Polisi Jujur
Kisah Bripka Seladi Polisi SIM Tak Mau Anaknya Makan Uang Haram, Jadi Pemulung saat Pulang Kantor
Meski kesehariannya bertugas sebagai polisi, namun Seladi tak malu untuk menjadi pemulung.
"Saya tidak pernah merasa rendah diri meskipun setiap hari berurusan dengan sampah. Ini pekerjaan halal, dan saya ikhlas melakukannya," katanya.
Penghasilan
Mulanya, ia mengumpulkan sampah dengan sepeda onte, kemudian dipilah sebelum dijual.
Kini, setelah mengelola gudang sampah, Bripka Seladi mengajak anaknya, Rizal Dimas serta beberapa rekannya untuk membantu.
Adapun penghasilannya dari hasil memilah sampah sekitar Rp 25 ribu sampau Rp 50 ribu perharinya.
Kata Anak Bripka Seladi
Pekerjaan memilah sampah bersama ayahnya dakui Rizal Dimas sering dicibir orang.
Namun ia tetap bangga dengan apa yang dilakukan keluarganya.
"Saya bangga dengan ayah yang mengajarkan kerja keras dan kejujuran. Pekerjaan memilah sampah ini halal, dan saya tidak malu melakukannya," ungkapnya.
Melihat keteguhan hati sang ayah, Rizal pun memiliki cita-cita serupa, yakni menjadi polisi.
Rizal kini tengah mencoba peruntungan untuk kali ketiga dalam seleksi kepolisian.
Rizal menegaskan, meski memiliki ayah yang polisi, tak ada jalan pintas atau bantuan dari Seladi untuk membantunya lolos.
Di sisi lain, Bripka Seladi tak ambil pusing dengan kritikan dan cibiran kepadanya.
"Saya bisa jadi seperti kamu, tapi apakah kamu bisa seperti saya?," jelasnya.
Biaya pengurusan SIM dikeluhkan di Sulawesi Selatan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.