Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu UIN Alauddin

Dosen Pelaku Pelecehan Seksual dan Bos Uang Palsu di Makassar Ternyata Pernah Satu Forum

Skandal besar mengguncang dunia pendidikan Makassar. Dua dosen ternama terlibat pelecehan seksual dan peredaran uang palsu.

kolase Tribun Timur/ist
ilustrasi - Dua dosen ternama dari Makassar terlibat dalam skandal yang mengguncang dunia pendidikan. Pelecehan seksual dan uang palsu jadi sorotan. Ternyata mereka pernah bertemu di forum yang sama." 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Dunia pendidikan di Makassar, Sulawesi Selatan, diguncang oleh dua skandal besar melibatkan dosen di kampus ternama.

Kasus pertama melibatkan FS dosen di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas). 

FS terjerat dalam kasus pelecehan seksual terhadap beberapa mahasiswi. 

Kasus ini mencuat pada November 2024 setelah sejumlah mahasiswi melaporkan pelecehan yang terjadi di ruang-ruang privat kampus.

 FS yang telah mengajar di Unhas lebih dari 10 tahun, kini menjadi sorotan publik. 

Kasus ini memunculkan perdebatan tentang perlunya perlindungan lebih ketat terhadap mahasiswi di lingkungan kampus serta penerapan kebijakan tegas dalam menangani kasus pelecehan seksual.

Salah satu korban, Bunga (nama samaran), mengungkapkan trauma mendalam setelah mengalami pelecehan seksual oleh FS. 

Baca juga: Sosok 2 Dosen Makassar Guncang Dunia Pendidikan Sebulan Terakhir, 1 Alumni Sastra UI

Kejadian tersebut terjadi pada 25 September saat Bunga diminta bimbingan di ruang kerja FS di Dekanat FIB Unhas

Bunga dipaksa bertahan di ruangan dan menghadapi perlakuan tak senonoh dari FS, terus memaksanya meskipun ia melawan. 

Setelah melapor ke Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unhas, Bunga kecewa dengan penanganan kasus tersebut.

Meskipun akhirnya FS diberi sanksi skorsing dua semester. 

Namun, Bunga menganggap sanksi tersebut terlalu ringan.

Kasus kedua melibatkan Andi Ibrahim, dosen di Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar

Ia terlibat dalam jaringan peredaran uang palsu senilai Rp2 miliar. 

Polres Gowa mengungkap bahwa Andi Ibrahim merupakan otak di balik peredaran uang palsu yang telah beredar di Gowa, Wajo Sulsel, dan Mamuju Sulbar.

Polisi juga menemukan pabrik uang palsu di lantai tiga perpustakaan UIN Alauddin. 

Akibat perbuatannya, Andi Ibrahim dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kepala Perpustakaan UIN Alauddin. 

Pihak kampus UIN Alauddin mengaku akan bersinergi dengan kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini.

Pernah Bertemu Dalam Satu Forum

Ternyata, dua dosen terlibat dalam skandal besar ini pernah bertemu dalam satu forum. 

Pada 2022, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar mengadakan benchmarking ke Fakultas Ilmu Budaya Unhas

Saat itu, FS dari FIB Unhas juga hadir. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait program studi yang telah memperoleh akreditasi unggul di Unhas, termasuk Prodi Sastra Arab, Prodi S2 Linguistik, dan Prodi S3 Linguistik. 

Rombongan dari Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin dipimpin oleh Dekan Dr. Hasyim Haddade, bersama dengan Andi Ibrahim, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Dekan 1. 

Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Senat FIB Unhas, Selasa (26/12/2022).

Kedua dosen ternama ini, kini terlibat dalam skandal yang mengguncang dunia pendidikan di Makassar

Pertemuan diunggah di web resmi Fakultas Ilmu Budaya Unhas.  (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved