Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BNNP Sulsel dan BBPOM Ungkap Fakta Mengejutkan tentang Narkoba dan Obat Herbal

Penyuluh Narkoba BNNP Sulsel, Heru Arfianto dalam Talkshow Goes To School tentang bahaya narkotika ke pelajar di SMKN 2 Makassar, Jumat (15/11/2024).

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/FAQIH IMTIYAAZ
Penyuluh Narkoba BNNP Sulsel, Heru Arfianto dalam Talkshow Goes To School di SMKN 2 Makassar pada Jumat (15/11/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Selatan gencar edukasi bahaya narkotika ke pelajar.

Hal ini pula yang dilakukan Penyuluh Narkoba BNNP Sulsel, Heru Arfianto dalam Talkshow Goes To School di SMKN 2 Makassar, Jumat (15/11/2024). 

Heru membedah bahaya narkotika bagi pelajar.

"Selama ini kasus narkotika banyak menyasar pelajar dengan jenis tembakau.

Sudah banyak kasus melibatkan usia pelajar yang ditangani dan dirujuk untuk rehabilitasi," jelas Heru

"Peredaran narkotika jenis tembakau gorilla, Sinte itu marak, karena penggunaannya mirip rokok. Jadi mudah pengedar membujuk anak-anak konsumsi," lanjutnya.

Terkait datanya, Heru mengaku diakumulasi secara nasional.

Namun, dirinya tetap mengedepankan edukasi bahaya narkotika

Dijelaskan ada beberapa efek yang ditimbulkan oleh narkotika.

Mulai dari halusinasi pada pengguna sampai stimulan.

Ada jenis narkotika disebutnya bisa membuat tubuh bekerja lebih dari kemampuannya.

Hal ini disebutnya turut berbahaya jika dikonsumsi.

"Kebanyakan pelajar itu, sama penggunaan obat-obatan yang seharusnya resep dokter. Saat ini ya semakin ketat saya yakin untuk peredaran obat-obatan bebas terbatas," katanya.

Untuk itu, edukasi harus terus dilakukan BNNP Sulsel agar pelajar terhindar dari bahaya narkotika.

Sebelumnya dalam Bintangtoedjoe Talkshow Goes To School, perwakilan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Ana Adriani membeberkan sejumlah obat herbal yang bahkan mengandung bahan berbahaya.

"Hati-hati konsumsi obat tradisional yang efeknya cepat," ujar Ana Adriani.

Beberapa obat herbal tidak tercatat di BPOM, sebab mengandung bahan yang memberikan efek berbahaya dalam tubuh Diantaranya seperti Tawon Klanceng mengandung dexametashan dan fenilbutason.

Efeknya menyebabkan moon face dan tulang keropos.

Kemudian montalin, mengandung nadiklofenak dan paracetamol.

Jika dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan hepatotosik.

Lalu urat madu gold mengandung sildenafil dan paracetamol.

Sama seperti montalin, penggunaan berlebihan menyebabkan hepatotosik.

Hepatotosik merupakan keadaan sel hati mengalami kerusakan karena zat-zat kimia yang bersifat toksik.

Berikutnya kapsul as-syifa izza kecethes mengandung paracetamol dan fenilbutasan.

Mengonsumsi obat ini bisa menyebabkan moon face, keropos tulang dan hepototosik.

Berikutnya semar mesem mengandung sildenafil menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.

Bunga rosela merupakan ramuan tradisional mengandung paracetamol dan diklofenak.

Konsumsi obat ini bisa menyebabkan hipototosik.

Asamulin mengandung allupurinel menyebabkan gangguan kulit dan ginjal.

"Ini semua hasil pengamatan kami diuji laboratorium, obat ini ternyata dicemari bahan kimia obat. Banyak konsumsi karena cepat sembuh tapi jangka panjangnya tubuhnya rentan," katanya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved