Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemred Tribun Timur Bedah Fakta dan Opini di SMKN 2 Makassar

Penggunaan kalimat pun berdasar pada pemilihan kata kerja dibandingkan kata sifat.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Pemimpin Redaksi (Pemred) Tribun Timur Thamzil Thahir berbagi edukasi tentang jurnalistik dalam Bintangtoedjoe Talkshow Goes To School di SMKN 2 Makassar pada Jumat (15/11/2024).  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemimpin Redaksi (Pemred) Tribun Timur Thamzil Thahir berbagi edukasi tentang jurnalistik dalam Bintangtoedjoe Talkshow Goes To School di SMKN 2 Makassar pada Jumat (15/11/2024). 

Dalam paparannya, Thamzil membedah fakta dan opini.

"Fakta itu originalitas," tegas Thamzil Thahir.

Media disebutnya hadir dengan memuat fakta.

Penggunaan kalimat pun berdasar pada pemilihan kata kerja dibandingkan kata sifat.

Pasalnya, kata sifat sangat dipengaruhi dengan opini pribadi penulis.

Sedangkan dengan kata kerja begitu lekat fakta dilapangan.

Thamzil mengajak para siswa membedakan antara fakta dan opini.

Sebagai contoh, marah disebutnya sebagai opini.

Sedangkan faktanya yakni suara meninggi, dahi mengernyit, memukul meja.

"Contohnya, cantik dan jelek itu opini bukan fakta. Kata sifat itu opini. Selera itu opini. Sedangkan faktanya, dia memilik alis panjang, bulu mata hitam," lanjutnya.

Penyajian tulisan berbasis fakta inilah yang disebut berta.

Sebab, media menyajikan tulisan berdasarkan fakta lengkap dilapangan

"Di berita itu sudah faktual ada tempat kejadian, pelaku, dimana, bagaimana," kata Thamzil.

Edukasi tentang opini dan fakta ini penting dalam mengonsumsi maupun menyajikan informasi.

Sebelumnya dalam Bintangtoedjoe Talkshow Goes To School, perwakilan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Ana Adriani membeberkan sejumlah obat herbal yang bahkan mengandung bahan berbahaya.

"Hati-hati konsumsi obat tradisional yang efeknya cepat," ujar Ana Adriani.

Beberapa obat herbal tidak tercatat di BPOM, sebab mengandung bahan yang memberikan efek berbahaya dalam tubuh Diantaranya seperti Tawon Klanceng mengandung dexametashan dan fenilbutason.

Efeknya menyebabkan moon face dan tulang keropos.

Kemudian montalin, mengandung nadiklofenak dan paracetamol.

Jika dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan hepatotosik.

Lalu urat madu gold mengandung sildenafil dan paracetamol.

Sama seperti montalin, penggunaan berlebihan menyebabkan hepatotosik.

Hepatotosik merupakan keadaan sel hati mengalami kerusakan karena zat-zat kimia yang bersifat toksik.

Berikutnya kapsul as-syifa izza kecethes mengandung paracetamol dan fenilbutasan.

Mengonsumsi obat ini bisa menyebabkan moon face, keropos tulang dan hepototosik.

Berikutnya semar mesem mengandung sildenafil menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.

Bunga rosela merupakan ramuan tradisional mengandung paracetamol dan diklofenak.

Konsumsi obat ini bisa menyebabkan hipototosik.

Asamulin mengandung allupurinel menyebabkan gangguan kulit dan ginjal.

"Ini semua hasil pengamatan kami diuji laboratorium, obat ini ternyata dicemari bahan kimia obat. Banyak konsumsi karena cepat sembuh tapi jangka panjangnya tubuhnya rentan," katanya.

Sementara itu Apt.Sulaiman, Ketua PD Himpunan Apoteker Seminat Obat Tradisional berbagi edukasi tentang jamu. 

Sulaiman menyebut minat generasi muda dalam minum jamu semakin meningkat.

"Liat aja car free day banyak anak-anak muda singgah minum jamu. Kenapa? Karena obat herbal tidak mengandung bahan kimia," kata Sulaiman.

Dijelaskan, minuman tradisional khas indonesia  ini sudah dikonsumsi sejak ribuan tahun lalu.

Dimulai dari ramuan alami yang terbuat dari berbagai bahan herbal.

"Di 2024 Unesco mengakui jamu segabai warisan budaya tak benda. Unesco menilai jamu bukan hanya minuman tapi simbol pengetahuan tradisional yang diturunkan dari generasi ke generasi," katanya.

Jamu memiliki fungsi sebagai antioksidan dan anti inflamasi. 

Bahan seperti kunyit dan jahe dalam jamu memiliki sifat antioksidan dan menunjukkan adanya anti inflamasi kuat.

"Sehingga mengurangi peradangan dalam tubuh, yang berkontribusi pencegahan penyakit kronis seperti radang sendi," lanjutnya.

Kemudian jamu bisa juga dalam meningkatkan sistem imun.

Contohnya Temulawak dan Jahe Merah yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

"Senyawa aktif dalam temulawak meningkatkan produksi sel-sel imun dan membantu tubuh melawan infeksi," katanya.

Jamu juga bisa mengatasi masalah pencernaan.

Kunyit asam dan beras kencur hasil penelitian menunujukkan kunyit efektif mengurangi gejala dispepsia.

 

 


Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved