Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasus Guru SMP di Parepare Aniaya Siswa Berakhir Damai, Disdik Sebut Wartawan Propokator

Disdik Parepare juga membujuk korban agar menempuh jalur damai dan mencabut laporannya ke polisi.

|
Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Kepala Dinas Pendidikan Parepare, Makmur 

TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE -- Dinas Pendidikan (Disdik) Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) hanya memberikan sanksi teguran kepada oknum guru SMP Negeri 4 Parepare berinisial H (45) yang telah melakukan siswanya.

Disdik Parepare juga membujuk korban agar menempuh jalur damai dan mencabut laporannya ke polisi.

"Kami sudah beri teguran," kata Kadis Pendidikan Parepare, Makmur, Jumat (17/1/2025).

Makmur mengungkapkan alasannya hanya memberikan teguran kepada oknum guru tersebut dikarenakan akan mengganggu aktivitas belajar dan mengajar di SMP 4 Parepare.

"Kalau larangan mengajar merugikan siswa. Siapa yang mau ajar, kau yang mau ajari," ungkapnya kepada wartawan.

Tak hanya itu, Makmur juga bersikeras kasus tersebut tidak dibesar-besarkan.

Makmur juga menuduh wartawan sebagai provokator dan membesar-besarkan kasus penganiayaan terhadap anak di bawah umur itu.

"Kalau sudah proses damai, damai-mi jangan-mi selalu bikin masalah lagi, provokator ko je kau," ucapnya.

"Jangan mi, setengah mati-ki kasih damai, yang jelas gurunya tidak mengulangi," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, urang tua siswa di Kota Parepare melaporkan oknum guru SMP Negeri 4 Parepare berinisial H (45) ke polisi.

H diduga menganiaya siswanya.

"Anak saya dianiaya gurunya di sekolah, makanya saya laporkan ke polisi," kata Sudarsono kepada Tribun-Timur.com, Kamis (16/1/2025).

Sudarsono mengungkapkan tindak penganiayaan oknum guru tersebut terjadi pada Selasa (14/1/2025).

Awalnya korban mengikuti pelajaran Bahasa Inggris di kelas.

Kemudian H langsung memukul kepala korban menggunakan buku portofolio.

"Pada saat menulis kepala anak saya sedang sakit, kemudian ditegur oleh guru itu karena tidak menulis. Tiba-tiba anak saya dipukul buku portofolio," ungkapnya.

Akibatnya, korban mengalami luka di bagian kepala dan robek di bagian bibir atas tindak penganiaayaan tersebut.

"Luka, ada di kepala dan bibirnya berdarah. Makanya saya keberatan sekali, kenapa tidak ditanya dulu, kenapa langsung dipukul begitu," ucapnya.

Dia pun melaporkan oknum guru itu ke polisi agar ke depan anaknya tidak diperlakukan semena-mena.

"Ini harus diperhatikan pihak sekolah ke depan. Jangan asal memukul apalagi kalau tidak tahu misalnya anak ini sedang sakit," ujarnya. 

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Parepare, Iptu Achmad Alfian Nurrochim mengakui adanya laporan dari orang tua siswa terkait tindak penganiayaan yang dilakukan oknum guru SMP Negeri 4 Parepare.

"Kami sudah menerima laporannya dan sementara diproses kasusnya. Kita akan melakukan pemeriksaan terhadap pelapor dan saksi-saksi yang terkait," jelasnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved