Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun UMKM

Intip Toko Aminah Akil Silk Milik Haji Saharuddin, Jual Kain Sutra Mulai Rp300 Ribu Per Meter

Di Kampung Sutera, masyarakat dan wisatawan dapat membeli serta menyaksikan proses produksi kain sutra secara langsung.

Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur/Jabal Qubais
Haji Saharuddin di Toko Aminah Akil Silk, Kampung Sutera Pakkanna. 

TRIBUN-TIMUR.COM, WAJO - Kabupaten Wajo terkenal sebagai daerah penghasil sutra terbesar di Sulawesi Selatan

Di Desa Pakkanna, Kecamatan Tanasitolo, terdapat Kampung Sutera, yang hampir seluruh warganya berprofesi sebagai penenun dan pedagang kain sutra. 

Lokasi ini berjarak sekitar 3 km dari Kota Sengkang, Ibu Kota Kabupaten Wajo, dan dapat diakses dengan mudah menggunakan kendaraan roda dua maupun empat.

Di Kampung Sutera, masyarakat dan wisatawan dapat membeli serta menyaksikan proses produksi kain sutra secara langsung. 

Beragam motif kain sutra tersedia, antara lain corak Balo Tettong (bergaris), Makkalu (melingkar), Mallo’bang (berkotak kosong), dan Balo Renni (berkotak kecil). 

Proses penenunan menggunakan alat tenun tradisional, yaitu Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).

Salah satu pelaku usaha terkemuka di Kampung Sutera adalah Haji Saharuddin, pemilik Toko Aminah Akil Silk.

Ia menjelaskan bahwa harga kain sutra di tokonya sangat terjangkau sesuai dengan kualitasnya. 

Baca juga: Kampung Sutera Pakkanna Wajo Sulsel, Dari Penenun Tradisional ke Pasar Modern

"Harga sutra dengan bahan dasar benang kokon dibanderol sebesar Rp300 - Rp400 ribu per meter. 

Sementara kain sutra berbahan dasar polyester seharga Rp50 ribu per meter. Kualitas kedua kain tersebut jelas berbeda," ungkap Saharuddin saat ditemui Tribun Timur.

Tips Membedakan Sutra Asli dan Palsu

Haji Saharuddin juga memberikan tips berharga untuk membedakan kain sutra asli dari kain non-sutra. 

"Jika kita membakar sehelai kain sutra asli, akan mengeluarkan aroma rambut atau bulu ayam. 

Sebaliknya, kain non-sutra jika dibakar akan berbau kertas," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa kain sutra kini juga bisa dibeli melalui berbagai platform media sosial dan toko online. 

Namun, Haji Saharuddin menyarankan agar pembeli datang langsung ke tokonya untuk memastikan keaslian produk. 

"Sudah banyak yang jual secara online, tetapi lebih baik beli langsung agar bisa melihat keasliannya," tuturnya.

Kain sutra dari Kampung Sutera Pakkanna ini tidak hanya dijual di daerah setempat, tetapi juga dikirim ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta, Bali, dan Sumatera. "Kami mengirimkan pesanan ke berbagai daerah tergantung permintaan," tambahnya.

Kain sutra di Kampung Sutera Pakkanna dibuat dengan berbagai jenis dan motif, seperti pakaian (baju pesta, sarung, dan selendang) serta produk lain seperti tas, dompet, dan dasi. 

Bagi Anda yang penasaran dengan keunikan Kampung Sutera Pakkanna, silakan berkunjung ke Kabupaten Wajo. (*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved