Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KGBN Pangkep

2 Guru dari KGBN Pangkep Sulawesi Selatan Pembicara Nasional Temu Pendidik Nusantara XI di Jakarta

keduanya menjadi pembicara di Puncak TPN XI memberikan pengalaman yang baru karena berbagi inspirasi dan solusi untuk sesama guru dari berbagai daera

|
Editor: AS Kambie
dok.tribun
Guru SMP Negeri 3 Segeri Kabupateng Pangkep Sulawesi Selatan, Mardani, mempresentasekan praktik cerdas di hadapan peserta Puncak Temu Pendidik Nusantara ke-11 atau TPN XI di Jakarta, Sabtu (2/11/2024). Guru Mardani menjelaskan topik Memantik Disiplin Murid dengan Bercerita. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dua guru dari Pangkep menjadi pembicara nasional pada Puncak Temu Pendidik Nusantara ke-11 atau  TPN XI di Jakarta, pekan pertama November 2024.

Keduanya tampil mempresentasekan praktik cerdas di hadapa peserta TPN XI, Sabtu (2/11/2024).

Keduanya adalah Mardani dan Andi Zupriaty

Guru Mardani mengabdi SMP 3 Segeri, Pangkep. Saat ini, Mardani menjabat Kepala SDN 12 Attangsalo, Kecamatan Ma’rang, Pangkep. 

Sedangkan Andi Zupriaty adalah Guru SMKN 7 Pangkep.

Andi Zupriaty dan Mardani dua dari 800-an guru berdaya yang ikut Misi Belajar di Yayasan Guru Belajar. 

Andi Zupriaty dan Mardani juga anggota Komunitas Guru Belajar Nusantara di Pangkep atau KGBN Pangkep.

Narasumber praktik cerdas dalam Puncak Temu Pendidik Nusantara ke-11 atau TPN XI di Jakarta, Sabtu (2/11/2024). Dua guru dari Pangkep, Sulawesi Selatan, Mardani dan Andi Zupriaty, tampil mengurai praktik cerdas di acara ini.
Narasumber praktik cerdas dalam Puncak Temu Pendidik Nusantara ke-11 atau TPN XI di Jakarta, Sabtu (2/11/2024). Dua guru dari Pangkep, Sulawesi Selatan, Mardani dan Andi Zupriaty, tampil mengurai praktik cerdas di acara ini. (dok.tribun)

Sebagai guru yang dikenal aktif dalam menerapkan inovasi pembelajaran bermakna, Guru Mardani dan Andi Zupriaty diundang ke panggung Puncak TPN XI dengan menyampaikan praktik baik di sekolah yang telah mereka lakukan.

Guru Mardani mengulas topik Memantik Disiplin Murid dengan Bercerita. Sementara Andi Zupriaty membawa praktik baik dengan topik Dari Guru Marah menjadi Guru Ramah.

Praktik baik tersebut berhasil menarik perhatian para peserta karena menyajikan solusi praktis bagi tantangan pendidikan yang dihadapi sehari-hari. 

Dalam kesempatan tersebut, Guru Mardani menyampaikan pentingnya memantik disiplin murid dengan memberikan ruang bagi murid memahami kondisinya dengan menceritakan pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan materi pelajaran.

Dengan demikian, murid merasa memiliki keadaan yang sama dengan guru mereka sehingga terbentuk kedekatan tersendiri dengan guru. 

“Hal itu membuat murid lebih nyaman dan aman mengikuti pelajaran yang dilaksanakan oleh guru,” jelas Mardani. 

Narasumber dan panitia praktik cerdas dalam Puncak Temu Pendidik Nusantara ke-11 atau TPN XI di Jakarta, Sabtu (2/11/2024). Dua guru dari Pangkep, Sulawesi Selatan, Mardani dan Andi Zupriaty, tampil mengurai praktik cerdas di acara ini.
Narasumber dan panitia praktik cerdas dalam Puncak Temu Pendidik Nusantara ke-11 atau TPN XI di Jakarta, Sabtu (2/11/2024). Dua guru dari Pangkep, Sulawesi Selatan, Mardani dan Andi Zupriaty, tampil mengurai praktik cerdas di acara ini. (dok.tribun)

Sedangkan Andi Zupriaty juga menyampaikan pentingnya memanusiakan hubungan dalam proses memahami murid agar bisa mendukung pembelajaran yang lebih bermakna, produktif dan terbuka. 

Pentingnya memahami murid ini menjadi hal mendasar untuk membangun percakapan positif sehingga guru mendesain pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid.

Guru Mardani dan Andi Zupriaty mengaku bangga bisa menjadi bagian dari tiga puluh pembicara Kelas Pendidik terpilih se-nusantara. 

Menurut keduanya, menjadi pembicara di Puncak TPN XI memberikan pengalaman yang baru karena berbagi inspirasi dan solusi untuk sesama guru dari berbagai daerah.

Harapan para peserta dari kelas pendidik dapat mengadaptasi praktek baik yang Guru Mardani dan Andi Zupriaty lakukan sehingga dapat lebih berdampak bagi murid.

Ketua Penyelenggara TPN XI, Maman Basyaiban, menyampaikan apresiasinya pada para guru yang berani mengambil tantangan untuk berbagi praktik baik di Kelas Pendidik.

“Keterlibatan aktif para guru dengan berbagi praktik baiknya ini tidak hanya memperkaya cara yang bisa digunakan guru lain, tapi juga menunjukkan bahwa ada urgensi untuk percaya suara guru bisa menjadi solusi terhadap tantangan pendidikan,” jelas Maman Basyaiban.

“Kami di TPN percaya bahwa guru layak menjadi pembicara, guru bisa belajar dari guru lainnya, suara guru tidak hanya didengarkan tapi juga dipercaya” tambahnya dengan nada optimistis.

Maman Basyaiban berharap budaya cara belajar dari sesama guru yang sudah ada sejak pertama kali TPN diadakan pada tahun 2014, terus berkembang dan mengakar dalam ekosistem pendidikan.(*)
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved