Korban KKB Papua
Tangis Haru Sambut Jenazah Imran, Korban KKB dari Gowa
Tangis haru pecah saat jenazah Imran, korban KKB asal Gowa, tiba di rumah duka. Keluarga tak kuasa menahan duka atas kehilangan tragis ini.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tangis haru menyambut kedatangan jenazah korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (24/11/2024).
Keluarga korban tak kuasa menahan duka.
Bahkan, beberapa keluarga pingsan saat jenazah tiba di rumah duka di Desa Tinggimae, Kecamatan Barombong.
Salah seorang keluarga bahkan harus dievakuasi karena pingsan.
Diketahui, Imran bersama seorang rekannya tewas ditembak oleh KKB saat mencari motor yang diduga disandera di Puncak Jaya, Papua, pada Kamis (21/11/2024).
Imran telah merantau di Papua selama sekitar empat tahun.
Salah seorang keluarga korban, Akbar, menyebutkan bahwa Imran bekerja sebagai tukang ojek di Papua.
"Tukang ojek di sana (Papua), ditembak. Kejadiannya pagi, tetapi pihak keluarga baru menerima informasi pada sore harinya," ujar Akbar kepada wartawan.
Sementara itu, Kapolsek Barombong, AKP Syaharuddin, mengatakan ada dua orang asal Sulawesi Selatan yang menjadi korban KKB.
Selain Imran, Asrun Eko Putra (24), warga Desa Bontosunggu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, juga menjadi korban penembakan.
"Korban di Sulawesi Selatan ada dua orang, yakni warga Gowa dan Takalar. Keduanya menjadi korban keganasan KKB," katanya.
Setelah disemayamkan di rumah duka, jenazah korban langsung disalatkan dan dimakamkan di TPU yang tak jauh dari rumah duka. (*)
Laporan Tribun-Timur.com, Sayyid Zulfadli
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.