Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Stadion Sudiang

Pemkot Makassar Sia-sia Anggarkan Proyek Jalan? Nasib Stadion Sudiang Calon Markas PSM Tak Jelas

Karena tak ada kejelasan pembangunan Stadion Sudiang, otomatis anggaran yang telah disiapkan Pemkot akan menjadi Silpa. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
Tribun Timur
Ilustrasi Stadion Sudiang - Nasib Stadion Sudiang calon markas PSM Makassar tak jelas. Proyek ini tak masuk dalam rencana program Kementerian PU. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar membuktikan komitmennya untuk menyokong kehadiran stadion di Kota Makassar

Pemkot Makassar dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2024 telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp100 miliar. 

Anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun akses jalan menuju stadion yang direncanakan berdiri di kawasan GOR Sudiang. 

Hanya saja niat Pemkot Makassar terhambat.

Pasalnya, stadion calon markas PSM Makassar itu tak masuk dalam rencana program Kementerian PU.

Padahal sebelumnya, stadion ini direncanakan jadi proyek nasional.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Andi Zulkifli Nanda mengatakan anggaran pembangunan infrastruktur jalan menuju stadion tak bisa digunakan sepanjang tidak ada kejelasan dari Pemprov Sulsel dan pemerintah pusat. 

"Kalau misalnya belum ada kejelasan kita tidak gunakan, jadi menunggu saja, kita tetap standby-kan (anggaran), jangan sampai kita tidak anggarkan ternyata ada kejelasan di belakang, nanti kita yang disalahkan," ucap Zulkifli Nanda di konfirmasi via telepon, Selasa (5/11/2024).

Sesuai kesepakatan awal kata Zulkifli, stadion tersebut akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemerintah Provinsi Sulsel menyiapkan lahan, sementara Pemkot memberi support dalam bentuk infrastruktur jalan. 

Baca juga: Nasib Stadion Sudiang Makassar Tak Masuk Prioritas KemenPU, Zudan: Kita Kejar, Ini Janji Presiden

"Sesuai dengan kesepakatan itu kita sudah masukkan dan menganggarkan, kalaupun misalnya dikemudian hari PUPR tidak jadi, itu kan bukan kewenangan kita," ujar Zulkifli. 

Padahal, perencanaan pembangunan jalan tersebut sudah rampung.

Pemkot Makassar melalui Dinas Pekerjaan Umum telah melakukan survei dan menentukan titik-titik mana yang akan disentuh. 

Karena tak ada kejelasan pembangunan stadion, otomatis anggaran yang telah disiapkan Pemkot akan menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa). 

Keseriusan Pemkot Makassar untuk mendukung proyek ini juga dibuktikan dalam APBD Pokok 2025.

Dalam racangan APBD Pokok 2025 yang telah disetor di DPRD Makassar, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPI) juga menyelipkan anggaruan untuk jalan stadion. 

Hanya saja, Pemkot Makassar dan DPRD akan membahas kembali alokasi tersebut sebelum APBD 2025 disahkan.

Ia juga minta Dinas PU untuk berkoordinasi dengan Pemprov Sulsel mengenai nasib pembangunan stadion tersebut. 

"Nanti Dinas PU berkoordinasi dengan pemprov menenai perkembangannya bagaimana. Ini harus ada pernyataan tertulis dari kementerian PUPR atau dari provinsi bahwa ini tidak bisa dilaksanakan untuk tahun depan," tegasnya. 

Dinas PU Rencana Bangun Jalan Sepanjang 1,2 km

Sebelumnya diberitakan, Plt Kepala Bidang Jalan dan Jembatan (BJJ) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar Andi Harsono mengatakan, detail enginering design (DED) pembangunan jalan tersebut sudah berjalan. 

Titik pembangunan jalan yang akan dikerjakan dimulai dari samping RS Pertamina, Jl Pajjaiang, Kelurahan Sudiang Kecamatan Biringkanaya. 

Rintisan jalan tersebut akan dibangun sepanjang 1,2 km. 

"Penentuan titiknya di samping RS Pertamina lurus sampai masuk ke dalam (menuju stadion)," ucap Andi Harsono kepada Tribun-Timur.com, Senin (8/7/2024). 

Kondisi lahan tersebut berupa tanah, sehingga butuh penimbunan untuk membuka jalan baru menuju stadion. 

Pihaknya juga sedang mengkalkulasi kebutuhan teknis terkait material yang dibutuhkan. 

Adapun pembangunan jalan ini juga akan dilengkapi dengan pedestrian, drainase, median jalan, hingga elektrikal dengan total estimasi anggaran Rp200 miliar. 

"Sementara kita kaji terus, review perencanaan mana-mana yang masuk dan kretaria apa yang bisa dipasangi. Kita olah mulai dari penimbunannya, bisa dapat berapa truck satu hari, sampai dapat penimbunan sekitar 1,2 km," paparnya. 

Hanya saja, lahan tersebut milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. 

Pemkot Makassar mesti menunggu penyerahan atau hibah lahan sebelum memulai pengerjaan jalan. 

"Lahan disitu didalamnya milik provinsi, jadi kita tunggu pemprov untuk menyerahkan hibah lengkap dengan prosedur baru kita action," ujarnya.(*) 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved