Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Akpol

Karir Cemerlang Rita Suwadi dan Ratna Quratul Dua Polwan Jabat Kapolres, Sama-sama Lulusan Akpol

AKBP Rita Suwadi dan AKBP Ratna Quratul Ainy kini menjabat sebagai Kapolres.

Editor: Sudirman
Ist
AKBP Rita Suwadi dan AKBP Ratna Quratul Ainy. Dua polwan kini menjabat kapolres 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok AKBP Rita Suwadi dan AKBP Ratna Quratul Ainy.

Dua polwan kini menjabat sebagai Kapolres.

AKBP Rita Suwadi menjabat Kapolres Sukabumi Kota.

Sementara AKBP Ratna Quratul Ainy menjabat Kapolres Semarang.

Keduanya merupakan jebolan Akademi Kepolisian (Akpol).

Baca juga: Daftar Lima Polwan Kini Jabat Kapolres, hanya AKBP Ratna Quratul Ainy Peraih Adhi Makayasa

Bahkan tak menutup kemungkinan keduanya berpeluang berpangkat jenderal.

Sosok dua polwan jabat kapolres:

AKBP Rita Suwadi

AKBP Rita Suwadi Kapolres Sukabumi Kota.

AKBP Rita Suwadi menggantikan AKBP Ari Setyawan Wibowo.

Ia ditunjuk menjabat Kapolres Sukabumi Kota berdasarkan surat telegram Kapolri Nomor: ST/1238/VI/KEP./2024 tanggal 25 Juni 2024.

Sebelum menjabat Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi menjabat Kasubbagiatjarnat Korsis Sespimen Sespim Lemdiklat Polri.

Rita Suwadi merupakan kelahiran Kawarang 28 Maret 1984.

Artinya Rita menjabat Kapolres saat berusia 40 tahun.

Ia masuk Akademi Kepolisian (Akpol) pada 2002 dan lulusan tahun 2005.

Semenjak lulus dari PTIK tahun 2015 menjadi Perwira pertama (Pama) sudah dipromosikan menjadi seorang pimpinan di daerah.

Sebelum di Polres Sukabumi Kota Polda Jabar, ia sempat bertugas di Polda Lampung, Polda Daerah Istimewa Jogja Karta (DIY), Polda Jabar dan Lemdiklat Polri.

Untuk diketahui, hingga saat ini Polres Sukabumi Kota masih dijabat AKBP Ari Setyawan Wibowo, menunggu serah terima jabatan yang dilakukan langsung oleh Polda Jabar.

Ari Setyawan Wibowo menjabat di Polres Sukabumi Kota sekitar 1 tahun 3 bulan berdasarkan telegram Kapolri Listyo Sigit Prabowo, ST/715/III/KEP./2023, yang dikeluarkan 27 Maret 2023 lalu.

Dalam surat telegram Kapolri Nomor: ST/1238/VI/KEP./2024 tanggal 25 Juni 2024, Ari Setyawan Wibowo menjadi Kapolres Indramayu.

Pernah Jabat Kapolsek Termuda di Bandung

Karir AKBP Rita Suwadi banyak dihabiskan di Lampung dan Bandung.

Bahkan AKBP Rita Suwadi pernah menyandang sebagai Kapolsek termuda saat bertugas di Polrestabes Bandung.

Rita pernah menceritakan alasan ia masuk di Akpol.

"Kalau Akpol kan gratis, sementara pada saat itu kondisi keuangan orang tua saya sedang turun karena menjadi korban penipuan dalam bisnisnya," kata Rita Suwadi, beberapa waktu lalu.

Sejumlah rekan-rekan SMA-nya melanjutkan studi ke luar negeri.

Sementara Rita harus mengurungkan niatnya karena faktor ekonomi.

Rita merupakan merupakan anak sulung dari tiga bersaudara,  semuanya perempuan.

Alasan memilih Akpol, selain bisa sekolah gratis, Rita juga memikirkan adik-adiknya yang harus tetap sekolah di tempat yang bagus sesuai keinginan mereka.

Lulus Akpol tahun 2005, Rita langsung mendapat tugas penempatan di wilayah hukum Polda Lampung hingga tahun 2015.

Selalu mencoba hal baru dan mencari pengalaman baru, Rita pun melanjutkan sekolah di PTIK pada 2014. Tahun 2015 wilayah dinasnya pindah ke Polda DIY.

AKBP Ratna Quratul Ainy, S.I.K., M.Si

Ratna menjadi Kapolres Semarang Polda Jateng yang baru.

AKBP Ratna Quratul Aini jebolan Akademi Kepolisian  2006 peraih Adhi Makayasa.

Peraih Adhi Makayasa atau lulusan terbaik Akademi Polisi (Akpol) dan Akademi Militer (Akmil) mayoritas didominasi taruna laki-laki.

Namun pada tahun 2006 lalu, sejarah mencatat untuk pertama kalinya ada sosok perempuan yang dinobatkan sebagai peraih Adhi Makayasa Akpol.

Bahkan hingga saat ini Kompol Ratna Quratul Aini tercatat pula sebagai satu-satunya Polwan peraih Adhi Makayasa.

Tak hanya meraih Adhi Makayasa, rupanya pada tahun 2006 itu Kompol Ratna Quratul Aini mendapatkan tiga penghargaan sekaligus.

Sebagai jebolan Akpol 2006 diketahui Kompol Ratna Quratul Aini hanya menempuh pendidikan taruna selama 3 tahun 6 bulan.

Pada pendidikan tingkat pertama hingga ketiga di Akpol, Ratna mendapat penghargaan Wiratama emas.

Pada tingkat ketiga sampai lulus, Ratna meraih dua penghargaan istimewa yaitu Adhi Tanggap dan Adhi Makayasa.

Adhi Tanggap diberikan kepada dirinya karena ia memperoleh nilai akademi tertinggi.

Kemudian Adhi Makayasa sebagai final pendidikan Akpol ia memperoleh nilai akademi, nilai mental kelribadian dan jamsani tertinggi.

Ratna pernah menjabat Kanit Reskrim Polsek Cengkareng Polrestro Jakarta Barat Polda Metro Jaya pada 2009. 

Pernah juga jadi Kasubnit III Satresnarkoba Polrestro Jakbar Polda Metro Jaya di 2009 dan Sespri Gubernur PTIK pada 2013.

Pernah jadi ajudan istri wakil presiden selama satu periode dari 2014-2019.

Tahun 2022  menjadi Kapolsek Penjaringan, Jakarta Utara.

Gagal Masuk Kowal 

Meski terbilang cemerang dan meraih berbagai penghargaan termasuk Adhi Makayasa saat menempuh pendidikan Akpol, rupanya Kompol Ratna Quratul Aini pernah merasakan pahitnya kegagalan.

Kompol Ratna Quratul Aini pernah ditolak untuk masuk Polri dan Komando Wanita Angkatan Laut (Kowal) pada tahun 1999.

Bukan tanpa alasan dirinya ditolak pendaftaran, karena memang usia pada saat itu belum cukup umur atau masih 16 tahun.

Karena syarat usia saat mendaftar sebagai anggota Polri tahun 2000 harus 17 tahun.

Wanita kelahiran Pati, Jawa Tentah 10 Mei 1982 ini akhirnya bekerja disebuah Apotek untuk mengisi waktu luang sampai usianya cukup mendaftar sebagai anggota Polri.

Selama enam bulan bekerja, ayahnya yang merupakan pensiunan PNS ini memberi kabar bahwa ada pembukaan pendaftatan Polwan tahun 2000.

 Namun pada saat itu ia bukan mendaftar sebagai Polwan Akpol, tapi Polwan Bintara dari Polda Jawa Tengah.

"Dulu sih cita-citanya bukan jadi Polri ya dulu cita-citanya ingin jadi dokter, karena depan SMA 2 Pati itu Polres Pati, dari situlah timbul keinginan jadi Polri," tegas dia dilansir dari Warta Kota.

Ratna mendaftarkan diri sebagai anggota Polri didukung oleh ayahnya karena semua persyaratan sudah disiapkan.

Dari ribuan orang yang mendaftarkan diri, Ratna lolos seleksi dari setiap tahap yang sudah menjadi syarat.

Sebanyak 500 Polisi Bintara berangkat ke Lido, Sukabumi, Jawa Barat untuk menjalani pendidikan selama enam bulan.

Selesai pendidikan, ia mendapat penempatan tugas pertama sebagai staf Prov Mabes Polri.

Pada tahun 2002, ada penerima Akpol Polwan dari Bintara, tapi karena masa dinasnya belum dua tahun, Ratna tidak bisa ikut seleksi.

"Tahun 2002 itu penerima Taruni Akpol pertama, karena sebelum-sebelumnya tidak ada dan untuk Polwan Bintara syaratnya harus dua tahun sudah berdinas," jelas dia.

Karena belum cukup masa dinas, akhirnya Ratna menunggu pendaftaran pada tahun 2003.

Waktu yang dinanti akhirnya tiba, tanpa ada persiapan khusus, Ratna dengan percaya diri daftar ke Akpol.

Tapi, resiko yang harus diambil oleh Ratna adalah jika ia gagal atau tidak lulus Akpol maka status Polwan Bintaranya sudah tidak diakui alias menjadi masyarakat sipil.

"Pendaftaran untuk Polwan Bintara yang memiliki prestasi, kebetulan waktu Bintara itu saya peringkat 2 dari 500 siswa se-Indonesia," ujar dia.

"Kalau misalkan saya enggak lulus di Akpol itu saya jadi masyarakat sipil bukan jadi polisi lagi itu Resiko yang harus diambil kalau memang mau melangkah lebih baik ya Kita harus berani ambil resiko, kalau pun sudah berani ambil resiko itu, kita harus berusaha semaksimal mungkin," sambung dia.

Dari 286 siswa Akpol yang ikut pendidikan, Ratna membuktikan bahwa dirinya menjadi wanita berprestasi.

Karena sampai tahun 2021 ini, belum ada lagi polisi wanita yang mampu menyetarakan dirinya sebagai peraih bintang Adhi Makayasa.

Penghargaan itu diberikan langsung oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Momen pertemuan secara langsung dengan Presiden tidak bakal bisa terulang kembali karena hanya dirasakan sekali seumur hidupnya.

"Ya alhamdulillah perasaan saya senang sekali karena Presiden SBY pernah berada di posisi yang sama beliau juga peraih Adhi Makayasa suatu kebanggaan buat saya ya bisa berhadapan langsung dengan beliau kemudian membawa kedua orang tua saya ketemu dengan beliau orang nomor satu di Indonesia," tuturnya.

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved