya tahun ini Rp9,5 miliar," ucap Andi Zulkifli Nanda, Rabu (13/1/2025).

Terpisah, Kepala Bappeda Kota Makassar, Ismawaty Nur, menyampaikan bahwa pengadaan CCTV lorong ini sedang dalam proses persiapan.

"Kami baru mau konsultasi dengan tim pendamping karena ini masuk dalam proyek prioritas," kata Isma.

Isma menyampaikan, pengadaan CCTV lorong ini merupakan bagian dari penyempurnaan program lorong wisata.

Masing-masing lorong wisata akan dipasangi 4 CCTV. Sejauh ini, sudah ada 1.815 lorong yang memiliki CCTV dari 2.612 lorong wisata (longwis). Sisanya, lebih dari 700 lorong, akan dituntaskan tahun ini.

"Kami pengadaan sesuai dengan longwis yang sudah terbentuk, datanya dari Dinas Ketahanan Pangan," sebutnya.

Selain itu, Pemkot Makassar melalui Diskominfo juga akan memasang smart sensor di sejumlah wilayah di Kota Makassar.

Wali Kota Makassar Danny Pomanto menyampaikan, smart sensor ini akan mengukur kualitas udara di Kota Makassar.

Rencananya, 43 unit smart sensor akan dihadirkan Pemkot Makassar pada tahun anggaran 2025.

"Kita akan mensensor kualitas udara kita, rencananya 43 smart sensor. Jadi, tidak ada satu udara di wilayah kota ini yang tidak dipantau, berapa kadar karbonnya, (apakah) banyak racunnya, di sini banyak oksigennya," ucap Danny Pomanto, Jumat (17/1/2025).

Selain mengukur kualitas udara, perangkat ini juga akan memantau dan merespons parameter lingkungan.

Smart sensor ini akan memberikan informasi terkait kadar karbon, polutan, dan oksigen di udara secara real-time.

Data-data ini, kata Danny, akan dimonitor melalui command center yang ada di lantai 7 Makassar Government Center (MGC).

Misalnya, asap pabrik yang berlebihan bisa dideteksi oleh smart sensor tersebut.

Selanjutnya, Pemkot bisa menegur pemilik publik atau industri sumber asap tersebut.

"Semua wilayah kota ada sensornya, jadi misalnya tiba-tiba ada asap yang berlebihan di sana, kita bisa tegur orangnya, kita bisa kasih sanksi, kita bisa tegur pabrik ini, jadi udara kita terkontrol," paparnya.

Jika kualitas udara membahayakan, Pemkot Makassar juga akan menginformasikan kepada masyarakat.

"Misalnya, di sini kualitas udaranya berbahaya, masyarakat di sini kita kasih warning tentang bahaya ISPA. Jadi, sudah kelas dunia, tidak ada yang memantau begitu," tuturnya. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved