Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Makassar 2024

Eks Golkar Dukung Andi Seto, Mayoritas Pemilih Nasdem Pilih Appi dan Indira di Pilwali Makassar

Saling silang dukungan pemilih partai ke paslon di Pilwali Makassar 2024 tergambar lewat survei yang dirilis Celebes Research Center di Oktober.

Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Empat Pasangan Calon yang bertarung di Pilwali Makassar 2024. Survei terbaru Appi-Aliyah paslon nomor urut 1 unggul dari pesaingnya. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Partai politik secara sah menjadi pengusung pasangan calon di Pemilihan wali kota dan wakil wali kota (Pilwali) Makassar 2024, tapi simpatisan dan pemilih parpol cair menentukan kandidat yang didukung.

Hal ini terlihat jelang masa pencoblosan di Pilwali Makassar 2024 ini.

Kubu paslon nomor urut 2 di Pilwali Makassar Andi Seto dan Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati) misalnya, mendapat dukungan dari eks kader Golkar yang menamai dirinya Golkar Lama (Golla).

Pada Pilwali Makassar 2024 ini Golkar mengusung paslon nomor urut 1 Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah) yang juga memiliki tagline MULIA.

Appi sendiri merupakan Ketua Golkar Makassar.

Di sisi lain, Appi-Aliyah mendapatkan dukungan dari pemilih partai Nasdem dan PAN maupun Gerindra.

Diketahui, Nasdem dan Gerindra hingga PAN merupakan partai pengusung Andi Seto dan Rezki Mulfiati di Pilwali Makassar 2024.

Tak hanya itu, Appi-Aliyah juga mendapat dukungan mayoritas dari pemilih PKS yang dimana diketahui PKS pengusung satu-satunya paslon nomor urut 4 Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (AMAN).

Selain itu, pemilih PPP juga mayoritas memilih Appi-Aliyah di Pilwali Makassar 2024.

Adapun PPP di Pilwali Makassar 2024 ini mengusung paslon nomor urut 3 Indira Yusuf Ismail dan Ilham Fauzi (INIMI).

Tapi, paslon INIMI juga mendapat dukungan dari pemilih Partai Nasdem.

Saling silang dukungan pemilih partai ke paslon di Pilwali Makassar 2024 tergambar lewat survei yang dirilis Celebes Research Center (CRC) pada awal Oktober 2024.

Gambaran Elektabilitas Paslon di Pilwali Makassar 2024 Versi CRC

Lembaga Celebes Research Center (CRC) baru saja mengungkap hasil survei terbaru mengenai Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar 2024. 

Hasilnya menunjukkan pasangan Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah) alias MULIA unggul signifikan dengan dukungan sebesar 44,75 persen.

Dalam survei ini, pasangan Indira Jusuf Ismail dan Ilham Ari Fauzi Amir (INIMI) berada di posisi kedua dengan dukungan 28,00 persen.

Diikuti oleh Andi Seto Gadhista Asapa dan Rezki Mufliati Lutfi (SEHATI) yang mendapatkan 18,75 persen. 

Sementara itu, pasangan Amri Arsyid dan Abdul Rahman Bando (AMAN) menempati posisi terakhir dengan hanya 4,00 persen.

Direktur CRC, Imam Soeyoeti menjelaskan bahwa dukungan untuk Appi-Aliyah tidak hanya berasal dari partai pengusungnya, tetapi juga dari pemilih partai lain. 

Misalnya, para pemilih dari PKS, PPP, dan PAN juga menunjukkan dukungan signifikan terhadap pasangan ini.

Sementara parpol pengusung, Appi-Aliyah mendapatkan dukungan 72,5 persen dari pemilih Partai Golkar dan 100 persen dari Hanura. 

"Ini menunjukkan bahwa Appi-Aliyah memiliki daya tarik luas di kalangan pemilih, termasuk dari partai yang bukan merupakan pengusung resmi," kata Imam, Selasa (29/10/2024).

Sementara itu, pemilih Partai Demokrat terbelah dengan dukungan masing-masing 42,1 persen untuk MULIA dan INIMI. 

Secara keseluruhan, survei ini menegaskan posisi kuat Appi-Aliyah dalam persaingan calon pemimpin Kota Makassar.

Imam Soeyoeti, mengungkapkan bahwa survei dilakukan pada 2-4 Oktober 2024. 

Menggunakan metode Multistage Random Sampling, survei ini melibatkan 400 responden dari 15 kecamatan di Kota Makassar.

"Survei dipilih secara acak dengan margin of error sebesar 4,85 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," kata Imam Soeyoeti.

Selain hasil elektabilitas kandidat, CRC juga melaporkan bahwa 18,75 persen responden menandai atau mencoblos di luar kotak pasangan calon yang ada.

Sementara 4,25 persen lainnya belum menentukan pilihan.

Imam melanjutkan, proses survei dilakukan secara tatap muka dengan pewawancara yang telah dilatih. 

Hal ini guna memastikan akurasi data, CRC juga melakukan quality control melalui spot check secara acak pada 20 persen dari total sampel, yang dikonfirmasi langsung oleh supervisor di lapangan. 

Menurut Imam, tidak ditemukan kesalahan berarti dalam quality control tersebut, memastikan validitas hasil survei.

Terkait metodologi, survei menggunakan simulasi surat suara berdasarkan nomor urut pasangan dari KPU.

"Seluruh responden diminta untuk menentukan pilihan pasangan calon wali kota Makassar menggunakan simulasi surat suara," tandasnya.

Sebaran Elektabilitas Paslon berdasarkan pemilih partai politik

Berikut adalah tingkat elektabilitas pasangan calon dan dukungan yang diterima dari berbagai partai politik:

1. Munafri Arifuddin - Aliyah Mustika Ilham - 44,75 persen 

  • Nasdem: 32,8 persen 
  • Golkar: 72,5 persen 
  • Gerindra: 35,3 persen 
  • PDI P: 38,2 persen
  • PKS: 44,0 persen
  • Demokrat: 42,1 persen
  • PKB: 23,5 persen
  • PPP: 50,0 persen
  • PAN: 45,4 persen
  • Hanura: 100,0 persen
  • Perindo: 0,0 persen
  • PSI: 0,0 persen
  • Garuda: 0,0 persen
  • Partai Gelora: 100,0 persen
  • PBB: 0,0 persen
  • PKN: 0,0 persen
  • Partai Buruh: 0,0 persen
  • Ummat: 0,0 persen

2. Andi Seto Gadhista Asapa - Rezki Mufliati Lutfi - 18,75 persen

  • Nasdem: 29,7 persen
  • Golkar: 7,8 persen
  • Gerindra: 43,1 persen
  • PDI P: 14,7 persen
  • PKS: 4,0 persen
  • Demokrat: 10,5 persen
  • PKB: 11,8 persen
  • PPP: 12,5 persen
  • PAN: 27,3 persen
  • Hanura: 0,0 persen
  • Perindo: 0,0 persen
  • PSI: 0,0 persen
  • Garuda: 0,0 persen
  • Partai Gelora: 0,0 persen
  • PBB: 0,0 persen
  • PKN: 0,0 persen
  • Partai Buruh: 0,0 persen
  • Ummat: 0,0 persen

3. Indira Yusuf Ismail - Ilham Fauzi Ari - 28,00 persen

  • Nasdem: 34,4 persen
  • Golkar: 17,6 persen
  • Gerindra: 17,6 persen
  • PDI P: 44,1 persen
  • PKS: 10,0 persen
  • Demokrat: 42,1 persen
  • PKB: 41,2 persen
  • PPP: 25,0 persen
  • PAN: 27,3 persen
  • Hanura: 0,0 persen
  • Perindo: 0,0 persen
  • PSI: 0,0 persen
  • Garuda: 0,0 persen
  • Partai Gelora: 0,0 persen
  • PBB: 0,0 persen
  • PKN: 0,0 persen
  • Partai Buruh: 0,0 persen
  • Ummat: 0,0 persen

4. Amri Arsyid - Abdul Rahman Bando - 4,00 persen

  • Nasdem: 1,6 persen
  • Golkar: 2,0 persen
  • Gerindra: 3,9 persen
  • PDI P: 0,0 persen
  • PKS: 12,0 persen
  • Demokrat: 5,3 persen
  • PKB: 17,6 persen
  • PPP: 6,3 persen
  • PAN: 0,0 persen
  • Hanura: 0,0 persen
  • Perindo: 0,0 persen
  • PSI: 0,0 persen
  • Garuda: 0,0 persen
  • Partai Gelora: 0,0 persen
  • PBB: 0,0 persen
  • PKN: 0,0 persen
  • Partai Buruh: 0,0 persen
  • Ummat: 0,0 persen

Golkar Lama Merapat ke Andi Seto

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Makassar semakin memanas.

Manuver politik mulai terasa.

Baru-baru ini relawan Golkar Lama (Golla) merapat mendukung pasang calon Wali Kota Makassar Andi Seto dan calon Wakil Wali Kota Makassar Rezki Mulfiati.

Tentu manuver politik ini menguntungkan kubu pasangan dengan akronim Sehati.

Dan kerugian bagi kubu kandidat Golkar.

Golla adalah pentolan Golkar yang kini tidak masuk dalam struktur pengurus Beringin Rindang tersebut.

Walaupun begitu, Golla tetap memiliki basis nyata di akar rumput.

Penggerak Golla Mantan Ketua DPD Golkar Makassar Faruk M Beta. Kemudian para mantan pengurus Golkar level kecamatan dan kelurahan.

Pengamat Politik Unhas, Andi Ali Armunanto mengatakan manuver dari Golla menguntungkan pasangan Sehati.

Pasalnya, Golla bukah hanya komunitas melainkan wadah bagi pentolan Golkar.

Poin plusnya Golla memiliki basis suara di akar rumput. 

"Orang yang pindah ini bukan membawa dirinya tapi membawa basis, tentu ini akan memberikan dampak positif pada potensi elektoral Seto-Rezki," katanya kepada tribun timur, Minggu (3/11/2024).

Andi Anto sapaan akrabnya, menilai adanya perbedaan politik di Golkar menguntungkan kandidat lain.

Manuver di akar rumput memiliki efek yang lebih besar pada elektabilitas calon.

Efek yang lain dapat menimbulkan keraguan di antara simpatisan Golkar.

Keraguan ini yang dimanfaatkan Sehati yang masif melakukan sosialisasi.

Adanya potensi munculnya kebingungan di kalangan pemilih yang merupakan kader atau simpatisan Partai Golkar

"Ini bisa berdampak negatif pada elektabilitas Paslon Mulia," terang Dosen Fisipol Unhas itu.

Basis dan tim Sehati kian percaya diri.

Karena pendukung lawan pun berbalik dan menyatu dengan Andi Seto-Rezki.

Selain itu, tingkat elektabilitas pasangan Sehati semakin mengejar Paslon lainnya.

Masuknya Golla bisa menyebabkan efek domino pada dua kubu sekaligus.

Poin plus untuk Sehati karena mendapatkan dukungan dari kader lawannya.

Efek ini bisa menjalar sampai pada basis yang berpotensi mengalihkan pilihannya ke Andi Seto-Rezki.

Pemilih Golkar notabene usia 40 tahun ke atas.

Ditambah Andi Seto-Rezki kian masif berdialog dan sosialisasi.

Hal itu memperkuat citra Sehati sebagai pemimpin yang mengayomi masyarakat.

"Kondisi ini bisa meningkatkan efek confidence pada paslon Andi Seto. Dalam artian, partai utama lawan pun itu berbalik mendukung Seto-Rezki," bebernya.

Sebelumnya, Relawan Golkar Lama (Golla) mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Seto-Rezki pada akhir bulan lalu.

Relawan Golla ini dominan para mantan pimpinan kecamatan Golkar Makassar.

Yaitu Fauzan Wahab (Tamalate), Anas Saini (Biringkanaya), Andi Besse Ferial (Manggala), Misbahuddin (Tamalanrea), Andi Ina Parenrengi (Ujung Pandang), Sarifuddin Karlo (Makassar), dan Nena Hasmar (Tallo).(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved