Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Sumpah Pemuda: Mati Atau Berdampak?

Cara memperingati hari Sumpah Pemuda juga khas dan beragam seperti misalkan pembuatan pamflet hingga sampai pada gerakan aksi massa

|
Editor: Sudirman
Ist
Andi Yahyatullah Muzakkir, Founder Anak Makassar Voice 

Oleh: Andi Yahyatullah Muzakkir
Founder Anak Makassar Voice

TRIBUN-TIMUR.COM - Patut diapresiasi pada tiap-tiap momentum sumpah pemuda, saya mengamati beragam elemen memberikan perhatian, ikut memperingati hari Sumpah Pemuda pada tiap tanggal 28 Oktober melalui platform media sosial masing-masing. 

Cara memperingati hari Sumpah Pemuda juga khas dan beragam seperti misalkan pembuatan pamflet hingga sampai pada gerakan aksi massa, tapi khusus untuk gerakan aksi massa tahun ini tak berwujud.

Ada apa yah ? Gerakan aksi massa yang biasa dimotori oleh Mahasiswa pada momentum Sumpah Pemuda ini tak terlihat taringnya. 

Akhirnya, saya memiliki beberapa konklusi sederhana bahwa mahasiswa yang juga tergolong sebagai pemuda sudah memiliki kesadaran secara kolektif.

Bahwa gerakan aksi massa kadang-kadang sudah tidak relevan untuk menjawab persoalan termasuk dalam memperingati suatu momentum tertentu seperti halnya Sumpah Pemuda

Padahal tahun-tahun sebelumnya satu hari sebelum tanggal 28 Oktober pamflet aksi massa sudah bersileweran di media sosial.

Artinya akan ada gerakan demonstrasi besar-besaran yang terkonsolidasi pada tanggal 28 Oktober, tapi saya melihat hari ini malah sebaliknya, tak ada aksi massa.

Masih mengamati sederhana, saya tentu mesti objektif bahwa kali saja ada cara baru dalam memperingati momentum Sumpah Pemuda, saya masih menanti-nanti.

Tentu sebagai mahasiswa, sebagai pemuda sudah sepatutnya memiliki banyak cara dalam hal menjaga spirit, peran serta tanggung jawab dalam berbangsa dan bernegara.

Paling tidak masih ada kesadaran kolektif untuk mengukuhkan sikap dan peran sebagai mahasiswa dan pemuda dalam tanggung jawab sosial.

Akan tetapi sebagai suatu tulisan, ungkapan diatas hanyalah bentuk keresahan sederhana secara subyektif terhadap lingkungan secara umum bahwa momentum sakral Sumpah Pemuda seperti hari ini harus diberi harga setinggi-tingginya melalui keterlibatan, peran serta tanggung jawab kita dalam kondisi berbangsa dan bernegara. Terkhusus, anak muda.

Antara lain, mengawali cuitan sederhana saya. Di atas tadi, saya melihat bahwa gerakan aksi massa atau demonstrasi adalah satu cara di antara beragam cara untuk mengukuhkan eksistensi, mengukuhkan peran, memperjuangkan ide dan gagasan dan yang paling penting ikut memperjuangkan hak-hak kaum yang ditindas.

Lantas apa yang terjadi hari ini ? Sesungguhnya tak ada riak-riak. Atau karena ini masih pada suasana pelantikan Presiden sehingga mesti masih kondisi aman dan damai ?

Kalau seperti itu, maka patut kita berbela sungkawa bahwa taring, api perlawanan, keberadaan mahasiswa dan pemuda hari ini dalam peran dan tanggung jawab sosialnya mesti dipertanyakan. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved