Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kenali Penyebab Varikokel Pada Pria, IDI Indramayu Bagikan Informasi Pengobatan 

Penyakit varikokel adalah kondisi yang ditandai dengan pembesaran pembuluh darah vena di dalam skrotum, mirip dengan varises yang terjadi pada kaki.

Freepik
Ilustrasi. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Menurut informasi dari idiindramayu.org, salah satu penyakit yang sering dialami oleh orang pria adalah varikokel. Ketika pembuluh darah vena di dalam skrotum membesar karena aliran darah yang terhambat, hal ini disebut varikokel.

IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. IDI Kabupaten Indramayu adalah salah satu organisasi kesehatan dan menjadi wadah profesi bagi para dokter di Indonesia.  

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Indramayu adalah organisasi profesi yang mewadahi para dokter di wilayah Indramayu.

IDI berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesionalisme dokter, serta memberikan informasi dan edukasi kesehatan kepada masyarakat. 

IDI Indramayu mengorganisir dokter-dokter yang berpraktik di daerah mereka dengan memberikan pelatihan dan pendidikan, serta melakukan advokasi untuk kepentingan anggota dan masyarakat. 

IDI Indramayu kemudian meneliti lebih lanjut mengenai penyakit varikokel yang sering menyerang dan mengganggu kesehatan masyarakat Indonesia. Rekomendasi obat yang tepat bagi para penderitanya.

Apa saja penyebab terjadinya varikokel?

Dilansir dari laman https://idiindramayu.org, penyakit varikokel adalah kondisi yang ditandai dengan pembesaran pembuluh darah vena di dalam skrotum, mirip dengan varises yang terjadi pada kaki. Berikut adalah penyebab utama terjadinya varikokel meliputi:

1. Disfungsi katup vena

Ketika katup pembuluh darah vena di skrotum tidak menutup dengan baik, terjadi varikokel. Katup seharusnya mencegah aliran darah kembali, tetapi jika tidak, darah dapat menggenang dan menyebabkan pembengkakan.

2. Adanya perbedaan tekanan di vena

Tekanan tinggi dalam vena renalis dapat menghambat aliran darah ke skrotum, menyebabkan varikokel. Ini karena vena renalis memiliki tekanan yang berbeda dari vena di skrotum.

3. Sumbatan pembuluh darah

Adanya kondisi seperti tumor ginjal menekan pembuluh darah, obstruksi atau sumbatan pembuluh darah di perut dan area sekitarnya dapat meningkatkan tekanan pada vena skrotum.

4. Faktor genetik atau keturunan

Riwayat keluarga dengan varikokel dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kondisi ini. Ada indikasi bahwa faktor genetik berperan dalam kelemahan struktur vena.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengatasi varikokel?

IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Indramayu telah merangkum beberapa obat yang bisa mengatasi penyakit varikokel. Namun obat ini dikonsumsi melalui resep langsung dari dokter.

Pengobatan untuk varikokel biasanya tergantung pada tingkat keparahan gejala dan dampaknya terhadap kesehatan reproduksi. Berikut adalah beberapa obat meliputi:

1. Ibuprofen dan Paracetamol

Jika varikokel menimbulkan nyeri, varikokel dokter dapat menanganinya dengan pemberian obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol, untuk mengurangi rasa nyeri. Selain itu, dokter bisa meminta pasien memakai celana penyangga testis guna meredakan tekanan.

2. Asam Mefenamat 

Obat yang mengandung asam mefenamat diresepkan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, serta nyeri otot, trauma, dan nyeri pasca operasi.

3. Celana Penyangga Testis

Selain mengonsumsi obat, celana penyangga testis dapat membantu meredakan tekanan dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh varikokel.

4. Operasi

Jika varikokel menyebabkan nyeri hebat atau masalah kesuburan, dokter mungkin merekomendasikan operasi untuk menjepit atau mengikat pembuluh darah yang bermasalah.

Pengobatan harus dilakukan berdasarkan saran dokter setelah evaluasi kondisi secara menyeluruh. Jika mengalami gejala yang mengganggu, konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved