Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Merdunya Suara Guru Gitar Abdee Slank Nyanyikan Lagu Bugis dalam Format Jazz Blues

Pengamen legendaris Kota Palu, Anugerah 'Uthe Kabonga' Hidayat, melantunkan itu dengan nilai "cumlaude".

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / THAMZIL THAHIR
Pengamen legendaris Kota Palu, Anugerah 'Uthe Kabonga' Hidayat 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Bagaimana jika lagu Bugis, Balolipa' disenandungkan dalam format jazz blues?

Pengamen legendaris Kota Palu, Anugerah 'Uthe Kabonga' Hidayat, melantunkan itu dengan nilai "cumlaude".

Bukan sembarang pengamen, Om Uthe Kabonga' ternyata juga guru gitaris Abdee Slank, Abdi Negara Nurdin (55) di Donggala, 40 tahun silam.  

Pria kelahiran Dusun Kabonga,  Donggala, Juni 1962 ini, Selasa (17/12/2024) pagi, khusus melantunkannya untuk TribunTimur.com.

Kalaulah lidah Uthe Kabonga begitu fasih melantunkan lagu "kecewa" Sejuta Bugis itu, ternyata masa kecilnya dihabiskan di Ujungpandang.

Baca juga: Sosok Kukuh Haryanto Pengamen Jalanan Peraih Suara Terbanyak di Wonogiri, SBY Langsung Video Call

Dan, dia memang jatuh cinta dan pernah dikecewakan gadis berdarah Bugis.

"Bapak saya pegawai djawatan pos di belakang benteng tahun 1960-an, ibu dari Manado kelahiran Bogor, " ujar Uthe di kedai Kopi K2, Sudimari, Kota Palu.

 Uthe juga pernah ikut beberapa kontes musik di Benteng Port Rotterdam dan ikut festival urban Nusantara, Makassar Art Forum awal dekade 2000-an.

Tentang kedekatannya dengan Abdee Slank, Om Uthe punya ungkapan historik.

"Abdee Slank itu masih seperti ini, waktu saya ajar pegang gitar di Kabonga, Donggala," ujar Anugerah 'Uthe Kabonga' Hidayat (62), soal kedekatannya dengan gitaris Slank, Abdi

"Abdee" Negara Nurdin (55) di sebuah kafe di timur Kota Palu, Sulteng, Selasa (17/12/2024) siang.

Saat Uthe Kabonga mengungkap frasa 'seperti ini', telapak tangannya diturunkan selevel bahu.

Frasa itu bermakna, saat Abdee masih usia SMP di kota dermaga tua di Donggala, sekitar 49 km barat Kota Palu.

Uthe dan Abdee selisih 8 tahun. 

Uthe menyebut dialah pembenam genre musik blues ke Abdee.

Saat Uthe sudah melanglang pengalaman bermusik di Makassar, Jakarta, Bogor hingga Cimahi, Abdee masih duduk di bangku SMP 1 Donggala.

"Kebetulan rumah orangtua Abdee itu, samping kantor Pos Donggala, kantor bapak saya," ujar Uthe.

Di awal dekade 1980-an, ayah Uthe, Alex Irot menjabat kepala kantor Pos Donggala.

Sementara ibu Abdee, Pue Radeng Lamarauna jadi staf di kantor pos. "Meski badarah Manado, Ibu saya (Emily Mampuk) itu su seperti saudara dengan Mamanya Abdee," ujar Uthe kepada Tribun.

Ayah Abdee Slank, Andi Tjella Nurdin, termasuk tokoh di Donggala dan Sulteng. 

Tiga periode dekade 1980 hingga 1990-an, Tuaka Bugis ini, jadi anggota MPR-RI utusan daerah Sulteng di Senayan, Jakarta.

Di Palu dan Donggala, Uthe Kabonga, dikenal sebagai legenda pengamen keliling. 

Tampangnya brewokan. Rambut di muka, hingga kepala sudah beruban. Suara khas nan unik, selaras dengan aneka petikan gitar. 

Di Palu, muka Uthe nyaris sefamiliar dengan caleg dan kepala daerah terpilih.

Jejaring dengan kelompok aktivis pro demokrasi, jurnalis, dan pegiat kebudayaan sudah lebih tiga dekade.

Pengusaha dan politisi Perindo, Ronni Tanoesaputra (55), suami Vera Elena Laruni (60), bupati Donggala terpilih, adalah sejawat masa mudanya di Donggala.

"Kalo Ko Ronni itu di Donggala dikenal LaBaco. Kakaknya Budi saya lihat semua main kalareng, saya akrabnya sama Omnya,"
ujar Uthe.

Ketenaran Uthe Kabonga dibenarkan Nurdin "Paduka" Togean (50), aktivis dari Nebula dan founder Relawan untuk Orang dan Alam (ROA) dan jurnalis senior Harian Mercusuar, Tasman "Ayah" Banto (63).

"Kalo Om Uthe ini sama bahkan lebuh populer dari walikota Palu," kelakar Paduka, soal Uthe.

Uthe memang mengakui, kedekatannya dengan jejaring kelas menengah dan aktivis Kota Palu, memberinya banyak insight dalam bermusik.

"Saya banyak berguru narasi lirik dari almarhum Haidar Laudjeng, bapak LSM Palu," ujarnya kepada Tribun.

Dia juga punya jejaring dan reputasi sosial baik dengan kelompok pengusaha asal Donggala di Kota Palu.

Lagu ciptaannya, Salena, soal penembakan tokoh Kaili Daa', adalah manifestasi dari kepedulian sosialnya.

Uthe adalah anak tunggal dari pasangan Alex Irot dan Emily Mampuk.

Dia menghabiskan masa kecil di Makassar, tempat tugas pertama ayah di Djawatan Pos dan Telekomunikasi.

Inilah yang mengaffirmasi kenapa saat Uthe fasih melafalkan dan menyanyikan lagu daerah Bugis-Makassar.

Lalu masa SMP dilanjutkan di Cimahi, Bogor. Dia sempat sekolah di SMA MCA Manggarai, Jakarta dan kelar 1979. 

"Saya ini, anak tunggal tapi besar di jalanan ibukota." ujarnya.

Pengalaman di kafe, diskotik, ruang budaya publik di ibukota adalah guru  otodidaknya dalam bermusik.  

Uthe pernah menikah dan punya anak.

Kemampuanya mengarrangement musik lokal jadi genre blues, jazz, pop rock, atau Raggae, adalah satu kelebihannya.

Dia juga beberapa kali ikut event seni budaya di ibukota, Makassar dan Sulteng, jadi konfirmasi jiwa seninya.

Dia selalu menjiwai musik lantunanya.

"Prinsipnya, semua yang dari hati akan masuk ke hati." ujarnya.

Kerelawanan Uthe Labonga juga terlihat saat trilogi bencana Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala), 28 September 2018 lalu.

Dialah yang mememobilsasi evakuasi warga kampungnya di Kabonga dan Tanjung Karang, Kota Donggala, untuk naik ke perbukitan Bale, Banawa.

"Sekitar jam 3 sore di Pantai Donggala saya lihat bulu babi (Diadema setosum) sebesar anak balita, durinya sebesar ibu jari saya, itu tidak pernah ada di Donggala," kenangnya.

Usai guncangan gempa 7,1 magnitude, Uthe lalu naik ke kawasan Gunung Bale, kompleks perkantoran pemda Donggala. "Saya sudah lihat, garis hitam di pantai. Saya lalu turun ke Kabonga, teriak-teriak ayoo naik semua ke gunung. Tsunami akan datang."

Dan, benar, jelang azan Magrib, gelombang tsunami setinggi 6 meter datang menggulung kawasan pemukiman di Teluk Palu.

Sebagian besar warga kampungnya, selamat dari terjangan bencana paling parah di Indonesia itu.

Sehat, amanat, dan tetap bersahabat selalu Om Uthe Kabonga

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved