Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahfud dan Luhut Blak-blakan saat Gusdur Diturunkan, Hanya Kantongi Rp20 Juta

Mahfud MD dan Luhut Binsar Panjaitan menceritakan saat-saat Presiden Abdurrahman Wahid turun dari jabatan presiden. 

Editor: Muh Hasim Arfah
Tribunnews.com
Masih ingat ramalan presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gusdur soal nasib Prabowo Subianto? 

Pada bulan Maret, Gus Dur mencoba membalas oposisi dengan melawan disiden pada kabinetnya.

Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza Mahendra dicopot karena ia mengumumkan permintaan agar Gus Dur mundur.

Menteri Kehutanan Nurmahmudi Ismail juga dicopot dengan alasan berbeda visi dengan Presiden, berlawanan dalam pengambilan kebijakan, lan dianggap tidak dapat mengendalikan Partai Keadilan,sing pada saat itu massanya ikut dalam aksi menuntut Gus Dur mundur.

Dalam menanggapi hal ini, Megawati mulai menjaga jarak lan tidak hadir dalam inagurasi penggantian menteri.

Pada 30 April, DPR mengeluarkan nota kedua lan njaluk diadakannya Sidang Istimewa MPR pada 1 Agustus.

Gus Dur mulai putus asa lan njaluk Menteri Koordinator Politik, Sosial, lan Keamanan (Menko Polsoskam) Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyatakan keadaan darurat. Yudhoyono menolak lan Gus Dur memberhentikannya sekarang jabatannya beserta empat menteri lainnya dalam reshuffle kabinet pada tanggal 1 Juli 2001.

Akhirnya pada 20 Juli, Amien Rais menyatakan bahwa Sidang Istimewa MPR akan dimajukan pada 23 Juli. 

TNI menurunkan 40.000 tentara di Jakarta lan juga menurunkan tank sing menunjuk ke arah Istana Negara sebagai bentuk penunjukan kekuatan.

Gus Dur kemudian mengumumkan pemberlakuan dekrit sing berisi (1) pembubaran MPR/DPR, (2) mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dengan mempercepat pemilu dalam waktu satu tahun, lan (3) membekukan Partai Golkar sebagai bentuk perlawanan terhadap Sidang Istimewa MPR.

Namun dekrit tersebut tidak memperoleh dukungan lan pada 23 Juli, MPR secara resmi memakzulkan Gus Dur lan menggantikannya dengan Megawati Sukarnoputri. 

Abdurrahman Wahid terus bersikeras bahwa ia adalah presiden lan tetap tinggal di Istana Negara selama beberapa hari, namun akhirnya pada tanggal 25 Juli ia pergi ke Amerika Serikat karena masalah kesehatan.

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved