Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Merdunya Suara Guru Gitar Abdee Slank Nyanyikan Lagu Bugis dalam Format Jazz Blues

Pengamen legendaris Kota Palu, Anugerah 'Uthe Kabonga' Hidayat, melantunkan itu dengan nilai "cumlaude".

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / THAMZIL THAHIR
Pengamen legendaris Kota Palu, Anugerah 'Uthe Kabonga' Hidayat 

"Saya banyak berguru narasi lirik dari almarhum Haidar Laudjeng, bapak LSM Palu," ujarnya kepada Tribun.

Dia juga punya jejaring dan reputasi sosial baik dengan kelompok pengusaha asal Donggala di Kota Palu.

Lagu ciptaannya, Salena, soal penembakan tokoh Kaili Daa', adalah manifestasi dari kepedulian sosialnya.

Uthe adalah anak tunggal dari pasangan Alex Irot dan Emily Mampuk.

Dia menghabiskan masa kecil di Makassar, tempat tugas pertama ayah di Djawatan Pos dan Telekomunikasi.

Inilah yang mengaffirmasi kenapa saat Uthe fasih melafalkan dan menyanyikan lagu daerah Bugis-Makassar.

Lalu masa SMP dilanjutkan di Cimahi, Bogor. Dia sempat sekolah di SMA MCA Manggarai, Jakarta dan kelar 1979. 

"Saya ini, anak tunggal tapi besar di jalanan ibukota." ujarnya.

Pengalaman di kafe, diskotik, ruang budaya publik di ibukota adalah guru  otodidaknya dalam bermusik.  

Uthe pernah menikah dan punya anak.

Kemampuanya mengarrangement musik lokal jadi genre blues, jazz, pop rock, atau Raggae, adalah satu kelebihannya.

Dia juga beberapa kali ikut event seni budaya di ibukota, Makassar dan Sulteng, jadi konfirmasi jiwa seninya.

Dia selalu menjiwai musik lantunanya.

"Prinsipnya, semua yang dari hati akan masuk ke hati." ujarnya.

Kerelawanan Uthe Labonga juga terlihat saat trilogi bencana Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala), 28 September 2018 lalu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved