Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perbakin Bone Siap Kolaborasi dengan Polisi Ungkap Penembakan Advokat hingga Tewas

"Kalau misalnya pihak kepolisian membutuhkan kami, kami siap membantu untuk mengusut kasus tersebut. 

Penulis: Wahdaniar | Editor: Saldy Irawan
Kolase Tribun-Timur.com
Polisi mulai menemukan setitik terang dalam mengungkap misteri penembakan pengacara Rudi S Gani (49). Sang pengcara tewas di Lappariaja, Bone, Sulsel, Selasa (31/12/2024) malam Tahun Baru 2025 lalu. 

TRIBUNBONE.COM, BONE - Ketua Perbankin Bone, Andi Haidar mengungkapkan untuk Kabupaten Bone terdapat 8 klub tembak yang tersebar di 27 Kecamatan. 

"Ada sekitar 8 klub kalau di Bone, dan setiap klub itu rata-rata anggotanya bisa sampai 20 sampai 30 anggota," ujarnya saat dikonfirmasi tribun-timur.com via telfon, Kamis (2/1/2024). 

Ia juga mengaku rata-rata setiap anggota mempunyai senapan angin (PCP). 

"Jadi itu jenis senapan yang biasa digunakan untuk perlombaan atau menembak babi," jelasnya. 

Selain itu ia mengungkapkan turut prihatin perihal kasus yang menimpa pengacara Rudi S Gani

Menurutnya, Perbakin Bone siap membantu pihak kepolisian jika dibutuhkan. 

"Kalau misalnya pihak kepolisian membutuhkan kami, kami siap membantu untuk mengusut kasus tersebut. 

Sebelumnya, Terungkap jenis senjata yang digunakan pelaku menembak pengacara Rudi S Gani saat malam pergantian tahun di rumahnya, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Selasa (31/12/2024) malam.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan, Tim Labfor telah meneliti proyektil peluru yang bersarang di tulang leher korban.

Hasilnya kata dia, peluru tersebut bukan dimuntahkan dari jenis senjata api.

"Proyektil dibawah ke Labfor dan pihak Labfor menyatakan peluru itu merupakan peluru senapan angin, bukan senjata api," kata Kombes Pol Didik Supranoto ditemui wartawan di kantornya, Kamis (2/1/2025).

Meski demikian, pihaknya mengaku masih menyelidiki lebih lanjut terkait peluru yang digunakan pelaku.

"Peluru tersebut kaliber 8 milimeter, sekarang masih dalam penyelidikan," jelasnya.

Selain itu, lanjut Didik, Tim Gabungan dari Polres Bone dibantu Polda Sulsel masih terus bergerak mencari tahu pelaku.

Pasalnya, senjata yang digunakan diduga tanpa izin alias ilegal.

"Kita juga masih pengejaran pelaku. Diduga senjatanya ini tidak ada izinnya," bebernya.

Hasil Autopsi 

Tim Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Biddokkes (Biddokkes) Polda Sulsel, memastikan pengacara Rudi S Gani, meninggal dunia dengan cara ditembak.

Hal itu setelah dilakukan proses autopsi terhadap jenazah di ruang Forensik RS Bhayangkara, Jl Kumala, Makassar, Rabu kemarin.

"Hasil otopsi korban mengalami luka tembak di bagian muka bawah mata kanan," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (2/1/2024) siang.

Akibat tembakan orang tak dikenal (OTK) itu, lanjut Didik, peluru bersarang di tulang leher korban.

"Kemudian peluru bersarang di tulang leher," ujar perwira menengah tiga melati ini.

Proyektil itu kata Didik, telah dibawa tim Labfor untuk diselidiki.

Tim Labfor olah TKP 

Tim Laboratorium Forensik Polda Sulsel melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penembakan pengacara Rudi S Gani di rumahnya, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Rabu (1/1/2025) sore.

Olah TKP itu diperlukan untuk penyelidikan terkait insiden maut di malam pergantian tahun tersebut.

Dari dokumentasi foto yang diterima, tampak personel Tim Labfor menganalisa sekitar lokasi rumah korban.

Selain itu, sekeliling rumah korban juga tampak telah dipasangi garis polisi.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel Kombes Pol Jamaluddin Farti yang dikonfirmasi, mengaku telah mengerahkan tim khusus menyelidiki kasus itu.

"Dari Labfor Polda juga diturunkan untuk backup olah TKP. Tim Resmob Polda juga backup untuk pengungkapannya," jelas Kombes Pol Jamaluddin Farti kepada tribun.

Sejauh ini lanjut Jamal, pihaknya masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan Biddokkes Polda Sulsel.

Tujuannya, untuk mengetahui apakah terdapat proyektil peluru di tubuh korban atau tidak.

"Nanti menunggu dari hasil autopsi RS Bhayangkara, jika ada proyektil dalam tubuh korban, maka itu yang akan diperiksakan di Labfor," jelasnya.

Jenazah Telah Diautopsi 

Jenazah pengacara Rudi S Gani (49), telah diautopsi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Rabu (1/1/2025) siang.

Sejumlah keluarga dan kerabat almarhum hadir menunggu proses autopsi hingga selesai.

Pantauan tribun, jenazah dibawa keluar dari dalam ruang autopsi pada pukul 13.57 Wita.

Jenazah Rudi, dimasukkan ke dalam ambulans didampingi istrinya, Hj Maryam.

Rencananya, jenazah Rudi akan dimakamkan di Kabupaten Pangkep.

"Dimakamkan di Pangkep di kampungnya istrinya," kata ipar Rudi S Gani, Ismail saat dihampiri.

Proses pemakaman, kata dia, bakal dilangsungkan pada Kamis besok lantaran menunggu kehadiran salah satu anaknya dari luar negeri.

"Besok pagi rencana dimakamkan karena ada anaknya ditunggu dari Dubai, dia kerja Pelayaran di sana," ujarnya.

Jenazah saat ini dibawa ke rumah duka di Jl Kelurahan Lorong 6, Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar.

Isak haru mengiringi rombongan pengantar jenazah dari Biddokkes Polda Sulsel ke rumah duka.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved