Pilwali Makassar 2002
Survei Terbaru Pilwali Makassar: Andi Seto-Rezki Tempel Ketat Munafri-Aliyah, Selisih 5 Persen
Lingkar Survei Indonesia (LSI) melaporkan hasil survei terbaru, elektabilitas Munafri Arifuddin-Aliyah tertinggi 34,6 persen.
Penulis: M Yaumil | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Inilah survei terbaru empat kandidat Pemilihan Wali Kota Makassar.
Lingkar Survei Indonesia (LSI) melaporkan hasil survei terbaru untuk Pilkada Kota Makassar di Hotel Mulia, Jl A Mappanyukki, Kecamatan Mariso, Rabu (20/11/2024).
Laporan tersebut menunjukkan pergerakan elektabilitas empat pasangan calon.
Pasangan nomor urut 1 Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) memperoleh 34,6 persen.
Pasangan nomor urut 2 Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati (SEHATI) memperoleh 29,5 persen.
Pasangan nomor urut 3 Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi (INIMI) sebanyak 20,4 persen.
Pasangan nomor urut 4 Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (AMAN) sebanyak 1,9 persen.
Hasil survei LSI juga mencatat sebanyak 13.6 persen swing voters.
Survei dilakukan dari tanggal 10 November sampai 16 November 2024.
Baca juga: 1.080 Personel Dikerahkan Amankan Kampanye Akbar Paslon Pilwali Makassar
Menggunakan metodologi standar Multi Stage Random Sampling melalui wawancara tatap muka kepada 800 responden terpilih dengan margin of error 3,5 persen.
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah mengatakan pasangan SEHATI menunjukkan tren positif jelang pencoblosan.
Tren yang terus meningkat menggambarkan dinamika masyarakat.
Toto menilai calon yang punya trend naik, biasanya akan terus menanjak dan selalu menjadi ancaman serius buat calon yang trennya stagnan, apalagi turun.
“Ini trend yang menggambarkan potensi seorang kandidat untuk menang. Dan sebaliknya, jika trend yang menurun, harus waspada,” katanya.
“Karena ada kecenderungan untuk terus turun. Ini bahaya dan sangat rawan disalip oleh kandidat yang punya trend naik,” jelas Toto.
Toto memaparkan hanya Andi Seto- Rezki Mulfiati yang punya trend naik signifikan.
Dilihat dari tren elektabilitas personal Andi Seto pada April sebelumnya hanya 1,6 % , lalu naik ke 20,5 persen pada September, dan sekarang naik lagi ke 28,0 persen pada November 2024.
Berbeda dengan elektabilitas personal Munafri (Appi) yang sebelumnya cukup unggul jauh dengan 47,0 persen pada September, sekarang turun ke 34,0 persen pada November 2024.
Berkaca pada pengalaman, calon yang elektabilitasnya turun, cukup berat untuk rebound.
Sementara itu, dua paslon lainnya, Indira Yusuf Ismail – Ilham Ari Fauzi sebanyak 20,4 persen, dan Amri Rasyid – Rahman Bando (AMAN) 1,9 persen.
Kedua paslon ini, khususnya INIMI, tetap punya peluang untuk bisa menyalip paslon diatasnya, meskipun harus dengan kerja sangat ekstra.
“Inilah yang sering saya sebut dengan hukum besi untuk menang. Siapapun yang ingin menang, harus memenuhi hukum besi pengenalan dan kesukaan yang tinggi,” ujarnya.
“Karena semakin kecil pengenalannya, kecil juga peluang untuk dipilihnya. Begitu juga sebaliknya,” tambahnya.
Faktor yang membuat elektabilitas paslon MULIA unggul karena Munafri Arifudin sudah punya bekal tingkat pengenalan yang cukup ideal, yaitu 93,5 persen.
Dan dari yang mengenal dia, sebanyak 88,2 persen mengaku suka.
Lanjut Toto, hal yang sama terjadi pada Andi Seto Asapa.
Meski sebagai pendatang baru, tapi mampu mendapatkan 90,9 persen tingkat pengenalan di mata publik.
Dan dari yang mengenalnya, sebanyak 80,3 persen mengaku suka.
Toto mengingatkan, peluang menang masih terbuka untuk, setidaknya tiga paslon.
Pasalnya masih ada sekitar 33,8 persen pemilih yang berkategori soft supporters.
Yaitu, mereka yang sudah punya pilihan tapi masih bisa berubah dengan yang belum punya pilihan sama sekali.
Toto juga mengingatkan, ada sekitar 46,4 persen publik yang menganggap money politic itu wajar.
Ini biasanya gambaran perilaku pemilih yang menjadikan pemberian uang sebagai alasan memilih.
Dan pada praktiknya, angka seperti itu bisa lebih tinggi lagi, pada saat uangnya sudah di depan mata.(*)
Laporan Kontributor Tribun Timur, M Yaumil
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.