Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Diabetes Sedunia

FK Unhas Edukasi Pentingnya Pengelolaan Diabetes pada Anak

Peringatan Hari Diabetes Sedunia di Makassar fokus pada pengelolaan diabetes pada anak dan pentingnya akses layanan kesehatan berkelanjutan..  

|
Ist
Kampus Unhas. Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) memperingati Hari Diabetes Sedunia di RSPTN Universitas Hasanuddin (Unhas), Gedung A lantai 3, Kota Makassar, Sabtu (23/11/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) memperingati Hari Diabetes Sedunia di RSPTN Universitas Hasanuddin (Unhas), Gedung A lantai 3, Kota Makassar, Sabtu (23/11/2024).

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama para praktisi kesehatan dan keluarga pasien, mengenai diabetes melitus (DM) pada anak-anak.

Ketua Panitia dr Ratna Dewi Artati, SpA(K), MARS, menjelaskan bahwa diabetes pada anak di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

Pada 2023, tercatat sekitar 1.645 anak di Indonesia menderita DM, dengan angka kejadian 2 kasus per 100.000 anak.

Hari Diabetes Sedunia yang diperingati setiap 14 November, tahun ini mengangkat tema global “Diabetes and Well-being”.

"Pengelolaan diabetes pada anak tidak hanya melibatkan perawatan medis, tetapi juga menyentuh aspek kesejahteraan hidup secara keseluruhan," ujar dr. Ratna pada tribun-timur.com, Senin (25/11/2024).

Lebih jauh, dr. Ratna menjelaskan bahwa kegiatan ini meliputi simposium, workshop, dan edukasi mengenai pengelolaan diabetes pada anak, khususnya diabetes tipe 1.

Selain itu, ada juga pemeriksaan gula darah, antropometri, edukasi nutrisi, dosis insulin, serta skrining Pediatric Symptom Checklist 17 (PSC-17) digunakan untuk menilai perubahan dalam masalah emosi dan perilaku anak.

Panitia mengingatkan bahwa partisipasi dalam acara ini hanya terbatas untuk penderita DM anak dan keluarga mereka.

"Kami ingin memberikan edukasi langsung tentang bagaimana menentukan dosis insulin, koreksi insulin terhadap jumlah makanan, serta menghindari komplikasi akut dan kronik," kata dr. Ratna.

Tantangan Deteksi Diabetes pada Anak

Salah satu tantangan utama dalam mendeteksi diabetes pada anak-anak adalah kurangnya kesadaran orang tua terhadap gejala awal penyakit ini.

Gejala yang perlu diwaspadai, menurut dr. Ratna, antara lain sering haus, sering merasa lapar, sering buang air kecil, berat badan turun drastis, serta kelelahan.

"Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa minuman manis berbahaya, terutama bagi anak-anak," ujarnya.

Diabetes pada anak-anak sering terlambat terdiagnosis, dan banyak anak baru dirujuk ke rumah sakit ketika sudah mengalami komplikasi berat, seperti ketoasidosis diabetikum (KAD) yang bisa mengancam jiwa.

"Pencegahan yang paling efektif adalah dengan mengenali gejala diabetes sejak dini dan segera memeriksakan anak ke dokter," ungkap dr. Ratna.

Dampak jangka panjang dari diabetes yang tidak terkontrol dapat berupa kerusakan pada mata, ginjal, saraf, dan jantung.

"Anak yang memiliki diabetes yang tidak terkontrol juga berisiko mengalami gangguan pertumbuhan dan pubertas yang tertunda," jelasnya.

Dengan adanya peringatan Hari Diabetes Sedunia ini, dr. Ratna berharap agar masyarakat semakin sadar akan gejala diabetes, dampaknya, serta pentingnya akses pelayanan kesehatan yang merata.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan bagi penderita diabetes.

"Semoga dengan kesadaran yang meningkat, kita dapat mengurangi jumlah penderita diabetes dan membangun masyarakat yang lebih sehat," tutup dr. Ratna.

Hari Diabetes Sedunia menjadi momentum penting untuk mendorong kesadaran bersama mengenai penyakit diabetes dan pentingnya deteksi serta pengelolaannya sejak dini. (*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved