Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

KPU Hilangkan Sesi Tanya Jawab Antarpaslon

Anggota KPU Makassar Abdi Goncing mengatakan perubahan terjadi pada segmen 2, 4 dan 5.

Editor: Sudirman
Ist
KPU menghilangkan sesi tanya jawab antar paslon debat kandidat Pilwali Makassar 

Datangkan Rocky Gerung 

Sementara itu, pasangan nomor urut dua, Andi Seto Gadhista Asapa dan Rezki Mulfiati (Sehati) mendatangkan pengamat politik Rocky Gerung untuk mempertajam visi dan misi Sehati.

Diskusi dengan Rocky Gerung digelar di Hotel Rinra Kota Makassar, Selasa (12/11).

Rocky Gerung memang sangat terbuka dalam hal ilmu pengetahuan. Sebelumnya juga, Rocky sempat memberikan semangat kepada Rezki Mulfiati melalui video yang tersebar di sosial media.

Rocky Gerung mengatakan debat merupakan momen untuk adu gagasan dan berdialektika. Tentu basis gagasan adalah data.

Sehingga masyarakat luas mendapatkan gambaran pembangunan lima tahun ke depan serta ide yang ada pada calon pemimpin tersebut.

“Ajang debat adalah momentum berdialektika, perlu menonjolkan gagasan yang berbobot, berbasis data,” katanya.

“Masyarakat perlu diyakinkan melalui bukti nyata serta visi yang jelas untuk kemajuan Makassar,” jelas mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu.

Juru bicara tim Seto-Rezki, Mustagfir Sabri menekankan pentingnya menjadikan debat kedua ini sebagai ajang adu gagasan yang konkret bagi pasangan calon.

Pihaknya tak ada persiapan khusus secara teknis debat.

Ia hanya berharap jagoannya bisa tampil memukau dengan pemahaman mendalam atas tema debat yang diusung.

Dukungan dari sosok Rocky, pasangan Seto-Rezki diproyeksikan mampu tampil lebih kuat dominan daripada kandadita lain.

“Ajang debat nanti ini kan bagaimana menghadirkan gagasan yang nyata dan terukur. Kami ingin masyarakat Makassar yakin bahwa Seto-Rezki mampu menghadirkan perubahan,” katanya.

Dalam pertemuan itu baik Andi Seto dan Rezki Mulfiati terlihat memperdalam visi misinya menjelang debat kedua Pilwalkot Makassar.

Seto-Rezki siap menghadirkan solusi nyata dan gagasan konkret terkait berbagai tema strategis yang menjadi isu krusial bagi Kota Makassar.

Salah satunya, bagaimana memajukan daerah dan potensi Kota Makassar.

Seto-Rezki akan memaparkan strategi untuk mengoptimalkan potensi besar yang dimiliki Kota Makassar, mulai dari sektor ekonomi hingga pariwisata.

Seto-Rezki berkomitmen menghadirkan solusi yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini.

“Kami juga membahas soal keselarasan dalam pembangunan daerah dan nasional. Ini paling penting karena keselarasan antara pembangunan di tingkat kota, kabupaten, provinsi, hingga nasional,” pungkasnya.

Penajaman Visi Misi

Pasangan nomor urut tiga, Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi juga sudah siap menghadapi debat kedua. 

Calon Wakil Wali Kota Makassar, Ilham Ari Fauzi mengatakan, tidak ada persiapan khusus jelang debat kedua ini. 

Menurutnya, debat kedua ini menjadi kesempatan untuk menunjukkan komitmen serta program yang akan dijalankan jika pasangan INIMI terpilih memimpin Makassar. 

“Kami tidak ada persiapan khusus dalam hal strategi atau teknis. Yang utama bagi kami adalah memperdalam visi dan misi,” ujar Ilham, Selasa (12/11). 

Karenanya, calon wakil wali kota nomor urut 3 ini merasa tidak perlu melakukan persiapan khusus yang berlebihan.

Daeng Tayang-sapaan karib Ilham Ari Fauzi mengakui, pemantapan visi misi menjadi prioritas agar setiap jawaban yang disampaikan dalam debat dapat mencerminkan nilai-nilai yang akan ia bawa. 

Apalagi, pemahaman mendalam terhadap visi misi menjadi kunci kepercayaan dirinya untuk lebih tenang dalam debat. 

“Kami ingin agar apa yang kami sampaikan betul-betul tulus dan mencerminkan kepedulian kami terhadap kebutuhan masyarakat Makassar,” tambahnya.

Debat kandidat kedua ini juga disebut  sebagai salah satu cara untuk menguji seberapa baik calon pemimpin memahami masalah dan tantangan di Makassar. 

Dengan demikian, ia berpendapat bahwa visi dan misi yang solid lebih penting dibandingkan persiapan teknis yang terlalu rumit. 

“Masyarakat butuh pemimpin yang paham akan kebutuhan mereka, bukan sekadar retorika,” ujarnya. 

Ia optimis bahwa pemahaman yang mendalam terhadap visi dan misi akan menjadi kekuatan utama yang membedakannya dari kandidat lain. 

Visi misi yang dibawa Ilham untuk melanjutkan Kota Makassar juga diselaraskan dengan temuannya di lapangan. 

Aspirasi masyarakat yang disampaikan menjadi masukan untuk melakukan perbaikan dalam melanjutkan kebaikan, sesuai dengan taglinenya bersama Indira. 

Durasi Debat

Pasangan nomor urut empat, Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (AMAN), mengkritik penyelenggara debat yang memberi waktu hanya dua menit kepada pasangan calon untuk memaparkan visi dan misinya. 

Juru bicara AMAN, Yeni Rahman menyebut, perlu ada perubahan durasi debat. Menurutnya, durasi yang diberikan pada debat pertama terlalu singkat.

“Durasi waktu yang digunakan (paslon) itu sedikit. Itu, kan, tidak masuk akal, (penyampaian) visi misi hanya 2 menit.

Seharusnya visi misi itu bisa sampai 5 menit,” ujar Yeni Rahman, beberapa waktu lalu.

Yeni mengatakan, debat bukan sekadar seremoni, melainkan momen penting bagi para paslon untuk menjelaskan visi misi mereka secara mendalam agar dapat dipahami masyarakat.

Selain itu, dia juga mengkritisi waktu sesi tanya jawab yang dianggapnya kurang memadai.

“Jangan kita selalu dibilang dibatasi oleh waktu. Biarkan semua paslon itu menjabarkan semua visi misinya. Pertanyaan (sesi tanya jawab) juga itu terlalu sedikit waktunya. Ini sebenarnya mau debat atau apa? Atau hanya mau menggugurkan (pelaksanaan) saja debat itu?” ketusnya.

“Jadi, harusnya debat itu betul-betul niat kita supaya isi dari perdebatan itu bisa dipahami oleh masyarakat. Paslon harusnya diberikan ruang untuk itu. Jangan kesannya kayak diburu-buru dengan waktu. Walaupun juga kita tidak bilang 1 pertanyaan sampai 30 menit, tidak mungkin-lah. Minimal 5 menit-lah,” sambungnya.

Anggota DPRD Sulsel ini juga menyarankan agar panelis diberi peran langsung untuk mengajukan pertanyaan.

Menurutnya, memang ada pembawa acara atau master of ceremony (MC), tetapi debat akan lebih hidup dengan keterlibatan langsung panelis.

“Sekiranya memungkinkan, lebih bagus itu panelis langsung bertanya (ke paslon). Tidak usah itu MC yang baca soal. Terus panelis sebenarnya untuk apa datang di situ (lokasi debat)? Lebih bagus, kan, dia langsung bertanya,” tuturnya.

“Jadi, pertanyaannya itu spontan walaupun memang sudah dipersiapkan dari rumah. Jadi, kesannya betul-betul itu pertanyaannya natural. Bisa lebih detail lagi dia menggali,” lanjutnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved