Quick Count Bali
Inilah Calon Gubernur Bali unggul Hitung Cepat, Data KPU Sudah Masuk 97 Persen
Hitung cepat yang keluar sedikit berbeda dengan hasil survei jelang pencoblosan. Untuk Quick Count atau hasil hitung sementara, siapa yang unggul?
TRIBUN-TIMUR.COM - Pertarungan calon gubernur Bali, Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana vs Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta sudah selesai.
Kini kedua pasangan calon gubernur Bali menunggu hasil akhir Pilgub dari Komisi Pemilihan Umum.
Hitung cepat yang keluar sedikit berbeda dengan hasil survei jelang pencoblosan.
Untuk Quick Count atau hasil hitung sementara, siapa yang unggul?
Kedua paslon itu yakni Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana di nomor urut 1 dan nomor urut 2 Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta.
Dari website KPU, hasil progres dokumen C hasil hingga pukul 18.00 WIB sudah masuk 97 persen dengan rincian 6.593 dari 6795 TPS.
Berikut rinciannya :
BADUNG 708 dari 761
BANGLI 446 dari 458
BULELENG 1134 dari 1173
GIANYAR 854 dari 873
JEMBRANA 470 dari 487
KARANGASEM 834 dari 857
KLUNGKUNG 322 dari 335
KOTA DENPASAR 986 dari 1001
TABANAN 839 dari 850
Selengkapnya KLIK DI SINI >>>>
Disclaimer :
1. Publikasi Form Model C/D Hasil adalah hasil penghitungan suara di TPS dengan tujuan untuk memudahkan akses informasi publik.
2. Penghitungan suara yang dilakukan oleh KPPS, rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapan hasil pemilu dilakukan secara berjenjang dalam rapat pleno terbuka oleh PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan KPU berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hasil Sementara Real Count Versi Data PDIP, Hampir Menang di Semua Daerah kecuali Karangasem
Berdasarkan real count yang dilakukan PDIP, hasil sementara, partai berlambang banteng ini memenangkan hampir semua kabupaten di Bali, kecuali Karangasem.
Di Karangasem unggul dari paslon yang diusung Partai Golkar-Nasdem, yakni Dana-Swandi.
Dari hasil data sementara versi PDIP, Sanjaya-Dirga unggul dengan perolehan 67 persen suara.
Sementara di Denpasar, Jaya-Wibawa meraih 74 persen suara.
Di Jembrana Bang-Ipat unggul dengan 61 persen suara.
Untuk Badung, Adi-Cipta unggul dengan perolehan 70 persen suara.
Bangli Sedana Arta-Diar ungguli kedua paslon lainnya dengan 61 persen suara.
Sementara di Klungkung Paket Satriya unggul dengan 52 persen suara.
Di Gianyar Paket Aman meraih 80 persen suara.
Sementara Sutjitra-Supriatna unggul dengan 64 persen suara.
Data ini berasal dari C1 se-Bali dengan 6.795 TPS di mana data pemilihan telah ter-input sebanyak 6.092 TPS atau sekitar 89,654 persen atau sudah hampir 90 persen.
Hasil sementara perolehan Pilgub Bali, Koster Giri memperoleh suara 1.267.001 atau sekitar 61,44 persen.
Hal tersebut diungkapkan oleh, Calon Gubernur Bali Nomor Urut Dua, Wayan Koster pada, Kantor DPD PDIP Bali, Rabu 27 November 2024.
“Sedangkan pasangan nomor urut 01 mendapatkan suara 795.018 atau sekitar 38, 56 persen. Dan Kabupaten yang belum 100 persen masuk datanya itu adalah Buleleng, Gianyar 68,5 persen yang lain sudah hampir 100 persen,” kata Koster.
Data suara dari kabupaten yang sudah 100 persen di antaranya adalah Tabanan, Denpasar, Jembrana.
Sementara Klungkung baru 70 persen.
"Jadi walaupun belum 100 persen diperkirakan, namun ketika sudah 100 persen maka jumlahnya akan bertambah, dan cenderung persentasenya stabil."
“Sifatnya masih sebatas sementara. Pasangan nomor urut 1 mendapatkan suara 795.018 atau sekitar 38,56 persen.
Kabupaten yang belum 100 persen masuk datanya itu Buleleng, paling rendah di Gianyar 68,5 persen. Yang sudah 100 persen adalah Tabanan, Denpasar, Jembrana,” bebernya.
Perlu diketahui kata Koster, Klungkung ini adalah penopang suara terbanyak, karena tingkat kemenangannya 71 persen.
Dari 8 kabupaten dan 1 Kota, itu Koster-Giri, di Denpasar sangat berimbang, yakni Koster-Giri 50,05 persen dan Mulia-PAS 49,95 persen.
“Karena itu ketika nanti berhitung semua, bisa saja mengalami perubahan. Tapi secara umum keseluruhan bali saya kira tidak akan mengalami perubahan lagi persentasenya,” sambungnya.
“Karena itu saya ucapkan terima kasih juga bersama partai pengusung atas kerja kerasnya. Ini masih data sementara, dan tentu saja yang menjadi acuan resmi adalah hasil pleno KPU. Jadi ini data internal walaupun basisnya C1. Mudah2an tidak banyak beda. Pengalaman kami karena ini menggunakan aplikasi tidak beda,” tutupnya
Sebelumnya, persaingan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali makin ketat jelang hari pencoblosan.
Wayan Koster - I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) dan Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana head to head.
Dua paslon kini sama-sama optimis menang di Pilkada Bali 2024.
Berdasarkan hasil survei elektabilitas calon gubernur Bali, satu paslon berpotensi besar memangkan Pilkada.
Pilpres 2024 menjadi acuan optimisme kemenangan Mulia-PAS.
Kedua tim pemenangan saling klaim, masing-masing paslon memiliki keunggulan dan kans untuk menang.
Lalu, akankah peristiwa mengejutkan terjadi?.
Sebelumnya mari kita intip, data hasil survei kedua pasangan calon untuk menjadi Gubernur Bali dan Wakil Gubernur Bali.
View Data Indonesia merilis hasil survei Pemilihan Gubernur (Pilgub Bali) 2024.
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor 2, Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) unggul dengan elektabilitas mencapai 70,7 persen.
Sedangkan paslon nomor 1, Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS hanya meraih 28,5 persen.
Temuan ini berdasarkan survei pada periode 26 Oktober hingga 2 November 2024.
Hasil survei ini dirilis Sabtu 16 November 2024.
Ketua Tim Strategis Pemenangan Mulia-PAS, Gede Pasek Suardika alias GPS menilai hasil survei bisa direkayasa untuk mensugesti publik.
Ia teringat pada survei Pilpres 2024 lalu yang menyebut Ganjar-Mahfud memiliki tingkat elektabilitas 90 persen di Bali.
"Dulu Ganjar 90 persen (di Bali saat Pilpres) dan sekarang Koster 70 persen. Sebuah angka khayalan sedang dipakai mensugesti publik. Koster segera ikuti jejak Ganjar," kata GPS tak percaya.
Pasek Suardika menyebut nama lembaga survei Data View Indonesia tidak terdeteksi di mesin pencarian Google.
Jadi ia meragukan kredibilitas survei yang menyatakan Mulia-PAS berada di angka 28,5 persen.
Sementara itu, peneliti View Data Iman Suhirman menjelaskan hasil survei Pilgub Bali 2024.
Iman menjelaskan, elektabilitas Koster-Giri unggul dari Mulia-PAS dengan selisih di atas 40 persen.
Sementara responden yang masih menyatakan “Tidak Tahu/Rahasia” sebesar 1,1 persen.
Iman sebut, perolehan elektabilitas Koster-Giri ini relatif stabil dibandingkan survei bulan September dimana elektabilitasnya 70,7 persen.
Sedangkan pasangan De Gadjah-Agus meskipun ada kenaikan dari 26 persen pada survei bulan September menjadi 28,5 persen pada survei awal November ini, namun kenaikannya masih dalam margin of error 2 persen.
"Bisa dikatakan kalau perolehan kedua paslon ini sudah stabil." katanya.
Keunggulan elektabilitas pasangan Koster-Giri dalam survei kali ini tak lepas dari tingkat kepuasan kinerja dari Wayan Koster saat menjadi Gubernur Bali dan Giri Prasta saat menjadi Bupati Badung dua periode.
Menurut hasil survei, masyarakat Bali yang puas pada kinerja Wayan Koster saat menjadi Gubernur periode pertama mencapai 84,2 persen sementara Warga Kabupaten Badung yang puas pada Kinerja Giri Prasta saat menjadi Bupati mencapai 94,4 persen.
"Kepuasan pada kinerja mereka berdua ini yang paling banyak disebut oleh responden sebagai alasan kenapa memilih pasangan Koster-Giri," ujar Imam melalui keterangan resmi, Minggu kemarin.
Ia menjelaskan, pasangan Koster-Giri ini unggul di semua wilayah. Keunggulan tertinggi ada di Kabupaten Gianyar.
Elektabilitas Koster-Giri mencapai 81 persen.
Tabanan mencapai 75 persen dan di Badung elektabilitasnya di angka 74,8 persen.
"Keunggulan pasangan Giri-Koster juga karena faktor partai pengusung. Konstituen PDI Perjuangan mayoritas atau sekitar 95,5 persen menyatakan akan memilih Koster-Giri dalam pilgub Bali november ini," sebutnya.
Ia bilang, temuan lain dalam hasil survei tersebut yang menarik yakni semakin mendekati hari pemilihan (pencoblosan), justru tingkat swing voter pemilih di Bali mengalami penurunan dari 34,5 persen pada survei September menjadi 15,3 persen di survei awal November ini.
Pasangan Koster-Giri yang sudah punya elektabilitas 70,4 persen terdiri dari 86,7 persennya adalah pemilih loyal (strong voter) dan sekitar 13,3 persen adalah swing voter.
Jika dihitung maka strong voter dari pasangan Koster-Giri mencapai 61 persen dari total semua pemilih.
Ini menjadi modal besar karena angka strong voternya sudah diatas 50 persen +1.
Ia menambahkan, sementara strong voter pasangan De Gadjah-Agus dari 28,5 persen elektabilitasnya sekitar 83,2 persen adalah pemilih loyalnya atau setara dengan 23,7 persen dari semua pemilih.
Iman mengatakan, survei View Data ini dilakukan dengan sampel sebanyak 400 responden di delapan kabupaten dan satu kota sehingga jumlah semua sampel 3.600 responden.
Pemilihan responden dengan metode multistage random sampling dengan tingkat margin of error sebesar lebih kurang dua persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terdiri dari warga Bali yang telah memiliki hak pilih, atau mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Responden tersebar di 57 kecamatan yang ada di Provinsi Bali dengan sampel di setiap kecamatan berjumlah antara 30 sampai 150 responden.
Untuk mengalahkan Koster-Giri, sejumlah deretan influencer kenamaan Indonesia didatangkan ke Bali bertemu dengan Mulia-PAS, Minggu kemarin.
Mereka bertemu di Pamela Super Lounge, Jalan Tukad Yeh Aya, Denpasar. Sebelumnya, Presiden Prabowo datang ke Bali cawe-cawe agar masyarakat memilih Muli-PAS. (*)
2. Polling Media Sosial JegBali
Sementara jika mengikuti polling yang dilakukan media sosial JegBali, pihaknya mengatakan, Paslon Mulia-PAS unggul dengan angka 45 persen.
Sedangkan Koster-Giri 34 persen dan golput 21 persen.
Sepak terjang dua calon Gubernur Bali 2024
1. De Gadjah
Memiliki nama asli Made Muliawan Arya, , S.E., M.H. atau dikenal oleh masyarakat dengan panggilan De Gadjah, ia lahir pada 12 Mei 1981 di Denpasar, Bali.
Saat ini De Gadjah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Bali.
De Gadjah adalah lulusan SMAN 7 Denpasar, Bali tahun 1999. Kemudian ia melanjutkan studi S-1 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara, Kota Malang, Jawa Timur.
Ia terlibat aktif dalam berbagai kegiatan kampus, salah satunya di organisasi Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI).
De Gadjah sendiri berhasil lulus dengan gelar sarjana pada tahun 2003.
De Gadjah memulai karir politiknya dengan bergabung dalam organisasi sayap Partai Gerindra, Tunas Muda Raya (Tidar) Bali, sebagai wakil ketua.
Semenjak titik tersebut, kariernya dalam dunia politik terus berkembang hingga bisa menjadi seperti sekarang.
Tahun 2014 sambil melanjutkan studinya di S2 Universitas Dwijendra, ia menjalani tugasnya sebagai wakil ketua DPRD Denpasar hingga periode 2014 - 2019.
Kemudian ia dipercaya menjadi Ketua DPC Partai Gerindra Denpasar periode 2017-2021, dan pada Pemilu 2019 ia kembali terpilih sebagai wakil ketua DPRD Denpasar periode 2019-2024.
Karier De Gadjah terus berkembang hingga pada tahun 2021, ia terpilih sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Bali untuk periode 2021-2031.
Keberhasilannya sebagai ketua DPD terlihat dari perannya dalam membawa pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka meraih kemenangan di Bali.
Riwayat pendidikan
• SMAN 7 Denpasar (1996-1999)
• S1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara (1999 – 2003)
• S-2 Universitas Dwijendra (2014 – 2016)
Karier
• Accounting The Station Kuta Bali (2003 – 2004)
• Security dan Koordinator Proyek Pt Bali Pecatu Graha Bali (2003 – 2006)
• Operasional Manajer Rich Stone Art & Design Bali (2001 – 2004)
• Chief Security Unit K-9 PARROT CAY, Turks And Caicos Islands, British West Indies (2009 – 2012)
• Security Manager Fontana Hotel Bali (2012)
• Operasional Manajer 99 Security Profesional Bali (2012 – 2013)
• Komisaris Business Consultant Management (2013 - 2023)
• Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar (2014 - 2019)
• Ketua DPC Partai Gerindra Denpasar (2017 – 2021)
• Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar (2019 – 2024)
• Ketua DPD Partai Gerindra Bali (2021 – 2031).
2. Wayan Koster
Wayan Koster memiliki nama lengkap Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M. dan lahir di Singaraja pada 20 Oktober 1962.
Dirinya berhasil menyelesaikan pendidikan 12 tahunnya pada 1968.
Selanjutnya, Wayan Koster melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung dengan gelar sarjana matematika pada tahun 1987.
Pertama kali mengawali karir, Wayan Koster bekerja sebagai peneliti di Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Depdikbud.
Wayan Koster juga pernah menjadi dosen tidak tetap di beberapa universitas terkemuka seperti di Universitas Pelita Harapan, Universitas Tarumanegara, Universitas Negeri Jakarta hingga di sebuah lembaga ekonomi.
Kariernya cukup melonjak hingga akhirnya Wayan Koster menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada bidang pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga tahun 2004.
Karier politiknya makin meningkat hingga dirinya menjadi anggota DPR pada periode 2009-2014 dan periode 2014-2019.
Pada masa kerjanya periode 2014-2019, Wayan Koster mengikuti pemilihan gubernur Bali 2018 bersama Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati dan menang.
Riwayat Pendidikan
• SD 1 Desa Sembiran (1975)
• SMP Bhaktiyasa (1978)
• SMAN Singaraja, Bali (1981)
• S1 Institut Teknologi Bandung (1987)
• S2 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) International Golden Institute Jakarta (1995)
• S3 Universitas Negeri Jakarta (1999)
Karier
• Tenaga Peneliti Balitbang Depdikbud (1988-1994)
• Dosen di berbagai Universitas Terkemuka Universitas Pelita Harapan, Universitas Tarumanegara, Universitas Negeri Jakarta hingga di sebuah lembaga ekonomi (1992-2004)
• Anggota DPR RI (2004-2019)
• Gubernur Bali (2018-2023).
Jadwal dan Tahapan Pilkada 2024
Berikut jadwal dan tahapan Pilkada 2024, sebagaimana yang Tribunnews lihat dalam PKPU Nomor 2 Tahun 2024 di situs resmi KPU, Sabtu (11/5/2024):
26 Januari 2024: Perencanaan Program Dan Anggaran
18 November 2024: Penyusunan Peraturan Penyelenggaraan Pemilihan
18 November 2024: Perencanaan Penyelenggaraan Yang Meliputi Penetapan Tata Cara Dan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pemilihan
17 April 2024 - 5 November 2024: Pembentukan PPK, PPS, dan KPPS
Sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum Pembentukan Panitia Pengawas Kecamatan, Panitia Pengawas Lapangan, Dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara.
27 Februari 2024 - 16 November 2024: Pemberitahuan Dan Pendaftaran Pemantau Pemilihan
24 April 2024 - 31 Mei 2024: Penyerahan Daftar Penduduk Potensial Pemilih
31 Mei 2024 - 23 September 2024: Pemutakhiran Dan Penyusunan Daftar Pemilih
5 Mei 2024 - 19 Agustus 2024: Pemenuhan Persyaratan Dukungan Pasangan Calon Perseorangan
24 Agustus 2024 - 26 Agustus 2024: Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon
27 Agustus 2024 - 29 Agustus 2024: Pendaftaran Pasangan Calon
27 Agustus 2024 - 21 September 2024: Penelitian Persyaratan Calon
22 September 2024: Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024: Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024 - 27 November 2024: Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024: Penghitungan Suara Dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com
Kuasa Hukum: Leonardi Tak Rugikan Negara dalam Kasus Satelit Kemhan |
![]() |
---|
Surya Paloh Undang Chairul Tanjung Rakernas Nasdem di Makassar |
![]() |
---|
Perwali Tata Cara Pemilihan RT/RW di Makassar Rampung, Pjs Dilarang Maju |
![]() |
---|
Siapa Siman Bahar? KPK Sita Rp100 Miliar Hasil Korupsi Anoda Logam PT Antam |
![]() |
---|
Ini Sosok 4 Pengapit Paskibra Wajo 2025, Ada dari TNI dan Polri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.