Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jamaah Islamiyah Bubar

Sabarno Menyerahkan Diri Setelah 10 Tahun Jadi Buron Densus 88 Antiteror Polri

Ustadz Abu Fatih, tokoh yang sangat berpengaruh dalam kelompok Jamaah Islamiyah, mengumumkan bahwa organisasinya telah memutuskan untuk berdamai

Editor: Edi Sumardi
TRIBUNNEWS.COM/SIGIT ARIYANTO
Wawancara dengan sejumlah tokoh Jamaah Islamiyah (JI) setelah organisasi ini bubar, Sabarno alias Amali, Dodi alias Fiko, dan Ustad Hasan (dari kiri ke kanan). Wawancara berlangsung di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (17/7/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam sebuah pernyataan resmi, Ustadz Abu Fatih, tokoh yang sangat berpengaruh dalam kelompok Jamaah Islamiyah, mengumumkan bahwa organisasinya telah memutuskan untuk berdamai dan memperbaiki hubungan dengan aparat keamanan, pemerintah, serta seluruh masyarakat Indonesia.

Konsep 'islah' yang sering disebutkan dalam Al-Quran dan hadis menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan perbaikan hubungan.

Beliau juga menyampaikan penyesalan yang mendalam atas segala tindakan yang telah menimbulkan permasalahan di masa lalu.

“Kami akhirnya memilih jalan islah setelah melewati perjalanan panjang dialog dan memikirkan kembali apa yang dilakukan. Pikiran kami akhirnya terbuka terhadap pijakan-pijakan kami saat berjamaah,” kata Abdullah Anshori di hadapan tim Tribun Network, Rabu (17/7/2024).

Pernyataan tokoh tua yang juga disebut Ustadz Anshori itu itu disampaikan secara khusus dan langsung di sebuah lokasi yang dikenal kerap jadi titik komunikasi kelompok ini di daerah Gonilan, Kartasura, Sukoharjo.

Saat menyampaikan pernyataan khususnya, Ustadz Abu Fatih atau Abdullah Anshori didampingi tiga eks anggota Jamaah Islamiyah.

Pertama Sabarno alias Amali.

Pria ini dulu anggota tholiah, divisi Jamaah Islamiyah yang juga membidangi tandzim askari atau grup prajurit JI.

Sabarno alias Pak Sabar memutuskan menyerahkan diri ke aparat Densus 88 Antiteror lewat perantara para senior JI.

Ia menyerah setelah mendengar JI bubar atau membubarkan diri.  

Sepekan Jelang Penggerebekan Gembong Teroris: Ada yang Nyamar Tukang Bakso, Pemulung, Pemburu Burung

Ada juga Dodi alias Fiko, bekas anggota divisi advokasi dan pelayanan yang pernah aktif di Yayasan Perisai Nusantara. 

Yayasan ini telah dibubarkan sejak terendus menjalankan misi JI mengadvokasi dan melayani keperluan jaringan. 

Pendamping ketiga Ustadz Hasan, yang pernah aktif di divisi dakwah Jamaah Islamiyah.

Ia pernah mendekam di penjara karena perannya sebagai perekrut dan penyeleksi kader JI. 

Divisi ini memiliki tugas antara lain perekrutan dan seleksi anggota untuk ditempatkan di bidang-bidang yang cocok dengan kualifikasi rekrutan. 

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved