Jangan Abaikan! IDI Botawa Berikan Tips Cegah Sifilis Sejak Dini
Sifilis merupakan sebuah penyakit yang dapat ditularkan melalui kontak seksual dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika tidak diobati.
Memiliki banyak pasangan seksual tanpa menjalani pemeriksaan kesehatan dapat meningkatkan kemungkinan terkena infeksi. Melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang setia dapat menurunkan risiko terkena sifilis.
5. Berhubungan dengan penderita HIV/AIDS
Selain itu, hubungan seksual dengan penderita HIV/AIDS dapat menyebabkan sifilis. Penderita HIV memiliki kekebalan tubuh yang lemah, yang membuat mereka lebih rentan terinfeksi.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati sifilis?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Botawa menjelaskan pengobatan sifilis umumnya dilakukan dengan menggunakan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan untuk mengobati sifilis meliputi:
1. Azithromycin
Untuk sifilis dini, dosisnya adalah 2 gram secara oral. Untuk sifilis laten lanjut, dosis awal adalah 500 mg pada hari pertama, dilanjutkan dengan 250 mg per hari selama empat hari.
2. Doxycycline
Infeksi saluran napas, infeksi saluran kemih, acne vulgaris, penyakit menular seksual (chlamydia trachomatis), uretritis non gonococcal, chancroid sebagai pengobatan alternatif untuk gonore dan sifilis, dan malaria diobati dengan antibiotik dari golongan ini. Dosisnya adalah 100 mg yang diambil dua kali sehari selama 14 hari untuk stadium awal dan hingga 28 hari untuk sifilis laten.
3. Tetracycline
Selama dua minggu, obat tetracycline diberikan dalam dosis 500 mg empat kali setiap hari, dan diminum sebelum makan. Karena efek sampingnya yang cukup berbahaya, tetracycline tidak boleh diberikan kepada ibu hamil atau anak di bawah usia sepuluh tahun.
Pengobatan yang tepat dan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius akibat sifilis. Jika Anda mencurigai terinfeksi atau memiliki gejala, segera konsultasikan dengan dokter terdekat.(*)
| Alarm Keras Kasus HIV/AIDS di Sulsel |
|
|---|
| 8 Penderita Baru HIV/Aids Ditemukan di Sinjai, Dinkes: Didominasi Laki-laki |
|
|---|
| 14 Tahun 119 Kasus HIV di Maros, 12 Meninggal Dunia |
|
|---|
| HIV/AIDS Beredar di Bone Didominasi Usia 20 dan 50 Tahun, Dinkes Imbau Warga Segera Periksa |
|
|---|
| 29 Kasus HIV dan AIDS di Sinjai Sepanjang 2024 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/ILUSTRASI-SIFILIS.jpg)