Aipda Wibowo Hasyim Pelapor Guru Supriyani Dalam Masalah Besar, Terbongkar Fakta Baru di Persidangan
Andri menyebut dugaan rekayasa itu terindikasi lewat pengambilan barang bukti berupa visum korban.
"Kami juga menilai dokter ini tidak kompeten menilai luka, karena dokter umum, bukan dokter forensik."
"Karena untuk menyimpulkan luka ini ditimbulkan karena apa, harusnya dokter forensik," kata dia.
Karena itu, Andri mengatakan pihaknya bakal menghadirkan dokter forensik untuk memastikan penyebab luka korban.
"Kami menduga luka ini (korban) disebabkan penyebab lain," kata dia.
Singgung Keterangan Saksi Ahli
Dalam kesempatan yang sama saat sidang berlangsung pada Senin, Andri Darmawan menyebut keterangan yang disampaikan saksi ahli bisa menjadi indikasi adanya dugaan rekayasa dalam kasus Supriyani.
Hal ini merujuk pada pernyataan Reza Indragiri Amriel yang mengatakan kesaksian anak kerap kali diragukan.
Sebab, menurut Reza, anak bisa memberikan jawaban yang berubah sesuai dengan keinginan yang bertanya jika ia diberi pertanyaan sama terus-menerus.
"Keterangan anak harus hati-hati karena ia ragu dari kualitas keterangan anak karena banyaknya kelemahan dan kemudian anak itu sugestinya dia kelompok anak yang paling rentan dipengaruhi pihak lain untuk memberikan keterangan," urai Andri mengulangi penjelasan Reza.
"Apalagi ketika dia diberikan pertanyaan secara berulang-ulang maka dia akan berubah sesuai dengan keinginan yang bertanya," katanya.
Sebagai informasi, D sempat mengaku jatuh di sawah saat ditanya sang ibu mengenai luka yang ia derita.
Namun, setelah ayahnya menanyakan kembali perihal luka tersebut, D mengaku ia dipukul oleh Supriyani.
Diketahui, ini bukanlah kali pertama Andri menyampaikan adanya dugaan rekayasa dalam kasus kliennya.
Pada sidang lanjutan Supriyani yang digelar pada Rabu (30/10/2024), Andri juga telah membahasnya.
Dugaan itu muncul setelah kesaksian antara orang tua korban, Aipda WH dan NF, dengan seorang guru bernama Lilis, berbeda.
Sinergi Wujudkan Energi Berkeadilan, PLN dan Pemprov Sultra Gelar Diseminasi RUPTL 2025–2034 |
![]() |
---|
Profil Abdul Azis Bupati Kolaka Timur Sultra Ditangkap KPK, Putra Sulsel |
![]() |
---|
6 Bulan, BNNP Sultra Musnahkan 4 Kg Narkoba dan Tangkap 12 Pemakai |
![]() |
---|
Beras SPHP Oplosan Dijual Rp70 Ribu di Baubau Sultra |
![]() |
---|
11 Tim Sultra Siap Berlaga di PSM National Championship 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.