Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jamaah Islamiyah Bubar

Jamaah Islamiyah Sulawesi ‘Kembali’ ke NKRI, Imtihan Syafii :Hasil Kajian Kami Harus Bubar

140 anggota Jamaah Islamiyah (JI)  Sulawesi mengumumkan pembubaran organisasi mereka dan berikrar kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

dok pribadi
Janji kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi itu ditandai dengan penyerahan simbolik senjata api rakitan dan beberapa butir amunisi oleh eks pentolan JI kepada Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono  di gedung BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan, Jl Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar,Minggu (27/10/2024). 

Namun berharap masyarakat bisa percaya bahwa mereka sudah membubarkan diri.

Dari total 140 anggota JI asal Pulau Sulawesi yang kembali ke NKRI, terdiri dari 13 orang dari Sulawesi Tengah, satu orang dari Sulawesi Barat, 108 orang dari Sulawesi Selatan, dan 28 orang dari Sulawesi Tenggara. 

Diketahui, organisasi Jamaah Islamiyah yang dipimpin Ustaz Abu Bakar Ba'asyir kerap disangkutpautkan dengan organisasi radikal.

Berat untuk Membubarkan Jamaah Islamiyah tapi Tak Boleh Baper

Sebelumnya, Bubarnya Jamaah Islamiyah (JI) pada 30 Juni 2024 memicu banyak pendapat skeptis dan keraguan dari berbagai pihak.

Keputusan yang tiba-tiba ini mengejutkan banyak orang, dan reaksi pemerintah Indonesia tampak cenderung dingin.

Banyak yang bertanya-tanya tentang alasan sebenarnya di balik bubarnya organisasi ini.

Untuk mengungkap fakta di balik kejadian ini, Tribun Network mewawancarai Ustadz Abu Mahmudah, atau yang dikenal juga dengan nama Arif Siswanto.

Sebelum pembubaran, Abu Mahmudah adalah tokoh teras JI yang dikenal sangat alim dan pintar.

Dalam wawancara eksklusif ini, ia membagikan pandangannya mengenai pembubaran mendadak tersebut serta dinamika internal yang mungkin menjadi penyebabnya.

Menurut Abu Mahmudah, keputusan untuk membubarkan JI bukanlah hal yang mudah dan telah melalui berbagai pertimbangan matang.

Meski begitu, ia mengakui bahwa perubahan situasi politik dan tekanan dari berbagai pihak turut mempengaruhi keputusan ini.

Selain itu, pergeseran ideologi dan strategi di kalangan anggota JI juga menjadi faktor penting.

Wawancara ini memberikan wawasan mendalam tentang kondisi internal JI sebelum bubar dan membuka diskusi tentang masa depan kelompok-kelompok serupa di Indonesia.

Pembubaran JI menandai akhir dari sebuah era, namun juga membuka babak baru dalam dinamika pergerakan Islam di Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved