Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Makassar Banjir

Anak-anak Pengungsi Banjir di Blok 10 Perumnas Antang Makassar Terserang Demam dan Diare

Keluhan itu mereka utarakan ke petugas kesehatan dari Puskesmas Jongaya, yang datang melakukan pemeriksaan kesehatan, Senin (16/12/2024).

|
Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Petugas Puskesmas Jongaya memeriksa kesehatan pengungsi korban banjir di posko Masjid Jabal Nur, Blok 10 Perumnas Antang, Makassar, Senin (16/12/2024) sore. 

Tak Ada Dapur Umum

Puluhan warga mengungsi akibat banjir yang merendam rumah mereka di Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Seperti terpantau di posko pengungsian Masjid Jabal Nur, Blok 10 Perumnas Antang, Senin (16/12/2024) sore.

Warga pengungsi tampak memadati pelataran masjid dengan beralaskan karpet dan tikar.

Ada yang berbaring santai, ada pula yang merapikan pakaian sambil bermain dengan anak-anak mereka.

Dari papan informasi pengungsian, total warga mengungsi mencapai 19 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 61 orang.

Ketua RT 2, Blok 10 Perumnas Antang, Muhammad Basri Rasyid mengatakan posko pengungsian didirikan sudah enam hari terakhir.

Puluhan warga mengungsi akibat banjir yang merendam rumah mereka di Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terpantau di posko pengungsian Masjid Jabal Nur, Blok 10 Perumnas Antang, Senin (16/12/2024) sore.
Puluhan warga mengungsi akibat banjir yang merendam rumah mereka di Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terpantau di posko pengungsian Masjid Jabal Nur, Blok 10 Perumnas Antang, Senin (16/12/2024) sore. (TRIBUN-TIMUR.COM)

Basri menjelaskan, dua hari sebelumnya warga pengungsi sudah sempat pulang ke rumah masing-masing.

Namun, hujan yang mengguyur Kota Makassar seharian pada Minggu kemarin, memaksa mereka kembali mengungsi.

"Warga yang mengungsi sebelumnya sudah pulang, namun hujan deras yang terus terjadi, mereka kembali lagi karena banjir kemarin," ujarnya.

Adapun ketinggian air yang merendam rumah warga pengungsi, kata Basri mencapai 50 sentimeter.

"Ketinggian air itu 40-50 sentimeter. Karena sampai lutut," ucapnya.

Adapun kebutuhan mendesak warga pengungsi lanjut Basri, yaitu seputar kebutuhan dasar.

"Yang dibutuhkan, ya paling makanan cepat saji, selimut tikar sama obat-obatan," ujar Basri.

Pantauan di lokasi, belum ada didirikan dapur umum untuk para pengungsi.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved