Headline Tribun Timur
Kamsahamnida Shin Tae-yong
Saat Shin Tae-yong awal bergabung ranking FIFA Timnas Indonesia ada di urutan ke-173 dan sekarang berada di peringkat ke-127.
Keputusan tersebut diumumkan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta.
Dalam pemaparannya, Erick menegaskan bahwa pemecatan Shin Tae-yong bukan karena kegagalan skuad garuda di Piala AFF 2024.
Bahkan pemecatan bisa saja dilakukan usai takluk dari China, akan tetapi hal itu urung dilakukan karena dinilai terlalu tergesa-gesa.
“Kalau saya lihat, memang dinamika ini cukup kompleks. Kalau saja waktu itu kita mengambil keputusan yang tergesa-gesa (memecat-red), mungkin kurang baik juga tapi ini sudah dirasakan sejak pertandingan, bahkan mungkin sebelum Indonesia lawan China, tetapi waktunya terlalu mepet,” beber Erick Thohir.
Menurut Erick, waktu sekarang jadi waktu yang tepat mengingat masih ada waktu dua bulan setengah lagi sebelum laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret mendatang.
Sisa waktu ini diharapkan dimanfaatkan pelatih anyar untuk membuat skema dan menjalin komunikasi dengan para pemain Timnas Indonesia.
Untuk pelatih anyar, sejauh ini dikabarkan mengerucut ke satu nama yakni Patrick Kluivert.
Patrick Kluivert merupakan pelatih asal Belanda yang pernah memperkuat klub AC Milan hingga Barcelona.(tribunnews)
Sederet Kontroversi Kluivert di Dunia Sepakbola
Nama Patrick Kluivert santer terdengar akan menggantikan Shin Tae-yong sebagai Pelatih Timnas Indonesia.
PSSI sebenarnya belum mengumumkan secara resmi siapa yang akan menggantikan Shin Tae-yong.
Akan tetapi, media sosial terlanjur heboh dengan munculnya nama Patrick Kluivert.
Rekam jejak mantan striker Ajax Amsterdam ini dianggap tidak lebih baik dari Shin Tae-yong.
Selain itu, kasus judi ilegal pada 2016 dan dugaan penggelapan dana saat menjabat di PSG menjadi sorotan utama.
Beberapa netizen iseng mengulik rekam jejak Kluivert dalam karir sepakbolanya.
"Malah downgrade dari STY, CV-nya nih orang buruk banget sumpah. Kalau Timnas nggak lolos Piala Dunia, balik ke zaman era kegelapan," tulis salah seorang netizen di media sosial.
Sementara itu, akun Acesa @bubble***miasa menambahkan, "Pelatih banyak kasus gini ke Indonesia."
Nama Patrick Kluivert memang tak lepas dari kontroversi.
Pada 2016, ia tersandung kasus judi ilegal di Belanda.
Kluivert diduga memiliki utang sekitar 1 juta Euro atau sekitar Rp16 miliar kepada sindikat perjudian dan sempat menjadi target tekanan kelompok kriminal.
Meski demikian, tidak ada bukti yang mengaitkannya dengan pengaturan skor sehingga ia terbebas dari dakwaan pidana.
Selain itu, saat menjadi Direktur Akademi PSG, Kluivert juga sempat dihadapkan dengan tuduhan penggelapan dana.
Namun, kasus ini diselesaikan secara internal tanpa melibatkan proses hukum lebih lanjut.
Di tengah gelombang kritik, ada sebagian pihak yang masih percaya pada kemampuan Kluivert sebagai pelatih.
Pengalamannya sebagai pemain top di klub besar seperti Barcelona dan timnas Belanda menjadi modal yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Timnas Indonesia.
Kini, tantangan besar menanti Kluivert jika ia benar-benar resmi menakhodai Skuad Garuda.
Salah satu target utamanya adalah membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, sebuah tugas yang tak mudah mengingat persaingan di Kualifikasi Piala Dunia zona Asia sangat ketat.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.