Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Permaisuri Tunjuk Andi Muhammad Imam sebagai Raja Gowa

Keputusan mengangkat Andi Muhammad Imam disampaikan oleh permaisuri Kerajaan Gowa, Andi Hikmawati

Editor: Sudirman
Ist
Headline Tribun Timur, Sabtu (30/11/2024). Putra pertama Raja Gowa ke-38 Andi Kumala Idjo Karaeng Lembang Parang, Andi Muhammad Imam, bakal diangkat menjadi Raja Gowa ke-39 

TRIBUN-TIMUR.COM - Putra pertama Raja Gowa ke-38 Andi Kumala Idjo Karaeng Lembang Parang, Andi Muhammad Imam, bakal diangkat menjadi Raja Gowa ke-39 menggantikan ayahnya, Andi Kumala Idjo (65) yang mangkat, Kamis (28/11). 

Keputusan mengangkat Andi Muhammad Imam disampaikan oleh permaisuri Kerajaan Gowa, Andi Hikmawati sesaat sebelum pelepasan jenazah almarhum Andi Kumala Idjo di Istana Kerajaan Gowa, Balla Lompoa, Jl KH Wahid Hasyim, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Jumat (29/11).

“Saya permaisuri Raja Gowa ke-38 menyampaikan bahwa putra sulung almarhum, Andi Muhammad Imam untuk menggantikan ayahandanya,” kata Andi Hikmawati Kumala Idjo.

“Itu pesan (almarhum) kepada saya sebelum menghembuskan nafas terakhir,” jelasnya

Sebelumnya dikabarkan, keluarga akan menunjuk saudara tertua Andi Kumala Ido, Andi Tenri Sassu Dg Mattawang Karaeng Segeri, sebagai bakal Raja Gowa yang baru.

Hal itu disampaikan oleh keponakan almarhum, Andi Irfan Andi Idjo, Kamis (28/11) malam.

Baca juga: Andi Muhammad Imam Raja Gowa Ke-39

Ia menyebutkan, Andi Tenri Sassu Dg Mattawang Karaeng Segeri, saudara tertua almarhum yang kini berusia 73 tahun, menjadi kandidat kuat untuk menduduki takhta Raja Gowa

“Potensi besar ada pada Andi Tenri Sassu. Beliau adalah saudara yang lebih tua dan masih hidup, kemungkinan besar dia yang akan menjadi raja,” ujar Andi Arfan.

Sementara itu, Wawan selaku Kuasa Hukum Andi Muhammad Imam pelanjut tahta Kerajaan Gowa mengungkapkan, Raja Gowa ke-38 Andi Kumala Idjo Karaeng Lembang Parang sebelum wafat memberikan wasiat kepada putra sulungnya agar kelak Andi Muhammad Imam menggantikan dirinya sebagai Raja Gowa.

“Wasiat tersebut saya harus sampaikan agar tanggung jawab saya selesai, begitu pun hasil musyawarah di Bate Salapang dan keluarga Kerajaan Gowa, akan meneruskan wasiat tersebut,” jelas Wawan Nur Rewa.

Ia melanjutkan, tidak ada lagi yang mengaku-ngaku sebagai Raja Gowa sepeninggal Andi Kumala Idjo, karena langsung diwasiatkan oleh Almarhum kepada putra sulungnya yaitu Andi Muhammad Imam.

“Ibarat seorang Raja yang ingin berangkat ke medan pertempuran, menitipkan sebuah wasiat, ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap dirinya, maka wasiat tersebut yang harus dilaksanakan,” ungkap jebolan aktivis itu.

Upacara Adat

Prosesi pemakaman Raja Gowa, Andi Kumala Idjo diawal dengan upacara adat ammolong tedong atau penyembelihan kerbau.

Ammolong tedong dilakukan sebelum jenazah almarhum diturunkan pakai tandu dari dalam Istana Balla Lompoa
Pantauan di lokasi, prosesi pelepasan jenazah diawali dengan pembacaan riwayat hidup Andi Kumala Idjo Daeng Sila Karaeng Lembang Parang.

Kemudian penyerahan jenazah dari pihak keluarga kerajaan Gowa kepada Pemerintah Provinsi Sulsel.

Iring-iringan jenazah dikawal oleh pasukan tubarania yang berjejer sepanjang jalan sebelum tangga masuk Istana Balla Lompoa. Mereka mengenakan pakaian adat khas Makassar.

Selanjutnya, jenazah ditandu oleh pasukan tubarania. Lalu mereka melangkahi kerbau yang telah dipotong.

Setelah itu, tandu jenazah itu diturunkan lalu istri atau permaisuri dan anaknya Raja Gowa ke-38 masuk ke tandu tersebut.
Prosesi ini dihadiri sejumlah pejabat Pemkab Gowa, Pemprov Sulsel, dan TNI-Polri.

Suasana duka terlihat dari warga Gowa yang antusias menyaksikan prosesi arak-arakan jenazah ke lokasi pemakaman di Kompleks Pemakaman Raja Gowa, di Jl Syekh Yusuf, Katangka, Kabupaten Gowa.

Dari Istana Balla Lompoa, jenazah almarhum dibawa ke Masjid Tua Katangka, Kelurahan Katangka untuk disalatkan. 

Selanjutnya jenazah  dimakamkan setelah salat Jumat di kompleks pemakaman raja-raja yang terletak tepat di samping Masjid Tua Katangka Gowa

Dihadiri Banyak Pejabat

Prosesi pemakaman Raja Gowa dihadiri sejumlah pejabat dari dan kerabat dari Pemprov Sulsel, Pemkab Gowa, serta pejabat TNI, dan Polri.

Hadir di antaranya Sekprov Sulsel, Jufri Rahman, Pangdiv 3 Konstrad,  Mayjen TNI Bangun, Dansat Brimob Kombes Pol Heru Novianto.

Ketua MUI Gowa, KH Abu Bakar Pakka, Sekda Takalar, Muh Hasbi dan pejabat lingkup Pemkab Gowa sejumlah perwakilan dari beberapa kerajaan dari Sulsel dan luar Sulsel.

Tampak hadir perwakilan dari Kesultanan Lampung, Kanwil Menkumham, serta sejumlah perwakilan kerajaan lainnya.

Sekedar diketahui, Raja Gowa ke-38 Andi Kumala Idjo Karaeng Lembang Paranga meninggal dunia di usia 65 tahun karena sakit jantung, Kamis (28/11).

Dia menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit (RS) Wahidin Makassar.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved