Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prof Wahyuddin Naro Wafat

Profil Prof Wahyuddin Naro Guru Besar UIN Alauddin Makassar

Kabar duka itu dikonfirmasikan sahabat Prof Wahyuddin Naro, Armin Mustamin Toputiri di Group WhatsApp.

|
Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Jasad Prof Dr Wahyuddin Naro di rumah duka di Makassar, Selasa 26 November 2024 dini hari. 

TRIBUN-TIMUR. COM - Profil Prof Dr Wahyuddin Naro, Guru Besar UIN Alauddin Makassar wafat.

Mantan calon Rektor UIN Alauddin Makassar itu dikabarkan menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Grestelina Makassar pada pukul 2.00 Wita, Selasa (26/11/2024).

Kabar duka itu dikonfirmasikan sahabat Prof Wahyuddin Naro, Armin Mustamin Toputiri di Group WhatsApp.

"Innalillahi wainnailaihi Raji'un,,,telah berpulang ke Rahmatullah Prof. Dr. H. Wahyuddin Naro, M. Hum di RS Grestelina pada hari Selasa jam 02 dini hari, semoga Allah mengampuni segala dosa-dosanya, Aamiin ????," tulis Armin Mustamin Toputiri.

Politisi senior yang juga budayawan Sulsel Armin Mustamin Toputiri itu bahkan melayat ke rumah duka.

Kabar serupa juga dikonfirmasikan pendiri komunitas spiritualis Jenariah, Mustafa Irate, yang juga sahabat Prof Wahyuddin Naro.

Selain akademisi, Prof Wahyuddin Naro juga aktivis.

Dia aktivis dan tokoh PMII Sulsel, KNPI Sulsel, ormas Pemuda Pancasila, serta beberapa ormas dan OKP lainnya.

Profil Prof Wahyuddin Naro

Dikutip dari uin-alauddin.ac.id, Prof Wahyuddin Naro, M Hum dikukuhkan menjadi Guru Besar UIN Alauddin Makassar pada Kamis, 9 Desember 2021.

Wahyuddin Naro sempat menjabat sebagai Wakil Rektor ll UIN Alauddin Makassar dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Islam.

Putra asli Majene, Sulawesi Barat ini dikukuhkan oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis di Auditorium UIN Alauddin Makassar.

Prof Wahyuddin Naro yang kini bergelar professor lahir 31 Desember 1967 di Desa Balombong Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Dia anak pertama dari pasangan St Naisah dan Abd Roma, H. Ba. 

Prof Wahyuddin mengawali pendidikan Sekolah Dasar di tanah kelahirannya.

Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama hingga Sekolah Menengah Atas di Pesantren IMMIM Putra Tamalanrea Ujung Pandang.

Setelah enam tahun mondok di pesantren, Prof Wahyuddin memutuskan melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN) .

UIN sebelumnya dikenal Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

Di UIN Prof Wahyuddin Naro mengambil Prodi Tadris Inggris di tahun 1990.

Di tahun 2000, Prof Wahyuddin kembali melanjutkan pendidikan Pasca Sarjana di Universitas Hasanuddin (Unhas) mengambil Prodi Bahasa Inggris. 

Tidak berhenti disitu, ia kemudian melanjutkan pendidikan S3 di UIN Alauddin Makassar dengan Prodi Dirasah Islamiah Pendidikan dan Keguruan di tahun 2014.

Kesuksesan Prof Wahyudin tidak hanya dari segi jabatan pendidikan. Sejak tahun 1994 dirinya telah menjabat sebagai Penatar P4 Tingkat Provinsi dilanjutkan dengan menjadi Direktur Cabang IBLAM di tahun 1998 hingga tahun 2000.

Di UIN Alauddin Makassar, sebelum menjabat sebagai Wakil Rektor ll, dirinya pernah menjabat sebagai Manajer Kemitraan Koperasi Al- Muawwanah di tahun 2005.

Kemudian terpilih sebagai Pembantu Dekan III di Fakultas Sains dan Teknologi tahun 2006.

Kemudian di tahun 2010, Prof Wahyuddin menjabat sebagai Kepala Biro AUPK UIN Alauddin kemudian naik menjadi Staf Khusus Wakil Rektor AUPK di tahun 2013.

Di tahun 2014 terpilih sebagai Staf Khusus Rektor.

Jabatan lainnya, Prof Wahyuddin juga pernah menjabat sebagai Koordinator Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji Embarkasi Hasanuddin Makassar di Kementrian Agama Pemprov tahun 2013 hingga tahun 2018. 

Berbagai jabatan fungsional yang didudukinya namun tak membuat Prof Wahyuddin berhenti menulis, puluhan jurnal dan beberapa buku telah ia publikasikan hingga saat ini. 

Dibarengi pula dengan berbagai penghargaan diantaranya penghargaan dari Presiden RI berupa Satya Lencana Karya Satya 20 tahun di tahun 2019. 

Penghargaan dari Presiden terhadap PNS ini bagi yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah.

Selain itu, juga telah bekerja penuh dengan pengabdian, kejujuran, kecakapan dan disiplin, sehingga dapat dijadikan teladan bagi pegawai yang lainnya. 

Prof Wahyuddin juga dikenal aktif di berbagai organisasi. Sejak tahun 1989 hingga sekarang dirinya masih berkecimpung di dunia organisasi.

Saat ini Prof Wahyuddin menjabat Ketua Komisi Hubungan antar Umat Beragama HaUB-MUI Sulsel, Wakil Ketua Pengurus Wilayah Tanfidziyah NU Sulawesi Selatan, dan Pengurus ISNU (Ikatan Sarjana NU) Kota Makassar. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved