BI Gencarkan Sosialisasi Uang Asli Usai Temuan Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar
Bank Indonesia memberikan edukasi ciri-ciri uang rupiah asli di Bank Mandiri Sungguminasa, Gowa.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-GOWA.COM, GOWA - Bank Indonesia (BI) menggencarkan sosialisasi pengenalan ciri-ciri keaslian uang rupiah pasca terungkapnya kasus sindikat pembuatan dan peredaran uang palsu di dalam Kampus 2 Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Setelah sosialisasi di pasar-pasar tradisional, kali ini giliran perbankan di wilayah Gowa.
Petugas satgas dari Bank Indonesia memberikan edukasi ciri-ciri uang rupiah asli di Bank Mandiri Sungguminasa, Gowa, Selasa (31/12/2024).
Petugas BI, Muh Irwan Pratama mengatakan tim Satgas terus gencar sosialisasi terkait ciri-ciri uang rupiah asli.
Dia menyebut selama lima hari sosialisasi ini sudah menyasar pasar-pasa tradisional, kantor Samsat dan perbankan seperti BCA, BNI, BRI, BSI.
"Sosisalisasi ini untuk mengedukasi agar masyarakat lebih tahu ciri-ciri uang rupiah asli," jelasnya.
Warga, Mulyadi Mahmud mengaku sangat resah maraknya peredaran uang palsu.
"Saya masih resah dengan uang palsu apalagi beredar di Gowa," ucapnya.
"Sebagai masyarakat Gowa yang awan dalam mengenali keaslian uang rupiah dengan yang palsu yang beredar luas masih khawatir untuk transaksi dengan uang Rp 100 ribu," sambungnya.
Sekadar diketahui, Satreskrim Polres Gowa telah mengungkap pabrik dan peredaran uang palsu.
Sejauh ini sudah 19 tersangka diringkus polisi pada kasus sindikat uang palsu itu.
Termasuk otak sindikat uang palsu yakni Annar Salahuddin Sampetoding.
Ada dua pabrik uang palsu yang telah digerebek polisi.
Pertama di rumah Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) di Jl Sunu, Makassar.
Dan di gedung perpustakaan kampus II UIN Alauddin Makassar Jl HM Yasin Limpo, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel.
Kronologi awal terungkapnya kasus uang palsu yang diproduksi dari dalam kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar terungkap.
Hal itu dipaparkan secara gamblang oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono saat konferensi pers di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Kamis (19/12/2024) siang.
Irjen Pol Yudhiawan didampingi Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak, mengatakan awal mula kasus ini diselidiki dari adanya laporan masyarakat ke Polsek Pallangga.
Masyarakat tersebut, mendapati adanya peredaran uang palsu di wilayah Lambengi, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Pallangga.
"Masyarakat melapor kepada Polsek (Pallangga) bahwa diduga ada uang kertas palsu yang diedarkan, kemudian oleh tim kami langsung di laporkan di Polres," ujar Yudhiawan.
Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak pun, memerintahkan personel Satreskrim yang dipimpin AKP Bachtiar untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Satreskrim langsung bergerak untuk melakukan penyelidikan tepatnya di Jl Pelita Lambengi, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa," ujarnya.
Hasil penyelidikan itu, lanjut Yudhi, diamankanlah sosok pria berinisial M yang diduga mengedarkan uang palsu tersebut.
M diamankan polisi saat melakukan transaksi dengan Andi Ibrahim (AI), kepala Perpustakaan UIN Alauddin.
Di mana M menjual uang palsu itu kepada AI, dengan kelipatan dua kali lipat dari uang asli yang dibelanjakan
"Uang palsu ini perbandingannya satu banding dua, jadi satu asli dua uang palsu," ungkap Yudhi.
Dari penangkapan M dan AI, polisi terus mendalami kasus itu hingga mendapat mesin pencetakan uang palsu yang ada di dalam Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Jl Yasin Limpo, Gowa.
Mesin berukuran besar dengan berat diperkirakan dua ton lebih itu, disembunyikan dalam ruangan yang ada di Perpustakaan UIN.(*)
Laporan Wartawan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli
Sepak Terjang Heri Gunawan Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Ditangkap KPK, Tersangka CSR BI |
![]() |
---|
Perputaran Uang Judi Online Tembus Rp 1.200 Triliun, Hampi Setengah APBN |
![]() |
---|
Transaksi BI Fast di Sulsel Rp124 T |
![]() |
---|
Transaksi BI Fast 12 Kali APBD Sulsel, Capai Rp124 Triliun dalam 6 Bulan |
![]() |
---|
Transaksi BI Fast di Sulsel Capai Rp20,28 Triliun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.