Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Bone

Akademisi: Paslon 01 dan 02 Unggul di Debat Kedua Pilkada Bone, Paslon 03 Kurang Kuasai Materi

Akademisi IAIN Bone menilai Paslon 01 dan 02 unggul di debat kedua Pilkada Bone. Paslon 03 dinilai kurang menguasai materi dan melenceng.

Penulis: Wahdaniar | Editor: Sukmawati Ibrahim
dok pribadi
Akademisi IAIN Bone, Dr Qudratullah, menilai Paslon 01 dan 02 unggul dalam debat kedua Pilkada Bone, sementara Paslon 03 dinilai kurang penguasaan materi.  

TRIBUNBONE.COM, BONE – Debat kedua pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bone telah digelar di Hotel Novena, Jalan Jendral Ahmad Yani, Kecamatan Tanete Riattang Barat, pada Senin (11/11/2024) malam. 


Debat ini mempertemukan tiga pasangan calon, yakni Paslon nomor urut 01 Andi Rio Idris Padjalangi-Amir Mahmud, Paslon nomor urut 02 Andi Islamuddin-Andi Irwandi Natsir, dan Paslon nomor urut 03 Andi Asman Sulaiman-Andi Akmal Pasluddin.


Debat kali ini mengangkat tema "Menuntaskan Persoalan Daerah sebagai Upaya Memajukan Daerah dengan Pelaksanaan Program Pembangunan yang Terintegrasi," dengan beberapa subtema, antara lain: politik, hukum dan HAM, pengelolaan pemerintah dan keuangan daerah, bonus demografi, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, serta berbagai isu lainnya terkait pembangunan daerah.


Menanggapi jalannya debat tersebut, akademisi dari IAIN Bone, Dr. Qudratullah, saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Selasa (12/11/2024), menyatakan bahwa Paslon 01 dan 02 menunjukkan penguasaan materi yang lebih baik. 


"Kalau untuk yang unggul dalam penguasaan materi, itu Paslon 01 dan 02. Tapi, jika dilihat dari taktik penyerangan, Paslon 02 cenderung lebih aktif menyerang Paslon 03," ujarnya.


Sementara itu, Dr Qudratullah menilai Paslon 03 kurang menguasai materi yang dibahas. 


Menurutnya, Paslon 03 seringkali melenceng dari pertanyaan yang diberikan oleh panelis.


 "Paslon 03 terkadang tidak langsung menanggapi pertanyaan, malah lebih banyak memaparkan program-program mereka," jelasnya.


Selain itu, Dr. Qudratullah juga menyampaikan bahwa selama debat, semua Paslon kurang menegaskan pentingnya pemberdayaan perempuan dengan contoh konkret. 


"Setiap Paslon hanya memberikan pernyataan umum, seperti kesejahteraan bagi perempuan, namun tidak ada contoh nyata. 


Misalnya, ada perempuan dari Bone yang sukses dan akan diberikan kesempatan lebih untuk maju," ujarnya.


Menurutnya, pemberdayaan UMKM yang melibatkan perempuan juga kurang dijelaskan dengan rinci. 


"Padahal masyarakat butuh contoh nyata, seperti bagaimana perempuan yang menjadi pemilik UMKM bisa mendapatkan perhatian lebih," tegasnya.


Lebih lanjut, Qudratullah juga mengkritik kurangnya penjelasan mengenai beasiswa yang ditawarkan oleh Paslon. 


"Masyarakat perlu tahu, misalnya beasiswa untuk anak sekolah atau beasiswa non-akademik, agar lebih jelas dan tidak menimbulkan kebingungan," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved