Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pondasi Pesantren Haji Ranreng Intan Ambruk saat Hujan, DPRD RDP Bahas Solusi Jangka Panjang

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maros menindaklanjuti keluhan warga dengan Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ansar
Nasruddin
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maros menindaklanjuti keluhan warga sekitar Pondok Pesantren Haji Ranreng Intan dengan Rapat Dengar Pendapat (RDP). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pondasi Pondok Pesantren Haji Ranreng Intan di kelurahan Hasanuddin, Kecamatan Mandai, ambruk beberapa waktu lalu. 

Hal tersebut sempat diprotes warga yang terdampak.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maros menindaklanjuti keluhan warga dengan Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Banjir dan longsor di sekitar pesantren mengakibatkan sejumlah rumah warga terdampak .

RDP tersebut dipimpin Ketua DPRD Maros, Gemilang Pagessa.

Beberapa legislator, perwakilan warga terdampak, pondok hingga  pemerintah hadir dalam pertemuan di Ruang Bantimurung gedung DPRD Maros, Jumat (03/01/2025). 

Warga meminta agar pihak terkait memberikan solusi jangka panjang.

Hal itu agar banjir dan juga longsor di wilayah itu tidak terulang lagi.

Warga menilai, pemerintah setempat dan pondok hanya memberikan solusi jangka pendek dengan perbaikan saluran air.

"Yang dilakukan oleh pemerintah setempat bersama pihak pondok, itu sebatas solusi jangka pendek," kata perwakilan Warga, Atma. 

"Sementara kita tidak mau hal ini (banjir dan longsor) terulang lagi. Di sini harus ditentukan solusi jangka panjangnya apa," lanjut Atma. 

Atma juga meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Dinas Lingkungan Hidup segera turun tangan.

Pemerintah harus kajian teknis, agar persoalan ini bisa segera dituntanskan. 

"Kajian teknis ini sangat penting. Kita jadikan patokan sebagai solusi jangka panjang. Kita tidak saling menyalahkan. Kita cari solusi agar warga dan ondok sama-sama ingin baik," ujarnya. 

Sementara Direktur Pondok Haji Ranreng Intan, Nasaruddin mengaku berupaya menemukan solusi terbaik buat warga di sekitaran pondok.

Pihaknya telah menggali penampungan air dan saluran air baru.

Hal itu dilakukan untuk menghambat derasnya air ke permukiman warga di Perumahan Sulindo. 

"Setelah kejadian itu, kami bersama pemerintah setempat langsung bertindak dengan menggali dan menurunkan berat untuk buat saluran air baru dari penampungan," kata dia.

"Itu kami lakukan agar air tidak langsung ke perumahan," lanjutnya.

Ketua Komisi II, Marjan Massere setuju jika pihak terkait segera turun lapangan dan kajian teknis.

Pemerintah harus serius menangani bencana itu.

"Harus kita selesaikan secara menyeluruh, supaya tidak ada lagi persoalan kemudian hari. Tim teknis akan mengkaji seperti apa langkah yang harus dilakukan," ujar Marjan.

Ketua DPRD Maros, Gemilang Pagessa meminta Dinas PU dan DLH turun ke lokasi.

Hasil kajian teknis yang keluar nantinya, harus dipatuhi masing-masing pihak, terutama pengembang dan Pondok Tahfidz. 

"Kita tidak bisa memutuskan solusi jangka panjang di sini," kata anak Bupati Maros, Chaidir Syam itu.

"Pekan depan, tim teknis akan turun mengkaji dan itu kita kawal bersama. Kalaupun nanti solusinya tidak bisa dituntaskan, minimal ada upaya berkelanjutan jadi solusi permanen," lanjut Gio sapaan akrabnya.

Pondasi Pondok Tahfiz Haji Ranreng iIntang roboh pada 10 Desember 2024 lalu.

Hal diakibatkan hujan deras yang terus mengguyur.

Akibatnya, sejumlah rumah warga yang berada di bawahnya sempat terendam lumpur.

Bahkan satu unit motor warga rusak tertimbun material. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved