Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gus Miftah Mundur

Segini Gaji dan Fasilitas Didapat Gus Miftah saat Jadi Utusan Khusus Presiden Prabowo, Kini Mundur

Honor para Utusan Khusus Presiden, termasuk Gus Miftah, disesuaikan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 137 Tahun 2024

Editor: Sakinah Sudin
KOMPAS.com/WIJAYA KUSUMA
Miftah Maulana Habiburrahman mengumumkan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Jumat (6/12/2024). 

Hal itu dikatakannya saat menggelar jumpa pers di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

Dalam pernyataan itu, Miftah tampak beberapa kali menahan tangis.

 Dirinya mengakui tak ada tekanan dari siapapun soal keputusannya tersebut.

"Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapapun, bukan karena permintaan siapapun," ujar Miftah sembari menahan tangisnya.

"Tapi semata-mata keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang sangat mendalam pada bapak Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh rakyat Indonesia," lanjutnya, terlihat dari tayangan YouTube Kompas TV.

Miftah menyebut keputusan soal mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, bukanlah sebuah akhir maupun langkah mundur.

Melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi terhadap bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan beragam.

Petisi Copot Gus Miftah

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, petisi untuk mencopot Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah dari posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Sarana Keagamaan mendapat dukungan masif.

Tercatat 222.410 orang telah menandatangani petisi yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto tersebut pada Jumat (6/12/2024) pukul 08.20 WIB.

Petisi yang diluncurkan pertama kali di platform change.org pada Rabu (4/12), mendapat respons luar biasa dari masyarakat. Dalam satu hari saja, sebanyak 174.038 orang memberikan dukungannya melalui tanda tangan digital.

Gelombang protes ini dipicu oleh video viral yang menunjukkan Miftah Maulana melontarkan kata-kata yang dianggap menghina seorang penjual es teh bernama Sunhaji.

Insiden tersebut terjadi saat acara pengajian Magelang Bersholawat di Lapangan Drh. Soepardi, Mungkid, Kabupaten Magelang pada 20 November 2024.

Dalam rekaman yang beredar, terlihat Sunhaji menjadi bahan tertawaan setelah Gus Miftah melontarkan kalimat "yo kono didol, g*b**k" (ya sana dijual, g****k).

Menanggapi kontroversi tersebut, Sekretaris Kabinet Mayor Inf Teddy Indra Wijaya telah memberikan teguran kepada Miftah Maulana. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengonfirmasi tindakan tersebut.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved