Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasus HIV Sulsel

4 Tahun 118 Warga di Maros Sulsel Positif HIV, 12 Diantaranya Meninggal

Data Dinas Kesehatan Maros, tercatat ada 118 Orang dengan HIV (Odha) on Obat antiretroviral (ARV) yang ditangani sepanjang 2011 hingga November 2024.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/NURUL HIDAYAH
Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus. Data Dinas Kesehatan Maros, tercatat ada 118 Orang dengan HIV ditangani dalam empat tahun terakhir. 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Kasus human immunodeficiency virus (HIV) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan meningkat.

Data Dinas Kesehatan Maros, tercatat ada 118 Orang dengan HIV (Odha) on Obat antiretroviral (ARV) yang ditangani sepanjang 2011 hingga November 2024.

Kepala Dinas Kabupaten Maros, Muhammad Yunus mengatakan khusus tahun 2024, ditemukan sebanyak 39 kasus.

“Tahun 2021 ada 23 kasus, tahun 2022 ada 32 kasus, tahun 2023 ada 39 kasus dan 2024 juga 39 kasus,” katanya di Maros, Rabu (4/12/2024).

Yunus mengatakan dari jumlah kasus tersebut, 12 Odha dilaporkan meninggal.

Sementara yang lainnya menjalani pengobatan rutin di RSUD dr la Palaloi dan sejumlah puskesmas.

Mantan kapus Bantimurung ini menjelaskan rata-rata penderita HIV di Maros berada di usia remaja hingga 40 tahun.

Kebanyakan kasus HIV ditemukan di daerah perkotaan.

“Selain screening yang dilakukan, kasus juga banyak ditemukan saat pemeriksaan kesehatan, karena HIV ini adalah penyakit yang sensitif,” sebutnya.

Baca juga: BREAKING NEWS : Pilu, 1 Balita di Pinrang Sulsel Terinfeksi HIV/AIDS

Penyebabnya, mulai dari seks bebas, suntik dan dan transfusi darah.

“Yang paling banyak seks dan narkoba yang menggunakan suntik,” katanya.

Yunus mengatakan beberapa gejala HIV yang paling sering dirasakan penderitanya, seperti demam berkepanjangan, diare berkepanjangan, nafsu makan menurun dan berat badan menurun drastis.

Jika merasakan gejala tersebut, bisa langsung memeriksakan diri ke puskesmas.

"Langsung saja ketemu dengan pengelola HIV di puskesmas untuk dites dan menjalani pengobatan, kita akan rahasiakan identitasnya," ujarnya.

Jika positif HIV, pasien bisa menjalani pengobatan. Pengobatan dilakukan untuk memperbaiki antibodi.

“Namun perlu diketahui, HIV memang tak bisa sembuh, pengobatan dilakukan untuk memperbaiki antibodi yang dapat memperpanjang hidup,” katanya.

1.463 Kasus Positif HIV di Sulsel 2024

Angka kasus positif Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Sulawesi Selatan (Sulsel) selama 2024 cukup tinggi. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, Ishaq Iskandar melaporkan bahwa jumlah kasus positif HIV sejak Januari hingga September 2024 mencapai 1463.

"Makassar tertinggi dengan 624 kasus positif HIV," jelas Ishaq pada Minggu (17/11/2024).

Kabupaten Gowa menempati urutan kedua dengan 98 kasus positif. 

Diikuti oleh Kota Palopo yang mencatatkan 75 kasus selama sembilan bulan terakhir. Peringkat keempat ditempati Kabupaten Bone dengan 66 kasus positif HIV

Sementara itu, Kabupaten Toraja Utara melengkapi lima besar dengan 57 kasus.

"Kasus HIV berdasarkan jenis kelamin menunjukkan 83 persen diderita oleh laki-laki," lanjut Ishaq. 

Sementara untuk perempuan, angkanya hanya mencapai 17 persen.

Dari segi usia, kelompok umur 25 hingga 49 tahun mencatatkan angka tertinggi, yaitu 60 persen dari seluruh kasus positif. 

Kemudian, pada rentang usia 15 hingga 24 tahun terdapat 33 persen kasus, sementara usia di atas 50 tahun hanya mencatatkan 5 persen, dan usia di bawah 15 tahun tercatat 2 persen.

Terkait faktor risiko, Dinkes Sulsel juga mencatat beberapa penyebab utama penularan HIV

Seks sesama jenis pria menjadi faktor risiko terbesar dengan 663 kasus. 

Selain itu, faktor risiko waria tercatat 46 kasus, faktor pasangan risiko 40 kasus, dan pelanggan seks 67 kasus. 

Sementara itu, ada 364 kasus yang disebabkan oleh faktor lain.

Sebaran 1463 Kasus HIV di Sulsel:

- Makassar: 624 Kasus

- Gowa: 98 Kasus

- Palopo: 75 Kasus

- Bone: 66 Kasus

- Parepare: 51 Kasus

- Jeneponto: 48 Kasus

- Pangkep: 35 Kasus

- Toraja Utara: 57 Kasus

- Pinrang: 42 Kasus

- Bulukumba: 40 Kasus

- Wajo: 30 Kasus

- Tana Toraja: 33 Kasus

- Maros: 32 Kasus

- Luwu: 30 Kasus

- Takalar: 25 Kasus

- Sidrap: 37 Kasus

- Bantaeng: 27 Kasus

- Luwu Timur: 25 Kasus

- Barru: 12 Kasus

- Soppeng: 14 Kasus

- Luwu Utara: 19 Kasus

- Selayar: 11 Kasus

- Enrekang: 13 Kasus

- Sinjai: 19 Kasus.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved