Ngeri! Appi-Aliyah Tunjuk Sosok Ilmuwan Paling Berpengaruh Dunia Urusi Tata Ruang Kota Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Satu dari lima sosok yang ditunjuk sebagai tim transisi Pemerintah Kota Makassar oleh Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar 2024 terpilih Munafri Arifuddin - Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah) merupakan ilmuwan paling berpengaruh di dunia.

Sebelumnya Appi sapaan Munafri Arifuddin mengumumkan tim transisi yang berisi lima orang pada, Jumat (20/12/2024).

Sosok yang dipilih Appi-Aliyah memiliki latar belakang dan kemampuan berbeda-beda.

Salah satunya yakni ahli tata ruang, Prof Batara Surya.

Prof Batara Surya yang juga Rektor Universitas Bosowa (Unibos) ditugaskan di tim transisi Appi-Aliyah menangani pengwilayahan dan perencanaan tata ruang dalam transisi pemerintahan.

Fokusnya adalah menciptakan kota terstruktur, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, dengan memastikan pembangunan Makassar selaras dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan masa depan.

Munafri Arifuddin menilai, kelima sosok ini mencerminkan kolaborasi lintas bidang yang mengintegrasikan hukum, ekonomi, tata kelola pemerintahan, teknologi, dan tata ruang.

Mereka diharapkan mampu menjembatani masa transisi pemerintahan dan membawa Makassar ke arah yang lebih baik, berdaya saing, dan inovatif.

"Tim ini bertugas memastikan peralihan program berlangsung smooth. Mereka juga akan mengintegrasikan visi-misi kami dengan aturan yang berlaku," jelas Appi. 

Prof Batara Surya Masuk Daftar Ilmuwan Paling Berpengaruh Dunia

Rektor Universitas Bosowa (Unibos), Prof Batara Surya, kembali meraih prestasi membanggakan di kancah internasional dengan masuk dalam daftar World’s Top 2 persen Scientists 2024. 

Pemeringkatan ini dipublikasikan Prof John PA Ioannidis, dari Stanford University, dan didukung  Elsevier, lembaga akademik terkemuka.

Pengakuan ini diberikan kepada ilmuwan penelitian dan publikasinya menjadi rujukan utama di jurnal-jurnal ilmiah dunia. 

 Dalam daftar World’s Top 2 persen Scientists 2024.

Tercatat 150 ilmuwan dari berbagai lembaga riset dan universitas di ASEAN, termasuk Prof Batara Surya mewakili Universitas Bosowa.