Wawancara Eksklusif Tribun Timur
Waris Halid: Andi Seto 5 Tahun Pimpin Sinjai Itu Prestasi Besar
Dalam Podcast Ngobrol Politik Tribun Timur edisi Jumat (15/11/2024) Andi Abd Waris Halid memaparkan pandangannya tentang sosok Andi Seto.
Penulis: Hasriyani Latif | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan, Andi Abd Waris Halid menghadiri debat kedua Pemilihan Wali Kota Makassar.
Waris Halid diketahui merupakan kerabat dekat Calon Wali Kota Andi Seto Gadhista Asapa.
Dalam Podcast Ngobrol Politik Tribun Timur edisi Jumat (15/11/2024) Andi Abd Waris Halid memaparkan pandangannya tentang sosok Andi Seto.
Ia juga sedikit berbagi cerita tentang pengalaman politik hingga akhirnya terpilih sebagai anggota DPD.
Dipandu Host Fiorena Jieretno, berikut petikan wawancaranya:
Kesan Anda dilantik jadi anggota DPD?
Luar biasa, apalagi ini adalah pertama kali saya terjun di legislatif meskipun saya sudah 20 tahun di dunia politik. Pengalaman dilantik sebagai anggota DPD dan langsung masuk ke Senayan itu sangat berkesan bagi saya. Terlebih lagi, ketika pertama kali mengikuti sidang, rasanya sangat istimewa.
Aspirasi masyarakat yang dititipkan?
Saat ini saya sedang reses untuk kembali ke dapil dan mendengarkan aspirasi masyarakat. Banyak hal yang disampaikan, tapi yang paling sering muncul adalah masalah infrastruktur jalan dan pendidikan. Keluhan masyarakat ini kami serap dan akan kami sampaikan karena tugas DPD adalah menjadi mediator antara masyarakat dan pemerintah.
Daerah yang sudah dikunjungi?
Parepare, Pinrang, Palopo, Luwu, Bone, Wajo, Gowa, dan Makassar. Setelah itu akan dilanjutkan ke daerah lain.
Kedekatan Anda dengan Andi Seto?
Andi Seto adalah sosok anak muda yang enerjik, memiliki kepemimpinan yang mumpuni, dan telah membuktikan kemampuannya selama lima tahun memimpin Sinjai. Menurut saya, itu adalah prestasi besar. Sebagai kerabat dekat, saya mengenalnya dengan baik dan saya melihat potensinya yang luar biasa, terutama di bidang eksekutif.
Profesionalitas Andi Seto?
Ketika saya mencalonkan diri untuk DPRD Provinsi Dapil Sinjai-Bulukumba, Andi Seto tetap netral sebagai bupati. Meski saya keluarganya, beliau tidak membantu saya secara khusus karena fokus menjalankan tugas sebagai pemimpin daerah. Itu bukti bahwa dia mampu memisahkan urusan keluarga, masyarakat, dan negara.
Hadir di debat Pilkada?
Saya baru sekali menghadiri debat Pilkada Makassar. Awalnya, saya ingin menghadiri debat sebagai bagian dari fungsi pengawasan. Karena undangan dari KPU sudah habis, saya meminta bantuan agar bisa masuk. Kehadiran saya kebetulan saja bertemu dengan Rocky Gerung. Saya merasa penting untuk melihat langsung jalannya debat, terutama untuk memahami bagaimana debat ini memberikan dampak bagi masyarakat.
Ekspektasi Anda sebelum menghadiri debat?
Melihat sejauh mana debat ini memberikan dampak positif kepada masyarakat. Namun, setelah menyaksikannya, saya merasa debat yang dilaksanakan KPU ini tidak memiliki pengaruh besar. Menurut saya, konsep atau pola debat perlu diubah agar benar-benar memberikan manfaat dan menjadi momen yang bisa dinikmati masyarakat untuk memahami calon pemimpin mereka.
Catatan untuk KPU?
Pola debat harus diubah. Saat ini, debat cenderung lebih banyak membawa dampak negatif, terutama dengan adanya kerumunan massa yang sering memicu keresahan. Debat seharusnya menjadi ajang untuk melihat visi dan misi pemimpin, bukan sekadar pertunjukan massa. Pada 25-27 November, saya akan kembali ke Makassar untuk tugas pengawasan Pilkada.
Suka duka Anda berkampanye?
Banyak, terutama karena DPD mencakup 24 kabupaten/kota. Dari semuanya, hanya Selayar yang tidak saya datangi langsung karena faktor cuaca, meskipun tim saya tetap bekerja di sana. Sukanya, saya bisa melihat langsung kehidupan masyarakat di berbagai daerah yang menjadi bekal untuk memperjuangkan aspirasi mereka. Dukanya, kampanye memakan tenaga, waktu, dan biaya yang besar. Kadang, perjalanan dilakukan pagi hingga pagi lagi, sehingga waktu istirahat hanya di mobil.
Momen paling berkesan?
Ketika saya harus terus bergerak dari satu kecamatan ke kecamatan lain dalam satu kabupaten. Ini melelahkan, tetapi memberi saya gambaran nyata tentang kondisi masyarakat yang harus saya perjuangkan. Hal ini menguatkan tekad saya untuk bekerja serius jika terpilih, bukan sekadar mencalonkan diri tanpa memberikan kontribusi nyata.
Pengalaman yang Anda bagikan ke Andi Seto?
Andi Seto sudah sangat berpengalaman dalam bertarung politik. Dia pernah membuktikan bahwa meski muda, dia bisa menang di Sinjai. Saya tidak merasa perlu banyak memberikan arahan, karena dia tahu cara menang dan cara memimpin. Keputusan sekarang ada di tangan masyarakat untuk menilai visi dan misinya.
Pentingnya rekam jejak?
Sangat sederhana, lihat hasil kerja mereka saat pernah memimpin. Kalau seseorang belum pernah memimpin, maka kita belum bisa menilai. Semua calon pasti punya visi misi yang terlihat bagus, tetapi yang terpenting adalah apakah visi misi itu dijalankan dengan baik setelah menjabat. Jangan hanya terbuai dengan janji atau penampilan calon, lihat rekam jejak nyata mereka.
Hubungan kepemimpinan Rudianto Asapa dan Andi Seto?
Pak Rudianto (alm) adalah pemimpin yang karismatik, tenang, dan lebih banyak bekerja daripada berbicara. Itu terbukti dari kepuasan masyarakat Sinjai yang memilihnya selama dua periode. Andi Seto sebagai anaknya melanjutkan banyak program baik, seperti pendidikan gratis yang dirintis oleh almarhum. Saya melihat ada kesinambungan dalam karakter kepemimpinan mereka, meskipun tentu ada perbedaan dalam gaya pendekatan.
Satu periode kepemimpinan terlalu singkat?
Lima tahun itu sering kali hanya cukup untuk beradaptasi dan memulai implementasi visi misi. Untuk mencapai pemerataan dan keadilan di masyarakat, diperlukan waktu lebih lama, terutama untuk program yang bersifat jangka panjang. Namun, masyarakat tetap harus menilai pemimpin berdasarkan hasil nyata yang telah dicapai selama masa jabatannya.
Bagaimana sebaiknya memilih pemimpin?
Masyarakat harus belajar berdemokrasi dengan bijak. Jangan hanya memilih berdasarkan gambar, uang, atau janji manis. Pelajari rekam jejak para calon, lihat hasil kerja mereka, dan pastikan pemimpin yang dipilih benar-benar mampu membawa perubahan nyata. Semua visi misi terlihat bagus di atas kertas, tetapi eksekusinya yang menentukan. Jangan sampai masyarakat membeli 'kucing dalam karung'.
Dukungan keluarga terhadap Andi Seto?
InsyaAllah, keluarga mendukung. Namun, ada yang terikat dengan partai politik tertentu, jadi mereka mendukung sesuai arahan partai. Kami memahami itu karena pernah berada di posisi berbeda partai. Sebagai kader partai, ada anggaran dasar yang harus dihormati.
Sudah empat kali bertarung?
Saya ikut tiga kali pemilihan di tingkat provinsi, selalu mendapat suara terbanyak kedua, hampir menang. Saat itu, saya introspeksi diri, merenung, dan menyadari bahwa mungkin Allah punya rencana lain. Saya juga punya prinsip tegas tidak menggunakan uang untuk membeli suara. Saya kampanye dengan pesan jelas kepada masyarakat Jika memilih saya, jangan harap saya memberikan uang'.
Motivasi Anda maju DPD?
Tahun 2020, saat pandemi Covid, saya banyak merenung. Saya merasa ada dorongan kuat untuk mencoba bertarung di DPD, meskipun banyak yang meragukan peluang saya. DPD lebih bersih dari praktik politik uang karena jumlah suara yang diperlukan sangat besar, sehingga membeli suara secara masif tidak masuk akal. Dengan keyakinan itu, saya maju tanpa menggunakan uang untuk membeli suara dan Alhamdulillah hasilnya luar biasa, saya mendapat suara terbanyak di Sulsel.
Pelajaran dari perjalanan politik?
Saya sangat bangga dengan perjalanan ini, karena saya bisa mempertahankan prinsip saya. Saya tidak memiliki beban moral atau utang kepada siapa pun, kecuali kepada masyarakat yang memilih saya secara ikhlas. Komitmen saya adalah terus bekerja untuk mereka, turun ke lapangan, dan mendengar langsung aspirasi masyarakat.
Soal politik uang?
Politik uang merugikan semua pihak. Jika suara masyarakat dibeli, dampaknya adalah pemimpin yang terpilih mungkin tidak lagi bertanggung jawab setelah menang. Sebagai masyarakat, kita juga harus belajar memilih pemimpin yang benar-benar berkomitmen, bukan yang hanya datang lima tahun sekali untuk membeli suara. Pilihlah pemimpin dengan rekam jejak yang baik, bukan berdasarkan uang atau janji kosong.
Perasaan Anda terpilih tanpa uang?
Sangat bersyukur dan bangga. Ini membuktikan bahwa masyarakat masih ada yang memilih dengan hati, bukan karena uang. Bagi saya, ini menjadi tanggung jawab besar untuk terus bekerja dan tidak mengecewakan kepercayaan mereka. Saya hanya berutang kepada masyarakat, dan utang itu akan saya lunasi dengan kerja keras untuk mereka.(*)
Abd Waris Halid
Andi Seto Gadhista Asapa
Sinjai
Makassar
Pilwali Makassar
Ngobrol Politik Tribun Timur
Cerdas Kendalikan Hama: Ingat, Tikus Itu Cerdas dan Adaptif |
![]() |
---|
Pesan Waisak 2025: Kendalikan Tiga Akar Kejahatan |
![]() |
---|
Cerita Herdianto Marzuki Ketua DPRD Morowali, Alumnus UMI Pilih Ngekos 2 Periode |
![]() |
---|
Kunci Haji Mabrur: Jaga Niat, Pulang Jadi Pribadi Bermanfaat |
![]() |
---|
Aplikasi NITA: Bisa Top Up Kartu hingga Pantau Kondisi Jalan Tol Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.