Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengamat, Pemprov, hingga OJK Optimistis Ekonomi Sulsel 2025 Tumbuh Positif

Alasannya beragam, mulai dari sumber daya alam yang melimpah, hingga capaian perekonomian Sulsel beberapa tahun belakangan tetap tumbuh.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Pengamat Ekonomi Unhas, Prof Marsuki DEA (kiri), memaparkan materi peran sektor keuangan dalam diskusi Economic Outlook 2025 di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Selasa (10/12/2024). Pemprov, OJK hingga pengamat optimis ekonomi Sulsel di 2025 tetap tumbuh positif. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga pengamat tetap optimis, ekonomi Sulsel di tahun 2025 tumbuh positif.

Alasannya beragam, mulai dari sumber daya alam yang melimpah, hingga capaian perekonomian Sulsel beberapa tahun belakangan tetap tumbuh.

Plh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Sulsel, Since Erna Lamba, memprediksi ekonomi Sulsel tumbuh di kisaran 5 sampai 6 persen.

Salah satu faktor pendorongnya, kata dia, karena Sulsel didukung oleh kekayaan sumber daya alam yang melimpah.

“Kami yakin pertumbuhan ekonomi Sulsel dapat mencapai 5 sampai 6 persen,” kata Since, dalam sebuah diskusi Economic Outlook 2025 di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Selasa (10/12/2024).

Menurut Since, sektor pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pengolahan menjadi penopang utama kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulsel pada 2025. 

Ia pun menekankan pentingnya mengubah pola pikir dalam strategi pembangunan ekonomi.

“Mindset kita harus diubah. Bukan menanam dulu baru mencari pasar, tapi kita harus tahu dulu kebutuhan pasar. Informasi pasar menjadi prioritas untuk menentukan apa yang harus dikembangkan,” katanya.

Senada, di kesempatan yang sama, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulampua, Dariwsman mengaku optimis ekonomi Sulsel tetap tumbuh positif di tahun 2025.

Menurutnya, target itu berlandaskan capaian capaian perekonomian Sulsel yang pernah mencapai angka pertumbuhan sebesar 8 persen pada tahun 2011-2012. 

Pertumbuhan 8 persen tersebut berdasarkan lapangan usaha ditopang oleh sektor pertanian, industri pengolahan dan perdagangan dengan share tertinggi pada tahun 2011-2012. 

“Adapun share PDRB Sulsel berdasarkan pengeluaran pada tahun 2011 -2012 tertinggi juga ditopang oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pembentukan Modal Tetap Bruto, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah,” paparnya.

Darwisman menambahkan, pada periode triwulan III tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Sulsel tercatat sebesar 5,08 persen, lebih tinggi jika dibandingkan nasional sebesar 4,95 persen.

Ia merincikan, struktur perekonomian Sulsel masih didominasi oleh sektor pertanian, perdagangan besar dan eceran dan industri pengolahan.

“Pertumbuhan ekonomi Sulsel juga didukung dengan perbaikan pada indikator kesejahteraan, diantaranya indikator pembangunan manusia yang meningkat dan gini rasio dan tingkat kemiskinan yang menurun,” tambah Darwisman.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Marsuki DEA menjelaskan, bahwa ke depan, peran perbankan dalam proses pembangunan berkelanjutan sangat penting dan strategis. 

Dalam perannya sebagai katalisator perantra sumber daya keuangan dengan aktivitas produktif perekonomian dan bisnis, kata dia, diharapkan akan berdampak positif buat peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

“Diantaranya melalui kegiatan investasi, konsumsi, maupun inovasi produk dan jasa yang dibutuhkan para pelaku ekonomi baik di dalam maupun di luar negeri,” jelas Prof Marsuki.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved