Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengacara Ditembak di Bone

Daftar 3 Kasus Penembakan Misterius di Sulsel, No 2 Berhasil Dibongkar Reonald Simanjuntak

Daftar 3 kasus penembakan misterius di Sulawesi Selatan dalam lima tahun terakhir, nomor 2 diungkap AKBP Reonald Simanjuntak

Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur
AKBP Reonald Simanjuntak menangkap Kasatpol PP Makassar Iqbal Asnan tersangka penembakan ASN Dishub Makassar, Najamuddin Sewang tahun 2022 lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Daftar 3 kasus penembakan misterius di Sulawesi Selatan dalam lima tahun terakhir.

Penembakan pengacara ternama di Bone, Rudi S Gani, menambah daftar kasus penembakan misterius di Sulsel.

Hingga sepekan berlalu, pelaku penembakan di Bone belum terungkap.

Kasus serupa pernah terjadi di Kabupaten Gowa dan Kota Makassar.

Satu kasus berhasil dibongkar oleh AKBP Reonald Simanjuntak saat menjabat Kasat Reskrim Polrestabes Makassar.

Saat itu tersangka penembakan adalah satu satu pejabat Pemerintah Kota Makassar.

Berikut 3 daftar kasus penembakan misterius di Sulsel dalam 5 tahun terakhir

1 Penembakan Bos Coto di Gowa

Bos warung coto bernama Muh Dahlan Daeng Liwang (52) jadi korban penembakan misterius di Kabupaten Gowa pada 2019 silam.

Hingga kini pelaku penambakan kasus tersebut tak kunjung terungkap.

Dahlan Liwang ditemukan tewas telentang bersimbah darah, Kamis (19/12/2019) lalu. Belakangan diketahui Daeng Liwang menjadi korban pembunuhan.

Hasil autopsi tim kedokteran forensik berhasil mengungkap penyebab kematian Daeng Liwang. Ayah lima anak itu tewas tertembak peluru tajam.

Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum putri korban, Syamsumarlin.

Ia menerima informasi penyebab kematian korban dari Polres Gowa.

Polres Gowa, katanya, membenarkan bahwa Dahlan Daeng Liwang tewas tertembak peluru tajam.

"Penyidik menyampaikan bahwa benar korban tewas tertembak peluru tajam. Kami diberi tahu ketika mendatangi Polres Gowa," kata Syamsumarlin kepada Tribun Timur Rabu (19/2/2020) lalu.

Advokat Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Sulsel ini berharap, kepolisian segera mengungkap siapa pelaku pembunuhan ini.

Ia menilai, kasus pembunuhan Daeng Liwang ini tak henti membuat pihak keluarga cemas. Sebab, pelaku pembunuhan masih berkeliaran di luar.

Sebelumnya, Kapolres Gowa saat itu AKBP Boy Samola beralasan pihaknya sulit melakukan pengungkapan kasus dugaan pembunuhan ini karena keterbatasan saksi.

Perwira polisi dua melati ini menuturkan, jumlah saksi-saksi lapangan sangat minim ketika kasus dugaan pembunuhan itu terjadi.

Hal itu, katanya, membuat pihaknya sulit melakukan pengungkapan.

"Semua sisi TKP sudah diobok-obok untuk mendapatkan bukti-bukti, tapi sampai saat ini kita masih terkendala. Apalagi sama sekali tidak ada saksi," katanya Senin (20/1/2020) lalu.

Jebolan Akpol angkatan 1999 ini menyampaikan, pihaknya masih menantikan hasil autopsi jenazah Daeng Liwang dari Rumah Sakit Bhayangkara.

"Hasil autopsi korban kita sementara bersurat ke forensik untuk hasilnya," katanya Boy. 

Diketahui, Muh Dahlan Daeng Liwang (52), ditemukan tewas di Jalan Inspeksi Kanal, Kabupaten Gowa, Kamis (19/12/2019) lalu.

Pemilik Warung Coto Makassar itu tewas telentang bersimbah darah di samping perumahan Citraland.

Pada tubuh korban, ditemukan luka berlubang yang diduga bekas senjata tajam ketika itu.

Di lokasi kejadian, sejumlah harga benda milik korban masih utuh. Seperti sepeda motor putih korban yang terparkir di dekatnya.

Ada pula helm oranye dan sandal swallow putih hijau di samping korban. Posisi helm menghadap ke langit, serta sandal korban tidak terpasang di kaki.

Telepon genggam korban juga ditemukan di lokasi, tepat di bawah pinggangnya. Ada pula uang tunai di saku korban dan senjata tajam yang ditemukan di lokasi.

Tidak ada dompet ataupun kartu tanda penduduk (KTP) milik korban di lokasi.

Dari informasi yang dihimpun, korban masih sempat meminta tolong kepada pengendara yang melintas.

Sejumlah pengendara itu melihat korban meminta tolong sekitar pukul 05:45 Wita atau jeleng terbit fajar.

"Korban sempat meminta tolong kepada sejumlah pengendara," kata Abiluddin, saksi mata di lokasi kepada wartawan, Kamis (19/12/2019).

Abiluddin adalah saksi kelima yang menemukan korban. Sementara saksi pertama kaget melihat korban bersimbah lalu.

Saksi pertama lalu langsung melapor ke polisi.

2. Penembakan ASN Dishub Makassar

Najamuddin Sewang ditemukan tewas tergelak di Jl Danau Tanjung Bunga, Minggu (3/4/2022) siang.

Awalnya, Najamuddin Sewang yang masih berseragam dinas perhubungan, diduga tewas kecelakaan tunggal.

Namun setelah jasadnya hendak dikafani, keluarga menemukan adanya lubang di tubuh almarhum.

Lubang itu menyerupai bekas luka tembakan dan mengeluarkan darah.

Atas temuan itu, pihak keluarga pun sepakat untuk dilakukan autopsi mayat Najamuddin.

Setelah dilakukan autopsi di RS Bhayangkara, terungkap bahwa Najamuddin Sewang tewas ditembak.

Hal itu dikuatkan dengan adanya proyektil peluru yang bersarang di bawah ketiak kirinya.

Proyektil itu pun masih diselidiki di Laboratorium Forensik Cabang Makassar.

Sementara jenazah Najamuddin Sewang telah dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Takalar, Senin kemarin.

Penembakan misterius itu berada di wilayah hukum Polrestabes Makassar.

Saat itu AKBP Reonald Simanjuntak menjabat Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar.

Penyidik di bawah pimpinan AKBP Reonald Simanjuntak berhasil mengungkap kasus penembakan tersebut.

Satreskrim Polrestabes Makassar menangkap Kepala Satuan Polisi Pamong Praja atau Kasatpol PP Makassar Iqbal Asnan sebagai tersangka penembakan.

Iqbal Asnan ditangkap terkait dengan kasus penembakan yang berujung kematian ASN Dishub Makassar, Najamuddin Sewang.

Iqbal Asnan sendiri diduga sebagai pelaku atas kejadian tersebut.

Sebelumnya pihak Polrestabes Makassar butuh lebih dari dua pekan melakukan pengembangan atas kasus penembakan ASN Dishub Makassar ini.

Pada akhirnya nama terakhir yang diamankan yakni Iqbal Asnan yang tak lain merupakan Kasatpol PP Makassar.

Iqbal Asnan juga diketahui sebelumnya menjabat sebagai Plt Kadishub Makassar.

Saat hendak ditangkap, Iqbal Asnan diketahui berada di salah satu rumah di Jl Muhammad Tahir, Makassar.

Personel dari Polrestabes Makassar pun mendatangi lokasi keberadaan Iqbal Asnan sekitar Pukul 16.00 Wita.

Iqbal Asnan tampak tengah duduk di ruang depan rumah tersebut mengenakan kaos hitam.

Sementara Personel dari Polrestabes Makassar berjumlah belasan orang tanpa seragam mengelilingi Iqbal Asnan.

Bahkan diantara belasan Personel Polrestabes Makassar ini, hadir pula Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto.

Iqbal Asnan pun terlihat tenang dan diminta langsung menandatangi surat dalam map berwarna merah yang diduga sebagai surat perintah penangkapan.

Usai menandatangi surat tersebut, Iqbal Asnan pun langsung digiring ke Mapolrestabes.

3. Penembakan Pengacara di Bone

Pengacara Rudi S Gani ditembak Orang Tak Dikenal (OTK) saat dirinya tengah menantikan malam pergantian tahun bersama keluarga di Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada Selasa (31/12/2024) pukul 22.30 Wita. 

Menurut informasi, Rudi menghembuskan nafas terakhirnya dengan tembakan dua peluru bersarang di wajah dan bagian dadanya.

"Korban ditembak pelaku saat sementara berada di rumah Istrinya," ungkap seorang saksi, Abdul.

Pada saat kejadian, korban tengah makan malam bersama dengan keluarga untuk menyambut malam pergantian tahun. 

"Makan-makan sama keluarga tiba-tiba ada ledakan dan korban terbaring serta mengeluarkan darah," bebernya. 

Belum diketahui apa motif kasus ini.

Jajaran kepolisian Resort Bone masih sementara menyelidiki.

Pihak kerabat dan keluarga korban masih sementara dimintai keterangan.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved