Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Literasi Ulama

Haul 72 AGH Muh As’ad

Haul digelar pada Jumat 20 Desember 2024 dan halaqah nasional menyongsong satu abad As’adiyah dan As’adiyah award 2024.

Editor: Sudirman
Tribun-Timur.com
Akademis Guru Besar UIN Alauddin, Prof Firdaus Muhammad di kantor Tribun Timur Jalan Cendrawasih, Kota Makassar, Jumat (9/2/2024). 

Oleh: Firdaus Muhammad

Pembina Pesantren An-Nahdlah, Dosen UIN Alauddin dan Pengurus MUI Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM - MENYONGSONG satu abad Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang dirangkaikan haul ke 72 al alim al allamah Anregurutta Haji (AGH). Muhammad As’ad (1907-1952),pendiri Pesantren As’adiyah.

Serangkaian kegiatan digelar yang dipusatkan di Jakarta.

Haul digelar pada Jumat 20 Desember 2024 dan halaqah nasional menyongsong satu abad As’adiyah dan As’adiyah award 2024.

Kegiatan FGD menyongsong satu abad itu dimulai pukul 13.00 WIB di masjid Istiqlal Jakarta.

Kemudian halaqah nasional dimulai pukul 19.00 WIB di aula H.M. Rasjidi Kementerian Agama.

Ketua Umum PP As’adiyah Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar. MA juga Menteri Agama, turut hadir; Prof. KH. Maruf Amin, HM. Jusuf Kalla, Prof. Dr. M. Quraish Shihab, Prof. Said Aqil Munawwar, Prof. Dr. Kamaruddin Amin dan Prof. Dr. KH. Hamzah Harun.AGH. Muh. As’ad merupakan hadratus syekh para ulama Sulsel.

Pada pertemuan ulama Oktober 1931 melalui musyaawarah alim ulama yang diprakarsai Petta Mangkaue Bone Sulthan Ibrahim Andi Mappanyukki. Pertemuan itu dihadiri 26 ulama kharismatik.

Ulama yang menghadiri pertemuan tersebut yakni; Al-allamah Al-Syaikh AGH. Muhammad As’ad, Sayyid Abdullah Dahlan Garut dikenal pemangku Imam Syafi’i di Mekah.

 Syekh Muhammad Rauf Syekh Madinah, AGH. Abdul Hamid selaku qadhi Bone, AGH. Muhammad Ramli qadhi Palopo, AGH. Husain bin Umar, Syekh Hasan Amudi asal Pare-pare, Syekh Muhammad Yafi’i.

Kemudian turut hadir dalam pertemuan tersebut, AGH. Bustaming Imam Kajuara Bone, AGH. Makkah selaku Imam Cenrana Bone, AGH. Sulaiman Imam Bone, AGH. Yunus Imam Macege Bone.

AGH. Daud Imam Pattiro Bone, AGH. Muhammad Said ulama asal Bajoe, AGH. Muhibuddin ulama asal Wajo, AGH. Surur Imam Pompanua Bone, dan beberapa ulama serta imam asal Wajo, Barru, Soppeng dan Bone selaku tuan rumah.

Dalam pertemuan tersebut, Al-allamah Al-Syaikh AGH. Muhammad As’ad mengajukan sejumlah gagasan yakni; mengembangkan pendidikan melalui madrasah dan pengajian kitab kuning dibimbing para ulama, pengembangan pendanaan lembaga pendidikan bersumber dari zakat dari masyarakat. 

Selanjutnya, madrasah harus bebas dari segenap aliran politik dan tidak menekankan ikatan pada salah satu mazhab. AGH. Muh. As’ad pendiri Mahad al-Madrasah al-‘Arabiyyah al-Islamiyyah (MAI) kini berubah menjadi Pondok Pesantren As’adiyah, mengabadikan namanya.

Diantara muridnya, AGH. Abdurrahman Ambo Dalle Pendiri DDI, AGH. Daud Ismail Pendiri Pesantren Yasrib Soppeng, AGH. Abduh Pabbajah Pendiri Pesantren Al-Furqan Parepare, AGH. Muh. Yunus Maratan dan sejumlah lainnya sehingga beliau merupakan hadratus syekh ulama Sulsel. 

Mengenang jasa beliau, Pengurus Pesantren As’adiyah menggelar haul ke 72 sekaligus menyongsong satu abad As’adiyah atas prakarsa Menteri agama, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved