Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pria di Maros Hilang Misterius

Tak Tahan Ditagih Utang, Penjual Sate di Maros Bunuh Penagih Koperasi Asal Medan

Karena kesal ditagih utang, penjual sate di Maros tega bunuh penagih kredit koperasi. Korban ditemukan dua hari setelah dibuang ke sungai.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun-timur.com/nurul hidayah
Kapolres Maros AKBP Douglas Mahendrajaya dan Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Aditya Pandu, dalam konferensi pers pengungkapan tindak pembunuhan pegawai kredit koperasi di Mapolres Maros, Selasa (12/11/2024). 

Samsul mengungkapkan bahwa ia sangat sakit hati karena korban sering berkata kasar saat menagih utang. 

Jasad penagih kredit koperasi ATR yang ditemukan di tepi sungai Maros tengah menjalani visum di RSUD dr La Palaloi untuk memastikan penyebab kematiannya, Senin (11/11/2024).
Jasad penagih kredit koperasi ATR yang ditemukan di tepi sungai Maros tengah menjalani visum di RSUD dr La Palaloi untuk memastikan penyebab kematiannya, Senin (11/11/2024). (IST)

"Bukan cuma satu kali, setiap kali menagih, korban selalu berkata kasar kepada saya," aku Samsul.

Ia juga menjelaskan bahwa utang sebesar Rp6 juta itu diangsur sebanyak 30 kali, dengan pembayaran harian sebesar Rp240 ribu. 

"Utang saya itu sisa empat kali bayar, Rp240 ribu saya bayar per hari," tambahnya.

Atas perbuatannya, Samsul Arifin dijerat dengan Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Anak yang Mengakibatkan Kematian, sesuai Pasal 80 Ayat (3) Jo Pasal 76C UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Sebelumnya,  ATR (17), pemuda yang ditemukan meninggal di Dusun Banyo, Desa Bonto Tallasa, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, rupanya baru sebulan bekerja sebagai penagih kredit koperasi.

Hal ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Aditya Pandu, Senin (11/11/2024).

“Aslinya ATR adalah orang Medan. Dia baru sebulan di Maros,” ujarnya.

Ia mengatakan, jenazah ATR saat ini masih berada di RSUD dr La Palaloi untuk keperluan visum. Visum ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya tanda kekerasan pada tubuh korban.

Pandu mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian korban.

“Saat ini masih kami cek, masih menunggu hasil visum luar, apakah ada tanda kekerasan atau tidak,” ujarnya.

Mantan Kasat Reskrim Polres Wajo ini menambahkan, pemeriksaan sejumlah saksi pun tengah dilakukan untuk mengetahui jejak kematian korban.

“Kami tengah memeriksa sejumlah saksi dari pihak keluarga dan masyarakat setempat,” sebutnya.

Selain saksi, juga dilakukan pemeriksaan terhadap kamera pengawas atau CCTV di sepanjang jalan yang dilintasi korban.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved