Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UMKM Makin Ramai Setelah Kehadiran Puskesmas Kota Pangkep

Seremoni peresmian Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kota Pangkajene, Pangkep, Sabtu (28/12/2024) siang, disambut suka cita warga.

Penulis: thamsil_tualle | Editor: Ari Maryadi
Thamzil Thahir/Tribun Timur
Bupati Pangkep M Yusran Lalogau berbincang dengan warga setelah meresmikan Puskemas Kota Pangkejene di di Jl Andi Burhanuddin, Kelurahan Jagong, sekitar 1,2 km barat pusat pemerintahan. 

PANGKEP, TRIBUN-TIMUR.COM - Seremoni peresmian Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kota Pangkajene, Pangkep, Sabtu (28/12/2024) siang, disambut suka cita warga.

Selain kemampuan meng-cover sekitar 25 ribu kepesertaan Bantuan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) di 9 kelurahan, fasilitas kesehatan urban ini, juga memberi dampak penggerak ekonomi skala mikro.

"Harga jual lahan, sewa ruang toko mulai naik. Coba lihat, sepanjang jalan ke puskesmas ini banyak warung baru," ujar Akbar (47), warga sekitar puskesmas.

Wakil Bupati Pangkep Syahban Sammana juga mengonfirmasikan dampak anomali ini.

"Tambah ramai, memang," ujar Syahban sesaat mendampingi Bupati Pangkep M Yusran Lalogau, meresmikan Puskemas Kota Pangkejene di di Jl Andi Burhanuddin, Kelurahan Jagong, sekitar 1,2 km barat pusat pemerintahan.

Puskesmas Kota adalah 1 dari 23 puskesmas di 13 kecamatan dan 38 kelurahan dan 63 desa.

Puskesmas berlantai dua ini buka 24 jam untuk dua layanan kesehatan dasar, UGD dan persalinan. 

Selain itu ada layanan poli, laboratorium, promkes, dan rawat jalan selama hari kerja

Selama 6 bulan, proyek senilai Rp7,08 miliar ini, layanan kesehatan direlokasi ke Jl Cendana, samping gedung DPRD Pangkep.

Hingga siang tadi, proses relokasi sejumlah faskes dan peralatan medik masih diangkut sekitar 100 tenaga kesehatan.

Seremoni peresmian dihadiri anggota DPRD Pangkep, perwakilan Polsek, Danramil, dan belasan kepala pusat kesehatan.

Puskesmas Kota adalah 1 dari 4 proyek strategis daerah 2024 bidang kesehatan yang diresmikan serentak oleh bupati.

Empat proyek itu adalah Puskesmas Kota di Jagong, mobile Public Safety Center (PSC 119) di Bungoro, Puskesmas Pulau Sarappo di Liukang Tupabiring Selatan, dan fasilitas Ruang Rawat Inap (RRI) Puskesmas Segeri.

Karena kerawanan bencana hydrometrologi, seremoni penandatangan prasasti dipusatkan di halaman Puskesmas Kota.

Wakil Bupati bahkan, mendapat informasi salah satu rumah di depan puskesmas, sudah dibeli pengusaha kuliner, saat proyek fisik puskesmas masih berjalan, Agustus 2024 lalu.

Namun mendengar "multiflier effect" ekonomi mikro ini, Bupati M Yusran menimpali.

"Justru kalau banyak kunjungan pasien ke puskesmas, itu artinya warga Pangkep tak sehat, banyak yang sakit," ujar Yusran spontan, di sela-sela sesi rehat makan siang.

Dari pantauan Tribun, setidaknya ada belasan kedai dan gerobak kuliner baru di radius 0,5 km puskesmas.

Kepala Puskesmas Kota Pangkejene drg Nur Syamsi bersyukur dengan peresmian PKM ini.

Dia membandingkan, sebelumnya hanya ada sekitar 8 ruangan. 

Kini jumlah ruangan di PKM baru ini sekitar 21 unit.

"Puskesmas dulu, selalu kebanjiran ini alhamdulillah banjir minggu lalu hanya sampai halaman depan," ujarnya.

Dia menyebut, selain dua dokter umum dan tiga dokter gigi, termasuk dirinya, ada dukungan sekutar 100 perawat, paramedik, dan tenaga promkes untuk melayani pustu. Sebagian besar tenaga honorer lokal.

Jumlah kunjungan harian di PKM ini sekitar 100 pasien. 

Para pengujung berasal dari 9 kelurahan di Kecamatan Pangkejene; Anrong Appaka, Bonto Perak,  Jagong, Mappasaile, Pabbundukang, Padoang Doangan, Sibatua
Tekolabbua dan  Tumampua.

"Kita tak ada rawat inap sebab langsung dirujuk ke RS Batara Siang." ujarnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved