Mafia Alsintan
Kades Timurung Bone Ngaku Suruh Petani Setor Rp3 Juta Demi Traktor: Wujud Syukur dan Saya Ganti
Kepala Desa Timurung, Suriati membantah adanya uang pelicin sekira Rp3 juta untuk mendapatkan bantuan traktor dari Kementan.
Penulis: Wahdaniar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNBONE.COM, BONE - Kepala Desa Timurung, Suriati membantah adanya uang pelicin sekira Rp3 juta untuk mendapatkan bantuan traktor dari Kementan.
Ia berdalih uang tersebut sebagai rasa syukurnya karena petani di Desa Timurung, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mendapatkan bantuan.
"Jadi saya minta kepada ketua kelompok tani untuk memberikan uang Rp3 juta kepada ketua PPK Ajangale sebagai wujud syukur saya karena petaniku dapat bantuan," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Kamis (14/11/2024).
Selain itu ia mengungkapkan uang Rp3 juta tersebut akan digantikannya.
"Saya minta tolong bilang kasikanmi dulu itu (uang Rp 3 juta) ketua PPK. Nanti saya gantikan ki uangta via transfer," jelasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Tribun-Timur.com masih berusaha untuk mengkonfirmasi Ketua Kelompok Tani Ajangale perihal pernyataan tersebut, namun belum direspon.
Baca juga: Klaim Hanya Pompa Air dan Gratis, Kadis Pertanian: Traktor Aspirasi Dewan, Biasa Orang Suruhan Main
Sebelumnya, Kelompok Tani di Desa Timurung, Kecamatan Ajangale harus mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk menerima bantuan alat sistem pertanian (alsintan) berupa hand traktor dari Kementerian Pertanian.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu Ketua Kelompok Tani di Ajangale yang meminta identitasnya dirahasikan.
Saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Selasa (5/11/2024), ia mengaku pihaknya harus membayar sekira Rp3 juta kepada Pelaksana tugas (Plt) Ketua Penyuluh Pertanian Kecamatan (PPK) Ajangale.
"Saya dimintai uang Rp3 juta waktu ambil traktor digudang. Padahal saya merupakan penerima bantuan," ujarnya.
Namun ia mengaku, hingga saat ini pihaknya belum menerima bantuan.
"Belum saya terima karena katanya hand traktor diambil oleh Kepala Desa setempat," jelasnya.
Ia mengungkapkan penyerahan uang pelicin tersebut muncul kepermukaan, setelah dirinya protes lantaran belum mendapatkan hand traktor yang diduga dikuasai oleh pemerintah desa.
Sementara pihaknya sudah menyerahkan uang sekira Rp3 juta.
Sementara Plt Ketua Penyuluh Pertanian Kecamatan Ajangale, R membenarkan kalau dirinya menerima uang dari kelompok tani penerima bantuan.
Ia mengaku bahwa uang tersebut diminta untuk tujuan kegiatan syukuran.
“Untuk syukuran hand traktor makan onde-onde dan bakar ikan," tandasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.