Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok 2 Alumni Akpol Sandang Jenderal Bintang 4 Samai Pangkat Kapolri

Sosok dua alumni Akademi Kepolisian meraih pangkat jenderal bintang 4 meski tidak pernah menjabat Kapolri

Editor: Ari Maryadi
Tribunnews.com
Jenderal Budi Gunawan dan Jenderal Agus Andrianto. 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Sosok dua alumni Akademi Kepolisian meraih pangkat jenderal bintang 4 meski tidak pernah menjabat Kapolri.

Keduanya yakni Jenderal Budi Gunawan dan Jenderal Agus Andrianto.

Budi Gunawan meraih pangkat jenderal penuh ketika menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Ia lulusan Akademi Kepolisian 1983.

Sementara itu Agus Andrianto meraih pangkat bintang empat di pemerintahan.

Agus Andrianto menjabat Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan di kabinet Prabowo Subianto.

Keduanya sama-sama pernah menjabat wakapolri di era berbeda.

Kini Jenderal Budi Gunawan dan Jenderal Agus Andrianto sama-sama menjabat menteri di kabinet Prabowo Subianto.

Kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi untuk Agus tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 106/POLRI/ TAHUN 2024 tentang Kenaikan Pangkat Kehormatan Dalam Golongan Perwira Tinggi.

Istri Agus, Evi Celiyanti pun mem-posting video di akunnya di Instagram @viigus, Selasa (12/11/2024), untuk membagikan kabar bahagia ini.

Dalam video tersebut, Evi membuka amplop putih berisi SK kenaikan pangkat sang suami tercinta menjadi jenderal.

"Alhamdulillah berbagi Kebahagiaan Papi Agus mendapatkan Pangkat Kehormatan , Kenaikan Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi Menjadi JENDERAL POLISI (Purn) Agus Andrianto S.H.,M.H Ada rasa Bangga & Terharu Sudah 32 Tahun menjadi Ibu Bhayangkari & Mendampingi Papi Agus Sampai Pangkat Tertinggi Di Polri .. Alhamdulillah 

Semoga Papi Agus diberi Kesehatan, Kesuksesan Barokah & Selalu dalam Lindungan Allah SWT Aamin Amin YRA," demikian ditulis Evi di akunnya.

Evi mengaku membuka amplop berlogo Pancasila dari Presiden Prabowo dengan rasa haru bercampur deg-degan.

Saat dibuka, isinya adalah SK yang dibungkus map putih.

Berikut salinan isi SK.

"Menimbang: dst.
Mengingat: dst.

MEMUTUSKAN

Menetapkan: dst.

Kesatu: Menaikkan pangkat satu tingkat lebih tinggi purnawirawan Kepolisian Negara Republik Indonesia atas nama Komisaris Jenderal (Purn) Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H. NRP 67020345 menjadi Jenderal Polisi Kehormatan, terhitung mulai tanggal ditetapkannya keputusan Presiden RI ini.

Kedua: Keputusan Presiden RI ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan: dst.

PETIKAN: Keputusan Presiden ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 5 November 2024

Presiden Republik Indonesia,

ttd.

Prabowo Subianto

Untuk petikan yang sah

Kementerian Sekretariat Negara RI

Sekretaris Militer Presiden

ttd.

Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A."

Agus merupakan alumnus Akabri (kini Akpol) 1989.

Dia satu-satunya alumnus tahun 1989 berpangkat jenderal bintang 4.

Dia seangkatan dengan Irwasum Polri Komjen Ahmad Dofiri dan Irjen Kementerian Pertanian RI Komjen Setyo Budiyanto.

Berikut profil keduanya

1 Agus Andrianto

Agus Andrianto (lahir 16 Februari 1967) adalah politikus dan purnawirawan perwira tinggi Polri yang saat ini menjabat sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Indonesia, sejak 21 Oktober 2024 di bawah pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Agus, lulusan Akpol 1989 ini berpengalaman dalam bidang reserse.

Jabatan terakhir jenderal bintang empat ini adalah Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.

2. Budi Gunawan

Budi Gunawan (lahir 11 Desember 1959) adalah seorang tokoh kepolisian dan intelijen Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia.

Pada 5 November 2024 Budi Gunawan juga diangkat oleh Presiden Prabowo menjadi Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).[1] Budi Gunawan juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar e-Sports Indonesia (PB ESI). 

Sebelum memimpin Kemenko Polkam, ia dikenal sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di era Presiden Joko Widodo.

Ia adalah unsur polisi kedua setelah Sutanto yang memimpin BIN dan unsur polisi petama yang memimpin Kemenko Polkam.

Budi Gunawan lahir pada tanggal 11 Desember 1959 di Surakarta, Jawa Tengah.

Karier

Perjalanan karier Budi Gunawan dimulai ketika ia lulus dari Akademi Kepolisian pada tahun 1983.[2] Ia dikenal berprestasi baik dalam pendidikan pengembangan Polri maupun pendidikan umum.

Ia berhasil menjadi lulusan terbaik di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri/Sespimpol (1988) dan Lembaga Ketahanan Nasional/Lemhannas (2005).

Program prestisius ini turut mengasah kemampuannya dalam bidang penegakan hukum dan keamanan nasional.

Selain itu, ia berhasil meraih predikat Summa Cum Laude dalam program doktor ilmu hukum di Universitas Trisakti.

Komitmen terhadap pendidikan dan keunggulan akademik ini menjadi landasan karier dan metode pendekatan yang digunakan Budi Gunawan dalam setiap kebijakan yang dibuatnya.

Karier Kepolisian

Sebagai seorang perwira Polri, Budi Gunawan memegang berbagai posisi penting, di antaranya: Karobinkar SSDM, Kaselapa Lemdiklat, Kapolda Jambi, Kadiv Binkum, Kadiv Propam, Kapolda Bali, dan Kalemdiklat.

Sebagai pengakuan atas kontribusinya, ia diangkat menjadi Wakil Kapolri.

Kepemimpinan dan keahlian Budi Gunawan di kepolisian tidak luput dari perhatian.

Ia dinobatkan sebagai jenderal termuda dan berprestasi di Polri, dan pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, ia menjabat sebagai Ajudan Wakil Presiden (1999-2000) dan Presiden Republik Indonesia (2000-2004).

Pengangkatan sebagai Kepala BIN

Pada tahun 2015, Presiden Joko Widodo mencalonkan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri.[5] Namun, pencalonannya mendapat tantangan hukum yang signifikan, ia menghadapi tuduhan kepemilikan 'rekening gendut' dan dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Meski demikian, ia terbukti tidak bersalah dan memenangkan sidang praperadilan.

Akhirnya pada 9 September 2016, Presiden Joko Widodo menunjuk Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), menjadikannya perwira polisi kedua yang menduduki jabatan tersebut, setelah Jenderal Polisi Sutanto.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved