Headline Tribun Timur
Aset Pemprov Senilai Rp 10 Triliun Nganggur, 19 Hektar Lahan di CPI Mangkrak
Aset tersebut mulai umumnya dalam bentuk tanah. Salah satunya adalah lahan seluas 500 hektar berupa kebun sawit.
Ditawarkan ke Investor Luar Negeri
TAHAP awal pemnfaatan aset Pemprov Sulsel yang nganggur ini adalah mendata dan menyodorkannya ke investor.
Pada tahap pertama ini, tercatat ada 59 aset yang akan disodorkan. Aset tersebut tersebar di 24 kabupaten/kota se-Sulsel.
Kepala BKAD Sulsel Salehuddin mengatakan, aset ini memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan.
Nantinya akan menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulsel.
“(Aset) Kebanyakan tanah, ada juga bangunan. Ini belum termanfaatkan sama sekali tapi potensi dimanfaatkan,” jelas Salehuddin.
“Pemanfaatan nanti macam-macam. Di CPI bisa untuk hotel, mall perkantoran. Ada di pinggir jalan, kan banyak seperti di daerah Bantaeng,” lanjutnya.
Dalam rapat optimalisasi aset di Rujab Gubernur Sulsel, Prof Zudan menyoroti banyaknya aset Pemprov Sulsel yang kini tidak dipergunakan.
Artinya, aset tersebut tidak termanfaatkan alias menganggur.
Salehuddin menambahkan, pihaknya sedang berupaya mempromosikan aset-aset itu di tingkat nasional, bahkan internasional melalui skema lelang hak milik mati yang diatur Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Hal ini diharapkan dapat memperluas jangkauan calon investor.
“Artinya, selama ini ditawarkan. Tapi, kan, tergantung juga jaringan. Pola penawaran kami salah satunya itu lewat ada namanya lelang hak milik mati, kalau saya tidak salah, punyanya Kementerian Keuangan. Kami memanfaatkan itu,” terangnya.
“Jadi, setelah kami nilai, kami tawarkan di situ. Biar nasional, bahkan internasional bisa lihat. Kan, dulu sebatas publikasinya media daerah, paling tidak untuk 24 kabupaten/kota yang baca. Ini kita mau cari investor dari luar. Kalau bukan dari luar negeri, ya, paling tidak dari Jawa, luar Sulawesi,” sambungnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.