Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pendukung Yusuf-Tenri Liwang di Enrekang Dikeroyok saat Lewat Depan Posko Mitra Fachruddin-Mahmuddin

Saat dirinya melewati posko itu dengan sepeda motor, beberapa pemuda meneriakinya dengan kata kasar dan rasis.

Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Hasriyani Latif
Shutterstock
Ilustrasi pengeroyokan - Pendukung Calon Bupati dan Wakil Bupati Enrekang Yusuf Ritangnga-Andi Tenri Liwang (Kawan Kita) bernama Ikhsan ngaku dikeroyok paslon lain. 

Rumah pendukung calon Bupati dan Wakil Bupati Barru, Sulawesi Selatan, Andi Ina Kartika - Abustan dipindahkan paksa.

Pasalnya, pemilik lahan yang ditempati rumah pendukung Andi Ina, ternyata milik loyalis paslon nomor 2, Ulfa Nurul Huda-Mudassir Hasri Gani.

Pemilik dua rumah panggung di Dusun Lojie, Desa Bojo, Kecamatan Malusetasi itu hanya bisa pasrah.

Rumahnya dipindahkan Jumat (1/11/2024).

Pemilik rumah, Norma menjelaskan awal mula konflik tersebut.

Berawal saat pemilik lahan, Santi melihat baliho paslon nomor 3, Andi Ina-Abustan di tempel di dinding rumah bagian depan, Norma.

"Sehingga Santi menghampiri rumah saya. Sudah dua kali Santi ke rumah saya," ujarnya saat ditemui Tribun-Timur.com.

"Tapi tidak ada saya waktu Santi datang pertama kalinya. Kedua kalinya Santi ketemu dengan sepupu saya dan meminta untuk mencopot baliho nomor 3 yang ditempel di rumahnya," kata Norma.

"Karena Santi mendukung nomor 2, Ulfa Nurul Huda-Mudassir Hasri Gani, sementara kami di nomor 3" bebernya.

Setelah itu, Norma mengaku mendapat telepon dari Santi dan menyinggung terkait tanah yang ditempati rumahnya.

"Sehingga saya langsung cari tukang untuk memindahkan rumahku," tandasnya.

Suasana gotong royong pemindahan rumah di Lojie, Desa Bojo, Kecamatan Malusetasi, Kabupaten Barru, Sulsel, Jumat (1/11/2024).
Suasana gotong royong pemindahan rumah di Lojie, Desa Bojo, Kecamatan Malusetasi, Kabupaten Barru, Sulsel, Jumat (1/11/2024). (Tribun-timur.com)

Norma tersinggung dengan ucapan Santi.

Terutama ucapannya bahwa itu yang besar balihonya bisa memang dipindah rumahnya.

"Beda dengan rumah yang sebelahnya, kecil saja balihonya bisa dibuka saja," tambahnya.

"Cuma karena kami berkeluarga, sehingga kami memilih untuk sama-sama pindah dan tidak mungkin satu rumah saja yang pindah pasti kita sama-sama pindah rumah," ungkapnya.

"Tanpa disuruh pindah, dari awal saya memang mau pindah karena sudah ada tanahku sendiri," tutupnya.

Kedua rumah panggung tersebut dipindahkan secara gotong royong bersama warga setempat dan bersama ratusan pendukung paslon nomor 3.

Rumah tersebut dipindah ke tanah pribadinya masing-masing yang lokasinya hanya berjarak sekitar 100 meter.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved